Part 5

816 95 8
                                    

.. Weusshhhhh ..
Angin berhembus cepat seperti memberi isyarat untuk shakti seketika shakti terdiam sesaat.
"Kenapa jadi merinding"
(Usap leher belakang).
"Fokus shakti radh udah nunggu lama" shakti kembali bersiap menekan.
"Radh awas..." seru shahid mendorong radh hingga terjatuh dengan siagap shahid mengambil pistolnya menembak kearah shakti.
"Duarrrrr" dua peluru saling menyerang berlawanan arah.
"Cuarrtthhh" peluru shakti menembus pundak kanan shahid sementara peluru shahid menyenai perut kiri shakti.
"shaaaahiddddddd" radh berteriak ketakutan. Tapi ada yg jauh lebih takut. Shakti duduk bersembunyi di jembatan.
"Radh.." ucap shakti lirih
Peluru yg menancap di tubuhnya bukanlah hal yg menyakitkan luka yg sebenarnya shakti dapat adalah gadis yg ia cintai mungkin kini hanya angan saja.

     Tak lama pasukan keluarga Tn. Hiten berhamburan datang mengamankan radh dan shahid sebagian lagi mencari sang penembak.
"Tidak salah lagi itu pasti shakti dia pasti belum jauh dari sini.. ayo cari" ucap salah satu dari kawanan itu
Shakti berjalan sempoyongan
mencari tempat yg aman untuk bersembunyi ia menemukan sebuah gudang barang tanpa fikir panjang shakti mendobrag pintu gedung tersebut.
Shakti duduk tergerusuk di lantai darahnya terus saja keluar bagai air yg deras mengaliri sungai.
"Datanglah aku butuh bantuan" ucap shakti di telfon.
Shakti masih berusaha menghentiakn darahnya dengan baju yg ia kenakan.
Tak lama kemudian..
Arjun serta 2 temannya datang.
"Shakti kau kenapa?"
"Sudah diam cepat ambil peluru ini" shakti semakin menjadi-jadi
Bukan peluru melainkan amarahnya yg ia lampiaskan berkedok peluru.
"Kau ini kenapa? Kenapa bisa tertebak dan kenapa kau lemah sekarang ini" arjun terus mengintrogasi shakti curiga
"Diamlah aku malas.. ayo bawa aku pulang" shakti terus saja teringat saat terakhir kejadian itu dimana peluarunya meleset karna shahid lebih dulu berteriak nama radh. Dalam hatinya berkata
"Aku tak habis fikir apa yg terjadi jika peluru itu benar-benar mengenai dirimu radh apa yg akan terjadi padaku jika benar peluru itu mengenaimu"
Teman-temannya hanya saling pandang bingung melihat sikap shakti saat ini.

--------------------------

Mobil berhenti di teras rumah besar Tn. Anil Kapoor.
Disana sudah ada tuan serta putrinya menunggu shakti.
"Plakkk" telapak tangan Tn. Anil dengan manis mendarat di pipi shakti.
"Dady please" kareena mencoba mengentikan ayahnya yg benar-benar marah pada shakti.
"Lagi.. lagi.. lagi kamu gagal? Apa yg ada di fikiranmu itu? (Toyor)
dengar aku akan memberikan sisa waktu non aktifmu untuk membunuh gadis itu. Kau punya waktu 6 hari.. ingat shakti siapa yg menolong keluargamu disaat sulit siapa yg mengulurkam tangannya di saat kamu terpuruk aku.. apakah itu balas budimu untukku" Tn. Anil meninggalkan shakti di luar kareena menatapnya cemas.
"Bawa shakti untuk beristirahat"
"Baik non"
"Ayoo..." shakti melangkah pasrah sebuah dilema yg cukup besar untuk shakti menghadapi situasi ini.

Sementara di rumahnya radh melamun memikirkan shakti.
"Harusnya aku tetap disana menunggunya" radh menundukan wajahnya cemas
Mereka sama duduk menyandar menatap langit.

Mohon Maaf untuk part ini lebih singakat authornya mendadak sakit gigi yg menyebabkan kurang fokus 😷

Kritik saran komen
Jangan lupa vote juga ya😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang