02

7K 842 32
                                    

Brak!

Pintu yang dibuka dengan paksa itu kembali tertutup setelah sang pelaku membanting untuk yang kedua kalinya.

Terlihat sosok perempuan berusia 27 tahunan berkacak pinggang serta nafasnya memburu menahan amarah yang sudah ia tahan sejak pagi tadi.

Terlihat sosok perempuan berusia 27 tahunan berkacak pinggang serta nafasnya memburu menahan amarah yang sudah ia tahan sejak pagi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditambah lagi lelaki yang akan dia jadikan korban amukan siang ini belum juga beranjak dari tempat tidurnya. Itu membuat si perempuan bertambah dongkol.

"Bangun kau anak malas!"

Yoona Lee melemparkan semua bantal yang berada dikamar adik iparnya dengan membabi buta.

Mulai dari bantal-bantal yang terletak di sofa ujung kamarnya. Kemudian bantal yang tergeletak dikarpet dan terkahir bantal-bantal yang berada di atas tempat tidur jumbo milik adiknya.

Tetapi semua yang dilakukan Yoona sama sekali tidak membantu, adik iparnya masih tertidur pulas dengan kepalanya yang dia tenggelamkan dibalik selimut. Seolah-olah apa yang di lakukan Yoona tidak pernah terjadi.

"Baiklah Lee Taeyong jika kau mulai menantangku kembali!"

Dengan emosi yang semakin meluap-luap, Yoona meletakkan tas tangannya kemudian menggulung lengan kemeja panjangnya sampai siku. Lalu dia berjalan kearah kamar mandi yang terletak di dalam kamar adik iparnya.

Namun sayangnya Yoona tidak menemukan benda yang dia cari dikamar mandi, ember.

Mana mungkin ada ember dikamar mandi Taeyong. Pikirnya.

Dan ketika dirinya melirik meja belajar Taeyong, dia menemukan sebuah box plastik tempat koleksi kaset game milik adik iparnya yang cukup besar.

Itu sangat berharga, masa bodo bagi Yoona, dia membalik box itu hingga isinya kosong. Koleksi kaset Taeyong pun berceceran dilantai. Dan Yoona sama sekali tidak peduli.

Dengan cepat Yoona mengisi box itu dengan air kran, saat dirasanya cukup, Yoona kembali menghampiri Taeyong dan tanpa aba-aba menyiramkan air itu tepat dikepala adik iparnya sampai box itu kembali kosong, lalu dilemparnya box itu kesembarang arah.

Sang pemilik kamar pun tergagap, bagaimana tidak jika saat dia sedang terlelap tiba-tiba ada air yang masuk kedalam telinga dan hidungnya.

"Apa-apaan ini?!"

Teriak Taeyong yang telah terduduk diatas kasurnya, dia mengucek matanya dengan tangan, mengusap wajah dan rambutnya yang kini basah.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang