14

4.2K 667 85
                                    

Lelaki berketurunan Jepang itu berguling ke samping setelah melepaskan penyatuannya dengan Kim Jennie. Kemudian mengambil satu batang rokok beserta pemantiknya dimeja sebelah tempat tidurnya. Dia selalu membutuhkan benda itu setiap kali selesai dengan aktivitas yang bisa dikatakan rutin ini.

"Bajingan kau Yuta! Jangan harap kau bisa melakukan ini lagi padaku!"

Jennie akui, dia sangat kesal pada Yuta setiap kali mereka melakukannya bersama. Kenapa kesal? Karena Yuta tak memperlakukannya dengan lembut, dan Jennie tahu atas dasar kemarahan Yuta melampiaskan semuanya kepada dirinya.

"Jangan munafik, kau juga menikmatinya" jawab Yuta setelah menghembuskan nafas disertai asap yang keluar dari mulut dan hidungnya.

Jennie melirik Yuta dengan matanya yang tajam, kemudian mulai mengancingkan seragamnya kembali, dia tidak bisa mengelak karena ucapan Yuta memang ada benarnya.

"Sepertinya suasana hatimu juga sedang tidak baik, jadi bukankah kita saling menguntungkan?"

"Tutup mulutmu Nakamoto!"

Yuta terkekeh mendengar elakan Jennie yang membuat dirinya semakin yakin bahwa Jennie juga tengah menyimpan kekesalan.

"Jadi memang benar ya? Kau cemburu pada Lee Taeyong yang dikeluarkan dari kelas bersama Kim Jisoo?"

"Kau menyebut nama gadis itu seperti sudah lama mengenal saja"

"Memangnya kenapa jika aku mengenalnya?"

Jennie mengernyit, menatap Yuta yang masih betah diatas ranjang dengan rokok yang terselip dijarinya, juga selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Tidak mungkin kau mengenal jalang itu"

Dan seketika Yuta merasa amarahnya naik ketika Jennie menyebut saudaranya sebagai jalang.

"Apa dia juga teman tidurmu?" Tanya Jennie yang menyadari kebisuan Yuta.

"Aku tidak mengenalnya" jawab Yuta.

"Bagus, karena aku akan membenci orang-orang yang mengenal jalang itu"

"Kau mengenalnya?"

"Tentu saja, dia jalang yang merebut Jaewon dariku dan membuatnya lumpuh"

Dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Nakamoto Yuta untuk mengingat kembali cerita Jennie yang telah ia dengar cukup lama. Jennie juga sempat mengenalkan Jaewon pada Yuta sebelum dia lumpuh.

"Bukankah Jaewon lumpuh karena kecelakaan bersamamu? Kenapa kau menyalahkan Kim Jisoo?"

"Karena kecelakaan itu disebabkan pertengkaran ku dengan Jaewon, kami ribut membahas wanita ular itu!"

Perlahan Yuta mulai paham, jadi gadis yang sangat dibenci Jennie dan sering diceritakan oleh Jennie tak lain adalah Kim Jisoo.

Dunia benar-benar sempit.

"Andai saja Jaewon tak bermain di belakangku dengan jalang itu, mungkin dia tidak akan lumpuh" sambung Jennie, kali ini dia mengambil jas almamaternya yang terbuang sembarangan, kemudian mengenakannya.

Jennie berjalan kearah cermin besar yang terletak dikamar Yuta. Memastikan bahwa penampilannya tidak akan mencurigakan. Jennie tahu, dibawah sana pasti teman-temannya sedang berkumpul. Walaupun teman-temannya pasti sudah paham urusan Jennie keluar dari kamar yuta untuk apa. Namun sebisa mungkin Jennie menutupinya.

"Kau juga jalang, jika memang kau mencintai Jaewon, kau akan bertahan dengannya walaupun dia lumpuh"

"Asal kau tahu Nakamoto Yuta, dia yang mengusirku, dan dengan terang-terangan mengaku menyukai Kim Jisoo! Kau paham!"

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang