27

3.4K 577 38
                                    

Sore ini Jisoo telah siap menghadiri acara pesta ulang tahun Guanlin disalah satu hotel ternama di Korea.

Gaun berwarna peach berlengan seperempat dengan panjang di bawah lutut pemberian ayahnya telah melekat pas ditubuhnya.

Bukannya langsung turun ke bawah menunggu sang ayah, Jisoo lebih tertarik pada kalender yang terletak diatas meja belajarnya, ia kemudian membawanya dan duduk di atas tempat tidur. Tak lupa dengan pena yang telah digenggamnya. Jisoo melingkari tanggal hari ini yang akan segera berakhir.

Tersisa tiga hari lagi.

Batin Jisoo yang selalu serasa tidak nyaman. Dia seperti merasakan telah banyak berbuat dosa pada seseorang.

Lamunan Jisoo tersadar ketika suara ketukan pintu kamarnya terdengar. Jisoo beranjak lalu membukakan pintu kamarnya dan menemukan seorang maid telah berdiri disana.

"Nona sudah siap? Tuan Wu telah menunggu nona di bawah"

Jisoo membulatkan matanya tatkala ia mendengar nama yang disebutkan oleh maid itu.

"Benarkah?" Tanya Jisoo girang, sejenak dia melupakan kegundahannya.

Maid itu tersenyum senang ketika melihat nona nya terlihat begitu bahagia.

"Benar nona, Tuan Kim meminta Tuan Wu untuk menjemput nona karena beliau sedikit terlambat datang ke pesta ulang tahun Tuan muda Guanlin" Jelas maid itu dengan suara yang begitu lembut.

Jisoo semakin melebarkan senyumannya, dia cepat-cepat masuk kembali kedalam kamarnya untuk mengambil tas tangannya.

Setelah mengucapkan terimakasih kepada maid nya, Jisoo segera berlari kebawah. Namun sayangnya dia tak menemukan lelaki itu ada diruang tamu. Tidak mungkin maid nya berbohong kan?

Jisoo memutuskan untuk keluar dari rumahnya. Dan benar saja, lelaki keturunan Tiongkok itu tengah berdiri di depan gerbang sambil bersandar pada mobil mewahnya.

 Dan benar saja, lelaki keturunan Tiongkok itu tengah berdiri di depan gerbang sambil bersandar pada mobil mewahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tersenyum tipis sambil melambaikan tangannya pada Jisoo.

Dengan tawa girangnya, Jisoo berlari kearah lelaki itu, tak peduli sepatu berhak tinggi yang ia kenakan bisa saja membuat kakinya terkilir.

"Wu Yi Fan!"

Teriak Jisoo ketika jarak diantara mereka tinggal beberapa langkah.

Yi Fan yang melihat itu mulai merentangkan tangannya, menginterupsi gadis itu agar berhambur kepelukannya.

Dan benar saja, Jisoo segera menabrak dada bidang Yi Fan sambil menggapai leher lelaki itu. Karena tinggi mereka yang berbeda jauh, membuat Yi Fan harus mengangkat tubuh Jisoo agar mempermudah gadis itu untuk memeluknya.

"Hello princess"

Bisik Yi Fan tepat di telinga Jisoo. Saking senangnya bahkan Jisoo tak mendengar bisikan Yi Fan.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang