32

3.2K 570 16
                                    

Jisoo mengaduk adonan yang telah dibuat oleh Yoona beberapa saat yang lalu. Sedangkan Yoona telah mulai memanaskan oven yang akan dipakainya memanggang kue.

"Kau suka memasak dirumah bersama ibumu Jisoo ya?" Tanya Yoona di sela kegiatannya.

Jujur saja, Jisoo tak pernah melakukan hal itu. "Ayah dan ibu berpisah saat aku masih kecil. Lalu ibuku pindah ke China, aku dan ayah hanya tinggal berdua. Aku tidak pernah melakukan hal itu"

Yoona merasa iba tentang cerita Jisoo, walaupun tak nampak kesedihan saat Jisoo menceritakan kehidupannya. Keluarga Jisoo memang terkenal dikalangan pebisnis. Namun Yoona tak pernah mengetahui kehidupan Jisoo hingga sedalam ini.

Anak perempuan pasti sangat membutuhkan ibu dan ayahnya. Tapi Jisoo, dia tumbuh besar tanpa ibu. Yoona teringat Taeyong, adik iparnya itu juga sama tak beruntungnya seperti Jisoo.

"Aku ingin sering melakukan ini bersama eonni" ucap Jisoo tertawa lebar. Kemudian dia tuangkan adonan kue pada mangkuk pemanggang.

Yoona tergagap dalam lamunannya. "Tentu saja, aku akan mencari banyak resep baru agar kita sering bertemu Jisoo ya"

Keduanya tertawa riang sambil melontarkan candaan. Siang ini di dapur yang biasanya sepi, kini berubah menjadi ramai akibat tawa Jisoo dan Yoona yang memenuhi ruangan.

"Ternyata kau disini?!"

Refleks Jisoo dan Yoona menatap Taeyong yang tiba-tiba muncul dari ambang pintu dengan wajah kesalnya. Dia kemudian menghampiri Jisoo. Tatapannya tak jauh dari Jisoo.

"Kau tahu aku men-"

Jisoo menutup mulut Taeyong dengan kedua tangannya hingga memutus ucapannya, padahal tangan Jisoo penuh dengan tepung. Taeyong memberontak, namun Jisoo tak membiarkan Taeyong membuka mulutnya lagi.

Yoona tertawa melihat tingkah keduanya. Walaupun Jisoo tidak bercerita mengenai hubungannya dengan Taeyong. Namun Yoona yakin ada sesuatu yang spesial diantara mereka.

"Eonni, apa boleh aku pergi? Aku akan kembali sebentar lagi" Jisoo menoleh pada Yoona sambil menunjukkan senyum yang ia paksakan dan terkesan panik.

"Tentu, aku akan mengurus sisanya"

"Terimakasih eonni" Jisoo kemudian menarik tangan Taeyong untuk keluar dari dapur. Tentu setelah melepaskan tangannya yang membekap bibir Taeyong.

Taeyong begitu menurut pada Jisoo hingga membuat Yoona bertepuk tangan bahagia. Selama ini tak pernah dia melihat Taeyong dengan wajah yang konyol seperti itu. Sepertinya Jisoo benar-benar membawa pengaruh yang besar untuk Taeyong. Yoona tertawa memikirkannya.

Jisoo menarik Taeyong menuju kamarnya, kemudian menutup kamar Taeyong sebelum ia melepaskan cengkramannya pada tangan Taeyong.

"Kau tahu aku men-"

"Kau bau alkohol Lee Taeyong!" Bentak Jisoo menyela ucapan Taeyong.

Lee Taeyong menutup mulutnya, ada sesuatu yang kasar yang menempel pada mulut hingga kedua pipinya. Itu tepung, Taeyong bisa merasakannya saat tak sengaja menjilatnya.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang