35

2.9K 533 67
                                    

Hari kelima Jisoo berada di Jepang, dia gelisah selama empat hari akibat ponsel Taeyong tidak aktif. Dia tidak bisa menghubungi Taeyong di nomornya dan juga sosial media lainnya.

Saat Jisoo menanyakannya pada Nayeon apakah Taeyong pergi ke sekolah, Nayeon menjawab jika Taeyong pergi ke sekolah seperti biasanya. Belajar dan pulang setelah bell akhir pelajaran berbunyi. Tidak ada yang aneh dari dirinya.

Namun Nayeon tak cukup berani menanyakan perihal ponsel Taeyong walaupun Jisoo sudah memaksanya.

Jisoo bergegas mengambil ransel dan kopernya, pagi ini dia berniat ingin kembali ke Korea.

"Noona akan pergi?" Tanya Guanlin yang melihat Jisoo keluar dari kamar hotel.

Guanlin baru saja akan memanggil Yuta dan Jisoo karena mereka harus segera bersiap menuju Nagoya. Disana mereka akan bertemu dengan sanak saudara dari keluarga Yuta.

Tak lama setelah itu Yuta yang memiliki kamar tepat disamping kamar Jisoo juga ikut keluar. Dia telah siap dengan bajunya yang rapih, siap untuk pergi ke Nagoya.

"Kau mau kemana?" Tanya Yuta heran melihat Jisoo membawa kopernya.

"Aku akan kembali ke Seoul"

"Tapi kita masih ada dua hari lagi untuk berlibur Noona!" Rengek Guanlin.

"Baiklah maafkan aku, tapi aku harus kembali" ucap Jisoo penuh penyesalan.

Yuta mulai curiga. "Apa terjadi sesuatu?"

Jisoo segera menggelengkan kepalanya. Ya, dia tidak yakin jika ponsel Taeyong yang tidak aktif itu bisa dikatakan sebagai sesuatu. Atau mungkin dia yang terlalu bersikap berlebihan. Wajar, pikiran Jisoo telah melayang kemana-mana.

"Aku akan mengabarimu nanti, ucapkan permohonan maaf ku pada ayah dan ibu. Aku akan pergi sekarang"

Jisoo kemudian bergegas, tak menjawab segala pertanyaan Guanlin yang berteriak dibelakangnya.

Saat itu pula, Yuta merasakan sesuatu telah terjadi. Tapi Yuta tak tahu apa itu. Dia tidak ingin berburuk sangka kepada Jisoo. Tapi dia benar-benar merasa khawatir.

👑

Taeyong tiba disebuah club malam bersama teman-temannya. Tak terkecuali Jennie yang terus bergelayut di lengan Taeyong.

Johnny yang berjalan tepat dibelakang Jennie dan Taeyong hanya bisa menahan untuk tak menarik Jennie dari sana dan menjauhkannya dari Taeyong.

Bahkan ketika mereka telah sampai didalam, Jennie tetap berada disisi Taeyong. Tak tahukah gadis itu jika Johnny begitu sangat tersiksa disini?

"Kau ingin minum?"

Tanpa menjawab pertanyaan Jennie, Taeyong segera meneguk minuman yang ditawarkan Jennie. Kerongkongannya terasa panas begitu minuman itu telah berhasil ia teguk, matanya mulai sedikit berair.

"Untuk kali ini, jangan membuatnya mabuk!"

Bobby merebut gelas dalam genggaman Jennie yang hampir saja diminumkan pada Taeyong. Namun peringatan dari Bobby rupanya tak di gubris oleh Jennie, gadis itu mengambil gelas baru dan memaksa Taeyong yang telah sedikit mabuk untuk kembali meminumnya. Jennie memang sengaja membuat Taeyong mabuk malam ini. Jennie ingin Taeyong menjadi miliknya malam ini.

"Aku ingin minum jadi kau diam saja Bob!" Ucap Taeyong memperingatkan, Jennie tersenyum menang didepan Bobby.

Dan untuk Taeyong sendiripun, hari ini ia memang ingin melakukannya. Walaupun Jennie tak memaksanya untuk minum, Taeyong tetap akan mabuk.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang