16

4K 659 47
                                    

Jika saja Taeyong tak membawa serta Jisoo bersamanya, maka bisa dipastikan lelaki itu akan bolos dari sekolah dan memilih pergi ke kafe langganannya.

Taeyong sangat membenci hari Rabu, hari di mana penuh dengan mata pelajaran yang tak Taeyong sukai. Tepatnya bukan mata pelajarannya, namun pengajarnya yang secara tidak langsung dapat disebut sebagai musuh bebuyutan Lee Taeyong.

"Keparat! Kau tidak bilang jika bolos!"

Umpat Yuta yang baru saja datang menemui Taeyong. Yuta kemudian melempar tasnya kesembarang arah.

Memang setelah menurunkan Jisoo dan memarkirkan mobilnya, Taeyong langsung kabur menuju lapangan yang terletak dibelakang sekolah sebelum ada guru yang memergoki dirinya.

"Seharusnya kau paham jika hari ini adalah hari Rabu"

Ucap Taeyong karena memang setiap hari Rabu dia pasti akan membolos.

Kini lelaki beramput pirang itu tengah sibuk mencari rokoknya didalam tas. Dan tak lama kemudian Taeyong menepuk keningnya ketika teringat sesuatu.

"Ah aku lupa!" Umpat Taeyong kesal dan melempar tasnya begitu saja. Dia baru teringat jika rokoknya masih berada didalam kamar. Kejadian malam tadi rupanya telah berhasil membuat Taeyong blank.

"Kenapa?" Tanya Yuta penasaran dengan Taeyong yang tiba-tiba kesal sendiri.

"Aku lupa rokokku"

"Hanya itu? Sialan!" Maki Yuta pada Taeyong kemudian melempar rokok beserta pemantiknya hingga mendarat tepat di depan Taeyong.

Tanpa banyak bicara lagi, Taeyong mengambil satu batang rokok milik Yuta dan menyulutnya.

"Kapan kalian akan lulus jika terus membolos?" Tanya Kai yang baru saja datang bersama Johnny.

"Seharusnya pertanyaan itu untuk dirimu sendiri bodoh!" Kekeh Yuta yang disahuti tawa oleh Taeyong dan Johnny.

Kai sendiri malah merutuki pertanyaan yang ia lontarkan tadi. Karena memang benar dirinya yang telah menginjak semester akhir dan sebentar lagi akan menjalani ujian kelulusan masih saja suka membolos, tidak beda jauh dengan teman seangkatannya, Song Mino.

"Kai akan lulus dengan uang, tidak masalah jika dia terus membolos"

Refleks Kai dan Johnny ber highfive, karena ucapan Johnny memang 100% ada benarnya, mereka tak perlu bersusah payah untuk bisa lulus.

"Hey Taeyong, kenapa kau tidak datang kerumah Yuta kemarin?" Tanya Kai disela keheningan mereka. Karena Yuta mulai sibuk bermain dengan ponselnya, Johnny yang tiduran sambil memainkan bola basseball yang entah dia dapatkan dari mana, dan Taeyong yang sibuk memainkan asap rokok yang keluar dari mulutnya.

Yuta diam-diam mulai menajamkan pendengarannya. Pertanyaan Kai sangat menarik baginya dan membuat dirinya tidak sabar untuk mendengar jawaban dari Taeyong.

"Aku ketiduran dari sore"

"Tapi kau menjawab teleponku sore itu"

"Aku mematikannya dan langsung tidur" jawab Taeyong mulai jengkel karena merasa bahwa Kai tak mempercayai dirinya.

"Tapi kau juga pergi bersama Kim Jisoo bukan?"

"Jadi itu benar?" Tanya Kai antusias akibat pertanyaan Johnny.

Taeyong mengangguk sebagai jawaban.

"Oh my God" respon Kai dengan ekspresi berlebihan.

"Jadi tipemu berubah seperti Kim Jisoo sekarang?" Tanya Johnny sambil melirik kearah Yuta yang masih sibuk dengan ponselnya. Tapi Johnny yakin bahwa diam-diam Yuta menyimak segala pembicaraan ini.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang