18

3.9K 636 37
                                    

Dari awal Sandara sudah memutuskan untuk menginap di apartemen Yuta bersama Guanlin. Alasannya tentu saja Sandara tidak mau satu rumah dengan Donghae, karena mantan suaminya itu telah kembali ke Korea setelah menyelesaikan bisnisnya di Amerika. Hubungan Donghae dan Sandara memang tidak terlalu baik semenjak perceraian mereka, ditambah lagi dengan kabar kematian Nakamoto Kahi yang membuat hubungan mereka semakin memburuk.

Sandara dan Guanlin akan kembali ke Beijing besok. Maka dari itu Sandara memanfaatkan waktu kebersamaannya dengan anak-anak sebaik mungkin.

Setelah jam sekolah usai, Jisoo memutuskan untuk pulang kerumahnya dan berganti pakaian sebelum dia pergi ke apartemen Yuta. Bersyukur saat itu ayahnya belum pulang dari kantor hingga dirinya tak perlu membuat alasan rumit untuk keluar rumah, ayahnya itu pasti akan menceramahi dirinya karena menemui Yuta. Bukan apa-apa, hanya saja Donghae khawatir pada putrinya, karena Donghae tahu jika Yuta tak segan-segan berbuat kasar pada Jisoo.

Saat Jisoo datang, makan siang sudah tersedia di meja. Sandara menepati janji dengan memasakkan beberapa makanan favorit Yuta.

"Noona!" Guanlin berlari mendekat pada Jisoo ketika Sandara telah membukakan pintu apartemen untuk putrinya itu.

"Mana pesananku?" Guanlin menodong kakaknya menggunakan kedua tangannya.

Jisoo memberikan paper bag berukuran sedang pada Guanlin. Ketika membukanya, Guanlin sudah dapat mencium bau enak dari dalam paper bag.

"Di Beijing tidak ada yang seenak ini" Guanlin terus mencium paper bag itu sambil berjalan kearah meja makan.

"Tinggallah di Korea maka kau akan makan mie kacang hitam setiap hari"

"Bagaimana dengan karirku jika aku meninggalkan Beijing?"

"Karir?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya tanda tak mengerti.

"Noona tahu sendiri begitu banyak followers ku di Instagram. Aku ini seorang seleb"

"Terserah!" Bentak Jisoo yang berhasil membuat Guanlin mencibirnya dalam hati.

"Jangan bertengkar ayo cepat makan!"

Sandara datang dengan sepiring masakan terakhirnya. Yuta membantu dengan mengambilkan minuman untuk mereka berempat. Setiap kali melihat Jisoo berada di apartemennya, Yuta selalu bersikap seolah-olah menutup mata dan telinganya.

"Ibu akan kembali besok, saat ulang tahun Guanlin nanti, ibu akan pulang lagi"

Guanlin bersorak gembira karena permintaannya untuk merayakan ulang tahun di Korea akhirnya dikabulkan.

"Apa ayah Yixing akan ikut?" Tanya Jisoo antusias.

Sandara terlihat berpikir, suaminya itu terlalu sibuk untuk hal-hal seperti ini.

"Ibu akan berusaha mengajak ayahmu"

"Ayah pasti ikut, itu kan hari ulang tahun ku"

Guanlin merasa kecewa, jarang sekali dia bisa menghabiskan waktu bersama ayahnya. Namun Guanlin selalu bersyukur ketika teringat dengan Sandara yang selalu tak pernah absen disisinya.

"Kau harus berusaha membujuk ayahmu kalau begitu" ucap Sandara lembut dengan mengacak rambut Guanlin yang tengah sibuk mengaduk mienya.

Setelah itu acara makan pun dimulai, namun ditengah-tengah keheningan Yuta mulai mengeluarkan suaranya.

"Saat lulus SMA nanti, apa aku boleh ikut tinggal di Beijing?"

Pertanyaan Yuta membuat Sandara, Jisoo dan Guanlin menghentikan makannya sejenak.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang