12

4K 672 33
                                    

Jisoo menumpahkan semua barang-barangnya ke dalam loker. Dia hanya mengambil beberapa buku yang akan menjadi materi pelajaran berikutnya.

Tak lupa dengan sebuah kotak berwarna merah muda berisi macaron yang dia buat tadi saat mengikuti cooking class.

Jisoo akan memberikannya satu pada Nayeon, saat ini gadis itu juga tengah sibuk dengan loker yang tak jauh dari posisinya.

"Kau ada kelas apa?" Dan rupanya Nayeon telah selesai mengambil bukunya dan menghampiri Jisoo yang masih terlihat repot.

"Sains" jawab Jisoo singkat sambil menyodorkan kotak macaron nya pada Nayeon.

Terlihat mata Nayeon mulai berbinar karena didepannya telah tersedia salah satu makanan kecil favoritnya.

"Aku akan memakannya bersama ibu nanti, dan bersiaplah ketika ibu akan langsung menghubungimu dan memberikanmu rentetan pujian yang bahkan tidak pernah dia katakan padaku"

Jisoo terkekeh mendengar ucapan panjang Nayeon. Jisoo memang sangat pandai dalam hal memasak, itu berkat ibu Nayeon yang selalu mau membantunya menjajal resep baru yang dia dapatkan dari internet atau buku.

"Oh My God!" ucap Nayeon membulatkan matanya sambil menutup mulutnya sendiri dengan tangan agar teriakannya tidak terlalu keras, pemandangan didepan sana benar-benar membuat otaknya menjadi cepat bekerja.

"Ada apa?" Tanya Jisoo bingung sebelum Nayeon memutar tubuh Jisoo, memaksanya untuk melihat seseorang yang telah mencuri perhatiannya.

Jisoo ternganga setelah itu berbalik kembali menghadap Nayeon. Kejadian tadi malam masih teringat jelas, rasanya Jisoo ingin memukul kepalanya sendiri akibat menyadari sikapnya yang terlalu agresif pada Taeyong tadi malam.

"Berikan ini padanya!" Lirih Nayeon sambil menyodorkan kotak macaron nya. Dia berbicara dengan volume pas-pasan karena takut seseorang yang tengah mengambil barang di loker itu mendengar.

Setelah berhasil memahami apa maksud Nayeon, Jisoo menggeleng cepat karena tidak setuju dengan rencana Nayeon dan kembali mendorong kotak macaron nya pada Nayeon.

Plak..

"Aw!"

Jisoo mengaduh lirih ketika Nayeon memukul lengannya dengan cukup kencang.

"Tapi macaron itu untukmu Im Nayeon" ucap Jisoo berusaha agar dia tidak melakukan hal yang menurutnya sangat memalukan itu.

"Kau masih punya dua kotak lagi didalam loker. Memangnya aku tidak tahu?! aku akan mengambilnya satu nanti" Nayeon melirik kedalam loker Jisoo dan memang masih ada dua kotak berwarna merah muda disana.

"Itu untuk ayahku" ucap Jisoo kembali berusaha mencari alasan. Padahal Jisoo sangat ingat jika ayahnya telah terbang ke Amerika pagi tadi untuk waktu yang cukup lama.

Nayeon memicingkan matanya penuh selidik pada Jisoo. Hingga Jisoo takut dengan lirikan tajam Nayeon.

"Ayahmu sedang ke Amerika, memangnya aku tidak tahu?"

Jisoo rasanya ingin lari saja dari Nayeon, tetapi Nayeon sudah memelototi dirinya dan membuat Jisoo tidak tahu harus bagaimana lagi.

L I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang