Keempat

440 6 0
                                    

"Ddrrrttt...drrttt..."

Alarm hp ku berdering menandakan sudah masuk pukul 05.00 pagi, tak disangka tidur ku terlalu pulas hingga pagi menjelang.

" Ya ampun udah pagi " kulirik hp sejenak ada banyak pemberitahuan pesan. Lalu ku taruh lagi. Aku mulai melaksanakan rutinitas seperti biasanya, bersiap untuk berangkat ke kampus, hari ini aku masih mendapatkan jam kuliah pagi . " Tumben Sasa gak keluar apa dia kuliah siang ya " tanya ku dalam hati.

Aku mengambil hp ku bermaksud menghubungi Sasa tapi perhatian ku tertuju pada beberapa pesan dengan nomor yang sama hampir 20x ia mengirimkan kata2 yang hampir sama pula.

" ini anak ngapain sih kurang kerjaan bgt ngirim wa sebanyak ini "
Aku hanya bergumam dalam hati sambil tersenyum melihat pesan pesan nya. Aku scroll hp ku kebawah sampai pesan nya habis lalu kututup lagi. Duh si Tejo masihhh aja... gak pernah dibales juga masih aja ngarep

Ternyata hari ini Sasa masuk siang alhasil aku harus berangkat sendiri ke kampus, sebenarnya dia menyuruh ku membawa motor nya tapi aku lebih memilih jalan kaki toh jarak nya tak terlalu jauh.

~~

Cuaca hari ini sedang cerah langit terlihat bersih memancarkan warna birunya, matahari tak begitu terik dan beberapa orang nampak berlalu lalang memadati jalanan kota Jogja. Entah kenapa suasana seperti ini selalu mengingatkan ku dengan kampung halaman seketika aku merasa rindu ingin pulang.

Aku berjalan sambil melamun pikiran ku terbang bebas di udara, sejenak aku memutuskan untuk berhenti dan duduk di kursi yang ada di sepanjang jalan, ku lihat orang2 mengendarai sepeda motor mereka dengan kecepatan cukup tinggi juga mobil2 yang berjajar rapi di belakang rambu lalu lintas menunggu lampu hijau berikutnya menyala. Ku lihat juga seorang pria paruh baya berjalan berkeliling menyelip diantara kendaraan yang berhenti di lampu merah menjajakan koran nya.

" Hai Clar..." sapa seorang laki-laki yang muncul entah dari planet mana tiba-tiba ia sudah berada di depan ku, masih mengenakan helm dan duduk diatas motor varionya. Dia lagi ...

" Sejak kapan kamu disitu " tanya ku ketus.
" Udah daritadi kamu aja yang nglamun sampek gak tau aku dateng "
" Trus kamu ngapain disini ? "

" Nyamperin kamu lah tadi aku ke kos mu tapi kamu gak ada kata Sasa kamu udah berangkat makanya aku susulin, ayok naik aku anter sampek depan gedung "

" Gak ahh aku jalan kaki aja " aku berdiri dan melanjutkan jalan ku namun dia dengan sigap dia memegang tangan ku mau tak mau aku harus berhenti. " Ehh gak boleh nolak , ayok buruan ntar telat loh coba liat jam berapa sekarang ? " katanya sambil menujukan jam yang dikenakan nya .

" Hah...udah jam 6.50 " aku tidak menyadari ternyata aku terlalu lama melamun di kursi itu sampai-sampai aku lupa ke kampus. " Makanya ayok naik kalo gak mau aku tinggal nih " ia mengerutkan kedua alisnya ke atas. " Yaudah deh iya terpaksa " kataku sambil menekan kan suara pada kata terpaksa.

Dia tertawa dengan terpaksa aku ikut dengan nya lagi aku tak memikirkan hal yang lain yang jelas aku harus segera sampai di kampus agar tidak terlambat.

5 menit kemudian sampailah kami tepat di sebelah gedung kelas ku ia menepikan motornya lalu berhenti , aku pun langsung turun hendak lari namun lagi-lagi ia menahan tangan ku dan membuat ku mau tak mau harus berhenti. Aku berbalik menghadap nya. " Aduh, apalagi sih aku keburu telat nih " dengus ku kesal

" Bentar , kamu gak mau ngucapin terima kasih gitu karena aku udah nganterin kamu " dia tersenyum sambil mengedip2 kan matanya. Dasar genit ! " Enggak " jawab ku singkat aku berniat kabur namun lagi-lagi dia menarik tangan ku. " Bentar Clar, kmu kenapa sih kamu gak pernah bales wa ku ? "

Remember When [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang