Ketujuh

265 6 0
                                    

Ridho POV

Hari demi hari aku lewati dengan Clarissa, dia membuat dunia ku menjadi lebih berwarna. Walaupun sampai saat ini kita hanya sebatas teman namun aku sangat nyaman berada di dekat nya menceritakan semua keluh kesah ku, berbagi kesedihan serta kesenangan ku .

Seperti nya dia juga tidak masalah dengan hubungan kami sejauh ini, tapi jauh di lubuk hati sebenarnya aku ingin sekali menjadikan nya milik ku jujur aku tak mau kehilangan Clarissa waktu yang telah kami lewati bersama membuat ku tak sanggup untuk kehilangan dia. Tapi waktu yang membuat ku terus menunda.

Hari ini aku akan mengantar nya pulang ke rumah di desa, karena beberapa hari yang lalu ia bercerita bahwa dia sangat ingin pulang dan rindu dengan keluarganya maka dari itu aku menawarkan untuk mengantarnya pulang. Lagipula jarak desa nya tak begitu jauh hanya 1 jam perjalanan menggunakan motor.

~~

Aku bersiap menjemput Clara karena aku nanti hanya mengantarnya dan langsung pulang , aku memakai jaket parka hitam dengan sepatu sneakers dan celana joger coklat.

Aku memanaskan motor agar tak bermasalah nantinya di perjalanan, lalu menjemput Clara di kos nya.

Dari kejauhan Clara sudah berdiri di depan gerbang menggendong tas hitam yang lumayan besar dia mengenakan celana panjang hitam dan kemeja biru polos dengan bagian lengan nya sedikit di tekuk ke atas rambutnya di biarkan terurai panjang dengan penjepit kecil di sebelah kanan, ia terlihat sangat cantik sekali,
Saat sampai di depan nya aku malah melamun.

" Ayok berangkat kok malah diem aja sih " katanya menyadarkan ku dari lamunan.

" Ehh iya " aku melirik nya, dia mengenakan helm lalu membenarkan posisinya agar nyaman. " Pegangan ya Clar biar gak jatoh "

Dia hanya tertawa dan menepuk bahu ku seperti biasa.

~~

Satu jam pun berlalu sampai lah kami di desa kecil dengan hawa yang sangat sejuk serta dingin. Pohon pohon besar tumbuh subur di sepanjang ruas jalan, kulihat masih sedikit orang berlalu lalang di sini hanya beberapa truk muatan pasir dan mobil pick up membawa kayu gelondongan membuat rapuh jalanan aspal di sekitarnya.

Sampai lah kami dirumah Clara, rumah yang kecil sederhana yang masih menggunakan kayu sebagai dindingnya, bahkan di sebelah kanan terdapat sumur dan kamar mandi kecil seperti rumah tua dalam film, di depn sumur itu terdapat kayu yang di pasang kawat untuk menjemur baju.

Di depan rumah nya terdapat pohon mangga dan di sekelilingnya terdapat pot2 kecil yang ditanami bunga2 cantik , Clara mengajak ku masuk dan di dalam rumah itu tepat nya diruang tamu telah ramai oleh keluarg kecilnya, ada orang tua, kakak dan adiknya serta keponakan nya yang masih berumur 2 tahun. Ruang tamu nya pun sederhana hanya beralaskan tikar dan sebuah tv yang ditaruh diatas meja kecil menghadap kami mereka duduk setengah lingkaran memutari tl makanan ringan serta teh hangat yang diletakkan di sebuah poci tanggung.

Kami pun masuk , aku duduk di sebelah Clara dan tepat di depan ku ada ibu nya yang memakai baju daster panjang dengan rambut diikat kebelakang wajah nya nampak ber seri seri melihat kedatangan anak nya, di sebelah ibu nya duduk lah ayah Clara , karena hari ini Clara akan pulang maka beliau memilih libur satu hari untuk menyambut anak tercintanya tersebut, beliau bekerja sebagai pegawai swasta di suatu pabrik tekstil di dekat sini seperti yang Clara jelaskan padaku ,beliau duduk sambil merokok di depan nya ada sebuah asbak kecil terbuat dari kayu dengan ukiran sederhana begitu Clara duduk beliau langsung mematikan putung rokonya karena tau bahwa anak nya itu sangat membenci asap rokok.

di sebelah nya lagi tepat nya di depan tv ada kakak perempuan Clara yang telah menikah dan memiliki anak laki2 berusia kurang lebih 2 tahun anak itu duduk di pangkuan ibunya sambil memainkan game di ponsel ia nampak lucu sekali. Yang kebetulan suaminya sedang bekerja, tak lupa adik perempuan nya yang masih menginjak bangku SMA, Clara memperkenal kan aku kepada keluarganya, tentunya memperkenal kan sebagai teman, kami berbincang bincang ber sendau gurau ,

Remember When [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang