Minggu. Adalah harinya orang berlibur menghabiskan waktu bersama keluarga dan berhenti sejenak setelah melakukan aktivitas yang begitu padat dalam 5 hari kemarin. Hari dimana kita mempersiapkan amunisi untuk bertarung dalam 5 hari kedepan lagi.
Hari ini waktunya bermalas malasan. Ehh bukan nya setiap weekend aku selalu bermalas malasan ? Ya sudahlah anggap saja balas dendam karena semalam aku tak bisa tidur.
Ya kalian taulah pikiran ku menari nari di atas langit. Memikirkan kejadian yang baru saja menimpa ku seharian ini.
" Claraaa..." suara Lita memecah keheningan minggu pagi yang damai ini. Apasih tuh anak orang lagi tidur malah ribut mulu.
" Apa..." balas ku teriak dengan masih menutup mata ku.
" Dicariin..."
" Siapa ? "
" Cowok yang semalem nganterin kamu " katanya.
Mataku langsung terbelalak. Seketika rasa kantuk ku hilang. Ngapain Adam kesini lagi... aku langsung menyingkap selimut ku dan berlari keluar." Ehhh... ini anak " gumam Lita setelah melihat ku berlari keluar kamar dengan masih memakai piyama tidur.
Aku berjalan keluar mengintip dari jendela. Adam sedang duduk di kursi teras.
" sial aku gugup " batinku.
Aku merapikan sedikit rambut ku yang berantakan lalu membuka pintu depan. Saat tau ada yang membuka pintu Adam langsung berdiri.
" Emhh emhh udah jam berapa ini..." dia memperhatikan ku dari atas sampai bawah lalu menggeleng gelengkan kepalanya.
" Kamu ngapain kesini ? "
" Kan aku udah bilang besok mau kesini "
" Iya... tapi ngapain "
" Bawel ahh buruan mandi sana aku tunggu "
" Mau kemana ? "
" Udah gak usah banyak tanya buruan mandi " Adam mendorong tubuh ku.
" Iya iya... lama loh "
" 100 Tahun pun aku tungguin kalik Clar "
" Ciiee... " kataku.
" Udahh sana sana " dia mendorong dorong badan ku lagi. Aku terkekeh.~~
" Ciieee mau kencan lagi " goda Lita.
" Siapa yang kencan ? " gayaku sok bego.
" Lha itu udah dandan cantik banget ampek pipinya merah merah gitu "
" Aku gak kencan Lit... cuman temen "
" Emhh gak takut di marahin kaka Ridho "
" Jangan ngadu ya " aku berdiri menunjuk hidung nya yang pesek itu.
" Eeiitt... oleh oleh nya dong... "
" Iya iya aku duluan ya Lit... "
" Iya hati hati pegangan yang kenceng "
" Dasarr..." teriak ku.~~
" Heehh kita mau kemana sih ? " saat sampai diluar aku membuka pintu dan langsung menanyai Adam.
Dia malah diam menatapku.
" Adamm... " ku cubit lengan nya.
" Aduhh... cantik cantik galak " katanya.
" Apa ? "
" Ehh gak gak... bercanda "
" Jadi pergi gak nih ? "
" Ya jadilah... ayok " dia malah nyengir. Entah dia akan membawa ku kemana lagi hari ini.~~
Adam membawa ku ke sebuah cafe. Aku belum pernah sekalipun kesini jalan nya pun masih sangat asing bagiku.
Dia mengajak ku masuk. Gelinting lonceng berbunyi ketika kami membuka pintu cafe itu. Harum aroma kopi langsung menembus indera penciuman ku, jajaran mesin pemanggang kopi beserta barista nya menyambut pengunjung begitu mereka membuka pintu menjadi sebuah daya tarik tersendiri ketika pertama kali memasuki tempat ini." Heeii " Adam melambaikan tangan kepada seorang laki laki di salah satu meja yang terletak di sudut belakang cafe ini. Dia mengajak ku menghampiri laki laki itu. Aku masih sedikit bingung dengan situasi ini.
" Wahh Dam siapa tuh " kata laki laki itu setelah melihat ku, dan pasti dia adalah teman nya Adam.
" Kenalin ini Clara " jawab nya. aku tersenyum lalu mengulurkan tangan ku padanya.
" Clara " kataku lirih
" Andre "
Aku dan Adam pun duduk di meja yang sudah ditempati Andre, meja itu cukup luas dan diperuntukan untuk 6 orang. Aku duduk persis di sebelah Adam dengan Andre di depan kami.
" Ini temen aku Clar, temen Kuliah dulu " kata Adam padaku.
" Pacarnya Adam ya mbak ? "
" Ehh gak usah mbak. Clara aja "
" Ohh iya Clara "
" Bukan kok, temen aja " jawab ku.
" Beneran nih temen ? "
" Iya temen... "
" hati hati Clar Adam tuh sampingan nya banyak "
" Ehh sembarangan loe " kata Adam membela diri.
" Hahaha... udah tau kok ndre " jawabku.
" Sok sok an loe mentang mentang lagi pdkt. Pencitraan " sambung Andre lagi.
" Emang bener kalik " belanya.Kami berbincang banyak hal. Satu persatu teman Adam datang bergabung memenuhi seluruh kursi di meja itu. Ada 4 laki laki dan 2 perempuan termasuk aku didalamnya. Walaupun baru mengenal mereka namun aku sudah bisa masuk ke dalam suasana akrab yang mereka bawa.
" Temen temen kamu asik " kata ku pada Adam saat dia mengatarku pulang.
" Iya.... aku tau kamu pasti suka sama mereka " aku tersenyum seketika pikiran ku teringat akan Ridho. Bahkan setelah sekian lama kita bersama dia tidak pernah mengenalkan ku pada teman teman nya. Mungkin hanya sekilas atau sekedar bertemu dijalan. Dia tidak pernah membagi dunianya padaku meskipun itu hanya sedikit. Kenapa aku jadi membandingkan mereka ?..." Clara... Clar... "
" Ahh apa ? " suara Adam menyadarkan lamunan ku.
" Nglamun ya... mikirin apasih ? "
" Ehh gpp kok "
" Kamu gak suka ya aku ajak ketemu temen2 ku ? "
" Suka kok suka "
" Sorry ya Clar gak bilang kamu dulu "
" Iya gpp penting gak ketemu keluarga kamu " aku terkekeh.
" Yaudah besok aku temuin "
" Ihh jangann... " aku mencubit perut nya.~~
Sampai di kamar aku langsung masuk dan berganti baju, membersihkan muka lalu menelfon Linda. Aku menceritakan semua yang terjadi 2 hari ini pada Linda.
L : Apa kamu yakin Clar bakalan nerima dia lagi ?
C : Nerima ? Kan cuman temenan Lin ya gpp lah kita deket lagi
L : Tapi kan...
C : Aku tau Lin, aku bisa kok kendaliin perasaan ku
L : Clara aku tau kamu. Aku gak mau kamu sakit lagi.
C : Tapi kan aku sama dia cuman temenan Lin
L : Emang hati kamu juga bilang gitu ?
Aku terdiam.
L : Aku tau Clar kamu pengen kaya dulu lagi, tapi apa kamu siap terluka lagi ? Clar... Adam sama kamu punya dunia masing2 dia gak akan selamanya nunggu kamu, ada di samping kamu, suatu saat dia bakal punya seseorang yang dia cintai juga Clar.
Aku masih terdiam. Aku tau semua fakta itu tapi berkali kali aku selalu mengingkarinya.
C : Aku akan berusaha siap Lin, kalau suatu saat dia mencintai orang lain.
L : Jangan sakiti hati mu sendiri Clar
C : Iya...Berbicara dengan Linda membuat ku mengerti bahwa cepat atau lambat Dia akan pergi merangkai kisahnya sendiri. Dimana tidak ada aku lagi di dalam nya dan ketika saat itu tiba aku harus siap dengan segala resiko yang ada. Dia tak mungkin terus disini berharap pada sesuatu yang tak pasti. Mulai saat ini aku harus bisa menguatkan hatiku. Mencegahnya hancur lebih parah lagi.
Apa yang di takdirkan untuk kita tak akan melewatkan kita.
~~
Dddrrrrtttt...Dddrrrttttt... suara ponsel ku berderit tanda ada panggilan masuk. Aku meletakkan novel yang tengah ku baca di sembarang tempat lalu segera menyambar ponsel ku.
" Ridho "
Tumben dia nelfon
Batin ku dalam hati.C : Halo...
R : Clarisaa kamu seharian kemana aja, di wa gak di bales bales sih
C : Aku bales kok
R : Iya bales tapi beberapa jam kemudian ini kan minggu kamu kemana sih gak hubungin aku
C : Aku... main sama Lita
R : Main kemana ? Gak ngasih tau aku dulu sih
C : Iya maaf hp ku lowbat soalnya jadi males buka hp
R : Yaudah gpp besok lagi kasih tau aku dulu ya mau kemana biar aku gak bingung nyariin
C : Iyaa sayangg...
R : Nah gitu anak pinter. Cepetan tidur jangan baca novel mulu besok kerja loh
C : iya bentar kurang 3 bab lagi bukunya
R : Dilanjutin besok aja Claraaa...
C : Yaahh kan penasaran sama ceritanya...
R : Bandel.
C : Hehehe iya iya deh aku tidur, minggu depan temenin ke toko buku ya...
R : Emhh... bentar bentar
C : Gak usah deh aku pergi sendiri aja.
R : Iya iya sayang besok aku temenin.
C : Beneran ?
R : Iya insya Allah ya...
C : Awas kalo bohong
R : Iya gak bohong... udah buruan tidur
C : Yyeee... byee mr super sibuk sampai jumpa minggu depan
R : Iyaa bye juga mrs centilSemoga kali ini dia tak akan ingkar janji lagi...
~~
![](https://img.wattpad.com/cover/126412617-288-k53112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When [SELESAI]
Teen FictionKita adalah dua manusia yang tak sengaja bersama~ Selamat menikmati 💕 Jangan lupa vote 🤗