Remember When [SELESAI]

Kesembilan

Author POV

Kebun Buah Mangunan Jogja

Tempat yang Ridho janjikan kepada Clara, letak nya tak jauh dari pusat kota Jogja hanya sekitar 35 menit perjalanan, lebih tepatnya di kabupaten Bantul disana kita bisa bermain outbond atau belajar tentang tumbuh-tumbuhan, menatap indahnya sunset, jika kita naik keatas kita bisa melihat kebun buah-buahan berjajar indah, hamparan perbukitan terlukis dengan rapi udara sejuk serta angin yang semilir membawa haru rindu untuk kembali ketempat itu. Clara sebenarnya pernah mengunjungi nya namun sudah sejak pertama kali diresmikan dahulu belum sebagus sekarang oleh karena itu ia tetap antusias tentu saja lihat sekarang ia pergi dengan seorang yang sangat spesial.

Setelah sampai mereka berdua berjalan beriringan mencari tempat yang nyaman untuk duduk berdua. Tempat wisata itu banyak di kunjungi para wisatawan lokal, ada yang berdua saja bermesraan ada juga yang berkelompok kelompok terlebih lagi jika sore hari begini, langit sedang indah-indahnya menyilaukan warna jingga yang membuat semua mata tak jenuh terus memandang melepaskan sejenak semua beban yang dirasa.

" Kita duduk sini aja ya Clar sambil nunggu matahari tenggelam " Ridho mengajak Clara duduk di sebuah bangku terbuat dari kayu, sedikit menyingkir dari keramaian karena Ridho tau wanita yang sedang bersama nya ini tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian.

Clara mengangguk mengikuti langkah nya. Mereka berdua layaknya sepasang kekasih yang tengah menghabiskan sore bersama menikmati senja kala itu.

" Kamu haus ? " tanya Ridho,
" Sedikit " Clara nyengir walaupun saat itu rasanya ia sangat kehausan.
" Aku beli minum dulu ya jangan kemana mana " sambung nya. Clara mengangguk, Ridho berjalan menuju tempat membeli minuman yang letaknya tak begitu jauh dari tempat mereka tadi.

Clara berdiri karena penasaran ia berjalan ke arah tepian tebing yang pinggirnya sudah di batasi dengan batu diukir menyerupai kayu dengan cat warna coklat menambah kesan alami pada pagar itu. Clara berdiri takjup memandangi hamparan luas perbukitan yang hijau.

Sungguh Tuhan telah menggariskan alam ini sangat indah nya sampai siapa pun yang memandang dibuatnya bungkam hanya ada rasa syukur didalam hatinya. Begitulah kiranya yang Clara rasakan saat itu ia termenung beberapa saat sampai tak menyadari Ridho sedari tadi tengah memandanginya.

" Clar ..." panggil nya. Namun tak ada jawaban
" Clara ... hei " ia menepuk bahu Clara membuat gadis itu sedikit terkejut.
" Ehh iya " dia tersenyum.
" Ngelamun aja sih nih diminum dulu " Ridho menyerahkan botol air mineral yang ia beli barusan.
" Hehe pemandangan nya bagus Dho aku suka " katanya, ia membuka botol lalu meneguk air mineral itu.
" Iya bagus Clar kaya kamu "
" Apa Dho ? " ulang Clara karena tak mendengar kalimat yang diucapkan Ridho dengan nada sangat pelan itu.
" Pemandangan nya indah kaya kamu " jelasnya lagi. Clara termenung lidahnya kelu tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Dia hanya tersenyum.

" Aku punya sesuatu buat kamu " kata Ridho.
" Apa ? " Clara tersenyum lagi.
" Emhh bentar ya " Ridho mengacak acak tas nya yang ia gendong sedari tadi.
" Ini buat kamu " Ridho mengeluarkan sebuah kotak kado berwarna biru dihiasi pita diatasnya.
" Apa ini " ucap Clara antusias ketika ia menerima kotak itu.
" Buka aja ". Clara pun membuka kotak biru itu dengan semangatnya.

" Kotak musik ? " sebuah kotak musik berwarna biru muda diatasnya ada manekin orang sedang berdansa . Ia tersenyum penuh keceriaan
" Coba diputer ". Clara memutar tuas yang terdapat di samping kotak musik itu, seketika terdengar suara musik yang mengalun indah, manekin orang berdansa itu berputar putar mengikuti irama lagunya. Clara tersenyum ia sangat menyukai kado itu.

" Andai kamu tau Clar senyum mu itu sangat indah bahkan aku tak sanggup untuk tidak mengukirkan senyum itu diwajah mu " gumam Ridho dalam hati.
" Terima kasih Dho, Clara suka " katanya manja.
" Kenapa dia manis sekali "
Desis nya dalam hati.
" Iya sama2 " Ridho mengelus lembut pucuk kepala Clara yang membuat semakin malu gadis itu.