Di sepanjang jalan pulang aku terus membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya antara Fandi dan juga Linda mereka tampak cocok dan aku berharap mereka bisa berjodoh jadi Fandi tak akan mengganggu ku lagi. Aku malah jadi tersenyum senyum sendiri mengingat ke salah tingkahan Linda.
Setelah membeli nasi dan lauk aku segera pulang ke kos jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 10 menit. Udara malam itu terasa lebih dingin hingga aku harus merapatkan lagi parka yang selalu ku kenakan. Sampai di depan kos ada sebuah sepeda motor yang tepat terparkir didepan gerbang, aku memelankan laju motor ku supaya bisa melihatnya lebih jelas.
Itu motor Adam ya aku tau itu motornya, ia duduk diatas nya sambil memainkan hp, dari kejauhan ia nampak sedang menunggu seseorang. Begitu aku sampai ia langsung turun dan menghampiri ku.
" Boleh aku bicara sama kamu sebentar ? " katanya sopan.
" Boleh... kamu masuk aja duduk diteras situ aku mau masukin motor dulu " ia mengangguk lalu berjalan menuju kursi teras kos ku, aku semakin dibuat kebingungan dengan kehadiran nya padahal seharian ini dia tidak menganggu ku tapi malam nya dia malah kesini. Mau apa coba...
Setelah selesai parkir motor, aku langsung duduk di kursi sebelahnya.
" Kamu mau apa kemari ? " tanya ku langsung pada intinya.
" Aku pengen ketemu kamu "
" Maksudnya ? Kan dikantor tadi juga udah ketemu aku " aku menyipitkan kedua mata ku,
" Emhh tadi aku gak nyapa kamu makanya sekarang aku kesini " Dia tersenyum tak berdosa melihat ku kebingungan dengan sikap nya itu jangan-jangan dia gila.
Aku mengusap keringat yang mengalir di pelipis, aku rasakan hawa panas mulai menyerang seluruh tubuhku.
" Bentar ya Clara aku tadi bawa sesuatu buat kamu " belum sempat aku mencegahnya untuk berdiri dia sudah setengah berlari ke arah sepeda motornya dan kembali dengan membawa kantong kresek entah berisi apa di dalam nya.
" Ini aku tadi beli brownies buat kamu " Adam taruh kresek itu diatas meja lalu duduk kembali. Aku tak habis fikir dengan orang ini.
" Kamu bawain aku brownies segala sih Dam dalam rangka apa ? " tanya ku basa basi. " Emhh gpp biar kamu gak laper aja " dia tersenyum lagi entahlah kalau di kantor dia sok cool tapi kenapa saat diluar dia seperti orang gila begini.
" Clarissa cobain deh brownies nya enak loh " dengan raut sumringah dia menyuruh ku mencicipi kue coklat itu. " Ohh iya nanti aja Dam, aku tadi habis makan soalnya " aku tersenyum " Panggil Clara aja ya kalo Clarissa kepanjangan "
" Yaudah Ra aku pulang dulu besok mau bareng aku gak berangkat nya ? " akhirnya dia pamit pulang juga.
" Gak usah Dam kan aku bawa motor " dia berdiri aku mengikutinya.
" Ohh gitu kalo ada apa-apa kamu telfon aku aja ya itu di dalem rotinya udah aku kasih nomer hp ku " pernyataan nya berhasil membuat mata ku membulat sempurna. Dia ngasih nomer hp nya ? Duhh kayanya gila beneran nih anak .
Aku hanya manggut-manggut saja, " Aku pulang dulu ya, selamat beristirahat " dia melambaikan tangan nya ke arah ku lalu mengembangkan senyum manisnya lagi. Fixs dia gila !
Aku membalas senyum itu masih dengan ketidakpahaman pada sikapnya. Apa dia punya kepribadian ganda ya ? Pikir ku saat itu.
Begitu dia menjalan kan motornya menjauh aku melihat kedalam tas kresek yang diberikan nya tadi dan benar saja didalam nya ada kertas kecil yang bertuliskan nomor hp ditempelkan di depan kotak brownies itu. Aku menepuk jidat ku sendiri rasanya hari ini penuh dengan kejutan yang tak terduga. Aku harus segera masuk dan istirahat sebelum hawa dingin semakin menusuk kulit ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When [SELESAI]
Teen FictionKita adalah dua manusia yang tak sengaja bersama~ Selamat menikmati 💕 Jangan lupa vote 🤗