°•¤ Re:XXX • Chapter 17 ¤•°

3.4K 161 24
                                    

Sean tidak pernah menyangka kalau ia merasa semua pelajaran di kelasnya sangat mudah ia pahami dan membuat teman sekelasnya terkagum-kagum dengannya.

Beberapa teman mereka memang berpikir kalau Sean memang cuma jual tampang saja. Atau dia punya masalah di sekolah sebelumnya, karena Sean memang pindah kemari dalam situasi yang tanggung. Beberapa bulan lagi sudah masuk masa ujian kenaikan kelas. Sean datang di waktu genting itu.

Sedangkan tanpa sepengetahuan Sean, home schooling yang ia tempuh saat masih dengan orang tuanya sebenarnya sudah sampai level High School. Atau sekolah menengah atas.

Husein adalah satu-satunya yang paling merasa beruntung karena menjadi satu-satunya teman yang dekat dengan Sean.

"Sein... Pulang sekolah nanti, elo mau ke tempat gue gak?" Sean bertanya saat mereka sedang menikmati bekal makanan saat jam istirahat.

"... Hmm... Bisa... Tapi apa kagak apa-apa gue ke tempat lu?" Husein menjawab ragu-ragu.

"Apa gue perlu minta ijin ke ortu lu?"

"... Gue cuma tinggal ama Abang gue, Sean..."

"... Ortu lu?"

"Gue cuma punya Nyokap, yang sekarang kerja jadi TKW..."

"Bokap lu?"

"... Gue gak punya bokap"

"... Wah! Sama dong! Bokap gue meninggal beberapa bulan lalu..."

"... Sorry..." Husein menepuk-nepuk bahu Sean. Menunjukan simpatinya.

"It's okay. Lagian gue sekarang juga tinggal bareng ama Kakak tiri gue..."

"... Oh..." Husein tidak menjawab karena ia sedang menikmati kroket buatan Tante Anna yang hari ini spesial dibawakan Sean banyak sekali khusus untuknya. "... kita mau ngapain ke tempat lu?"

Sean mendekatkan bibirnya ke telinga Husein. "Gue mau ajak elu ketemu ama Adam Lee! Elu nge-fans ama dia kan?" Sean berbisik.

Husein menjatuhkan kroket yang ia pegang karena terkejut dengan ucapan Sean.

"... Elu gak lagi bo'ong kan?"

"Buat apa gue bo'ong ama temen baek gue sendiri?"

Mendengar kata 'teman baik' yang terlontar begitu saja dari mulut Sean, membuat Husein merasa tersanjung. Selama ia sekolah disini, ia memang tidak punya teman dekat. Ia selalu minder dengan teman lainnya yang bisa dibilang anak-anak orang kaya.

Husein menduga kalau Sean juga salah satu diantara mereka. Tapi sikap Sean yang selalu down to earth, membuat Husein sangat menyukainya. Suka dalam artian sebagai teman. Sean tidak pernah pilih-pilih berteman. Bahkan seisi kelas juga menyukai Sean. Walaupun sering kali, mereka akan bersikap dingin pada Sean kalau sedang berduaan dengan Husein.

"Ngomong-ngomong Sein... Elu bilang, Nyokap lu jadi TKW dan elu tinggal ama Abang lu... Nah, yang masak nasi goreng ini siapa dong?"

Husein nyengir sambil menggaruk pipinya. Telunjuknya lalu menuding ke hidungnya sendiri. Dan membuat Sean melotot.

"Wah! Keren! Elo bisa masak, Sein?"

"A-anu... Itu... Sebenernya kalo malem gue bantuin Abang gue jualan..."

"... Waow! Hebat...!"

"Cuma jualan warung tenda di pinggir jalan doang Sean... Gak ada hebatnya..."

Sean mendengus saat mendengar kalimat Husein yang merendah seperti itu. "Dari pada gue! Masak nasi aja gak becus! Sampe kasian ngeliat Tante Anna harus ngulang masak lagi"

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now