°•¤ Re:XXX • Chapter 58 ¤•°

2.1K 148 44
                                    

Adam tiba jam 9 malam. Selama perjalanan, Adam memaksa Carlos untuk bergantian mengemudikan mobil. Meskipun awalnya Carlos tidak mau, tapi bukan Adam namanya kalau ia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dan kalau sudah seperti itu, Carlos hanya bisa menurut. Meskipun dengan kesepakatan Adam hanya akan mengemudikan mobil di area sepi saja.

Setelah sampai di gerbang masuk kota, Adam meminta Carlos untuk membawa mereka ke Hotel yang terletak tepat di tengah kota. Meskipun hotel tersebut hanya memiliki bintang tiga, tetapi hotel tersebut, satu-satunya yang Adam tau memiliki pelayanan terbaik.

"Adam? Elu Adam, kan?"

Adam menoleh kearah sumber suara tersebut. Dan mendapati seorang cewek berparas cantik sedang berdiri dan tersenyum padanya. Berbeda dengan Adam, yang menatap cewek tersebut dengan mengerutkan alisnya.

"Gue Lia. Dahlia! Kita dulu satu SMP. Gue Kakak kelas lu..."

Adam menatap cewek tersebut dengan ekspresi wajah yang sama sekali tak berubah. Selang lima menit kemudian, wajah Adam berubah menjadi sumringah.

"Udah inget?"

Adam mengangguk dan tersenyum lebar. "Elu kerja disini?" Adam bertanya sambil menyapukan pandangan matanya ke segala arah di lobby Hotel tersebut. Cewek bernama Dahlia itu mengangguk dan mengembangkan senyuman. Membuatnya terlihat semakin cantik.

"Bentar... Bentar... Gue check in dulu."

"Oke. Gue tunggu di Coffee Shop aja ya?"

"Jangan bilang kalo elu jadi penyanyi." Adam mencoba menerka pekerjaan Dahlia. Karena Adam ingat benar, suara Dahlia memang terkenal merdu. Bahkan mereka pernah berkolaborasi di pesta perpisahan sekolah. Di hari kelulusan Dahlia, saat Adam naik ke kelas 2.

"Ah. Adam. Tebakan lu bener." Dahlia mengacungkan jempolnya dan berjalan menjauh. "Gue tunggu!!" Dahlia berseru dan menjadi pusat perhatian di suasana Lobby yang masih terbilang ramai itu.

°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°

Lima belas menit kemudian, setelah Adam meletakan travel bag miliknya ke dalam kamar. Juga sudah berganti pakaian. Adam pun keluar dari kamar. Menuju Coffee Shop bersama Carlos, dimana saat Adam tiba, Dahlia baru saja selesai membawakan dua buah lagu.

Walaupun disebut sebagai Coffee Shop, sebenarnya tempat tersebut adalah Restoran hotel tersebut.

Saat seorang waiter datang menghampiri meja mereka, Adam langsung memesan Sup Buntut, yang merupakan menu andalan di Coffee Shop tersebut. Adam tidak membuka buku menu yang diletakan di hadapannya. Ia malah mempersilahkan Carlos untuk memesan apapun yang ia mau karena saat di dalam lift tadi, suara gemuruh yang berasal dari perut Carlos lumayan membuat mata Adam menjadi melek total setelah puas tertawa. Sementara Carlos hanya tertunduk malu.

"Bingung mau pesen apaan, Bang?"

"Iya nih." Carlos menjawab sambil tersenyum canggung. Sebenarnya bukan banyaknya menu yang membuat Carlos bingung. Melainkan harga semua makanan yang membuat Carlos tak habis pikir.

"Samain aja kalo gitu. Abang pilih sendiri minumannya." Adam mencoba memberikan saran. "Sup Buntut disini terkenal enak banget loh, Bang."

Saat waiter yang sedang mengulang orderan Adam dan Carlos, Dahlia tanpa permisi langsung duduk dan menempatkan kursinya di sebelah Adam.

"Elu mau pesen makan sekalian?" Adam bertanya pada Dahlia.

"Traktir?"

Adam hanya tersenyum dan mengangguk.

"Kalian tadi pesen apaan?" Dahlia bertanya sambil membolak-balikan buku menu yang ada di depan Adam.

"Sop Buntut."

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now