°•¤ Re:XXX • Chapter 15 ¤•°

3.2K 143 16
                                    

"Dam... Elo gak kerja?" Felix yang baru saja membukakan pintu untuk Martin dan Rafael, bertanya pada Adam yang sedang sibuk membantu Tante Anna di dapur.

"Libur. Gue udah ijin ama Marco"

Felix memiringkan kepalanya, alisnya berkerut dengan wajah menunjukan kalau ia bingung. "... Sapa tuh?"

"Supervisor di coffee shop, tempat gue kerja" Adam menyahut. "Oh, Hi Raf. Have a seat" Adam menyapa Rafael yang baru pertama kali datang ke tempat tinggalnya.

"Nice place, Dam. By the way, elo bisa masak?" Rafael langsung duduk di kursi berkaki panjang yang ada di deretan meja pantry.

"Thanks... Cuma bantuin Tante Anna aja"

"Kalo diliat dari bahannya, Nak Adam, kita mau masak Mun Tahu?"

"Bukan Tante. Kita mau masak MaPo Tofu. Kalo Mun Tahu itu, tampilannya pucat. Rasanya juga lebih mild dan plain. Sedangkan Mapo Tofu, bakalan lebih gahar"

"Karena bakalan pedes" Rafael menyahut. "Gue lumayan suka. Walaupun, jujur aja, gue bukan penyuka masakan pedes"

"Berarti jangan dibikin terlalu pedes dong?" Tante Anna memberi saran.

"Bodo amat kalo dia gak suka pedes. Lagian Tante masak buat dinner kita, bukan masakin dia." Adam menjawab santai pertanyaan dari Tante Anna.

Sementara Rafael hanya tertawa saja. Dia sudah terlalu hapal dengan karakter Adam. "Tuh kan... Galak bener. Keseringan makan pedes tuh!"

"Well, I love spicy food bcoz I'm hotter than you, Rafael Oji-San"

"Hahahaha. Sialan! Gue dipanggil Om lagi!"

"Ini apa Nak Adam?" Tante Anna bertanya karena ia tidak pernah mengetahui bumbu yang akan dipakai oleh Adam.

"Itu Tausi, Tante. Salah satu bahan pokok buat bikin MaPo Tofu biar lebih garang rasanya"

"Tau...si? Bukan Tauco?"

"Oh. Bukan Tante. Beda. Walau sama-sama terbuat dari fermentasi kedelai, tapi tausi beda ama tauco. Aroma dan rasa Tauco lebih kuat. Enggak cocok dicampur dengan bumbu Mapo. Bisa tabrakan rasanya" Adam menjelaskan sambil melangkah menuju refrigerator.

"Itu apa? Mirip bumbu spaghetti" Tante Anna bertanya lagi.

"Ini gochujang, Tante. Pasta cabe ala Korea. Biasanya saya bikin buat campuran Korean Food" Adam menjawab sambil membuka kemasan gochujang yang masih tersegel. "Tante pernah makan Kimchi?" Adam mengeluarkan sebuah tupperware berukuran besar dari salah satu refrigerator. "Cobain deh"

"Enak Nak Adam!"
"Kalo suka, ambil aja Tante. Khasiatnya banyak buat kecantikan loh"
"Oya?"
"Tapi kalo Tante punya sakit maag, jangan banyak-banyak. Kasian lambungnya"

"Elo kagak pake dou... dou... Apa sih namanya? Gue lupa" Rafael bertanya setelah ikut menyicipi Kimchi buatan Adam.

"Doubanjiang?"

"Nah!Iya itu, bener. Itu maksud gue Dam"

"Gue gak make doubanjiang, Raf. Gue juga kagak makek chili oil atau cabe bubuk. Soalnya kalo makek gochujang ini, warna Mapo Tofunya bakalan lebih cerah. Trus rasanya juga bakalan lebih nendang" Adam membuka salah satu lemari kabinet di bagian atas. "Gue juga pakek ini"

"Nah, itu apaan lagi?" kali ini Tante Anna yang bertanya, karena ia tidak bisa membaca tulisan di kemasannya.

"Ini merica Szechuan, Tante" jawab Adam.

"Buset! Perut lo gak sakit apa? Udah pake go-apalah itu, elu masih makek merica Szechuan?"

"Justru, kalo kagak pakek ini, walaupun tampilannya garang, tapi rasanya... hmmm... kurang nendang. Gitu Tante." Adam menoleh pada Tante Anna yang manggut-manggut mendengarkan perbincangan antara Adam dengan Rafael.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now