°•¤ Re:XXX • Chapter 57 ¤•°

2.1K 149 15
                                    

Joshua mengaduh kesakitan saat Sean yang baru saja datang, tanpa peringatan mendaratkan bogem mentah ke wajahnya. Adam yang mendengar keributan yang berasal dari arah dapur, langsung berjalan cepat menghampiri.

"I hate you, Dam!" Joshua menatap Adam tajam dan berjalan melewati Adam. Sementara Sean hampir saja mendaratkan bogem kedua kalinya saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, Joshua yang berujar dengan tatapan penuh amarah kepada Adam.

"Josh!!" Adam meraih tangan Joshua, tetapi Joshua langsung menepisnya. Nampak sekali kalau Joshua terlihat sangat kesal. "Sean!! Elu itu kenapa?!"

Sean bahkan nyaris mendaratkan tendangan ke punggung Joshua, kalau saja Adam terlambat meraih badan Sean dan mendorongnya agar menjauh dari Joshua. Sementara Joshua sendiri setelah membanting apron ke lantai, langsung berjalan ke arah kamar tidurnya.

"Kemaren gue abis dari Cafe. Terus orang-orang disana bilang, kalo kemaren Kak Josh bawa pacar barunya ke Cafe!!"

Awalnya Adam ingin tertawa saat mendengar penjelasan dari Sean. Tetapi ia tak mau membuat Joshua semakin kesal kalau mendengar suara tawanya.

"Emangnya elu udah konfirmasi langsung ke Joshua?"

"Udah!"

"Kapan?"

"Barusan!!"

"Terus elu langsung nonjok muka dia, gitu?"

"Iya, lah!! Kak Josh tadi bilang kemaren dia ke Cafe barengan ama pacarnya. Udah gitu, tadi dia ngejawab sambil cengengesan! Terus status lu apa kalo dia sampe maen serong gitu?! Terang-terangan pula!!"

Adam menghela nafas. Sejenak, matanya melirik ke arah pintu kamar tidur. Lalu ia bertanya pada Sean, "Elu gak mau konfirmasi ke gue dulu, Sean?"

"Konfirmasi apaan lagi? Jelas-jelas Kak Josh itu maen serong?!"

Adam mendekatkan bibirnya ke telinga Sean. "Elu lupa, kalo gue punya kemampuan bertransformasi, Sean?" Adam lalu memundurkan badannya. Mundur selangkah, untuk melihat Sean yang terkesiap usai mendengar pertanyaannya. "Berapa banyak orang yang tau tentang kemampuan khusus gue itu?"

"... ..."

"Cuma Joshua, Kak Wisnu, elu dan yang terbaru adalah Opa. Gue cuma jujur ke kalian berempat aja. Bahkan Amar sekalipun, enggak pernah tau mengenai hal tersebut." Adam berujar sambil melipat kedua tangan di dadanya.

"... Jadi... yang dikira selingkuhan Kak Josh itu... Kak Adam yang..."

Adam mengangguk dengan mata menatap lurus ke mata Sean. Sementara Sean sendiri langsung memasang wajah pucat. Menatap tinjunya yang masih terkepal. Lalu menatap ke arah pintu kamar tidur Adam dan Joshua.

"Elu tau Josh kan Sean? Apa mungkin dia tega selingkuh? Sementara selama sebulan di Rumah Sakit, dia selalu nungguin gue. Sampe gak kepikiran makan. Gak kepikiran mandi. Gak pengen tidur, kalo dia bisa. Dia selalu ada di sisi gue, Sean..."

Sean menatap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Maaf Kak..."

"Salah orang!" Adam menepuk pipi Sean. "Sana, minta maafnya ke Joshua."

Detik itu juga, Sean langsung berlari menuju kamar. Adam mengikutinya dari belakang.

"... gue minta maaf..."

Adam berdiri di pintu kamar, saat melihat Sean mencoba meraih lengan Joshua yang berdiri memunggunginya. Adam bisa melihat kalau Joshua sedang berdiri ke arah luar jendela kaca dengan nafas terengah-engah. Terlihat sekali kalau Joshua masih menahan kesal.

"Kak Josh... gue minta maaf... Gue salah... Please Kak... Maafin gue..."

Joshua menoleh dan menghela nafas panjang saat mendapati Sean yang sedang menangis dalam posisi berdiri, dengan kepala tertunduk.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now