°•¤ Re:XXX • Chapter 78 ¤•°

1.6K 128 18
                                    


Husein menutup wajahnya saat Adam, Joshua, Mike, Dahlia dan Sean bersorak usai melihat rekaman video saat ia 'menembak' Fiona. Sementara Carlos, Tante Anna, dan Wisnu hanya tertawa dan ikut bertepuk tangan seperti halnya Gusti, yang tadi sempat terbengong-bengong saat memasuki apartemen yang di tempati oleh Adam. Hector yang berdiri di sudut dekat sofa, hanya tersenyum lebar dengan tangan menggaruk kepala Joey.

°Husein yang pemalu saja bisa... kamu kapan, Föld?°

Hector tersentak saat mendengar suara Damon di dalam kepalanya. Ia langsung menatap Adam yang sedang tertawa dan menggoda Husein, sampai membuat wajah Husein merah. Tidak hanya wajahnya saja yang merah sebenarnya. Daun telinganya pun juga ikut merah. Menandakan kalau Husein sedang super malu saat ini.

Bahkan, sebelum menonton usai makan malam bersama-sama, Adam sudah terlebih dulu mengirimkan video tersebut ke messenger Opa dan Hasan, Kakak Husein yang tinggal bersama Opa di Malaysia sana.

Tak berselang lama, Adam melakukan video call melalui smart-tv nya. Hal yang baru pertama kali dilihat oleh Dahlia. Gusti memang pernah melakukan video call dengan Joshua. Itu pun sekali. Dan melalui smartphone milik Mike. Tetapi video call? Dengan televisi? Gusti kehabisan kata-kata.

°Mana cucu Opa yang baru aja jadian?° Mr. Lee bertanya dengan senyum lebar, memperhatikan Husein yang terlihat menutupi wajahnya yang super merah.

Saat Husein mengintip dari sela jemarinya, ia bisa melihat Hasan, Kakaknya, yang juga sedang duduk disebelah Opa dengan senyum lebar.

"Ya Allaaaahhhh...... Sein tuh cuma pacarannnn... Enggak nikahhhh...." Husein ngedumel sambil menghentakan kedua kakinya. Menahan malu. Dan juga gemas dengan tingkah orang-orang di sekelilingnya. Terutama Sean yang merangkul bahu Husein dan mengacak-acak gemas rambut ikalnya berulang kali.

Semuanya tertawa serentak melihat tingkah Husein.

"Tapi seneng, kaaaannn??" Dahlia bertanya pada Husein.

°Wah! Ada beberapa wajah baru.° Mr. Lee nyeletuk.

Adam lalu berdiri, dan tangannya menunjuk kearah Dahlia. "Opa... Ini Dahlia. Staff baru di Cafe-nya Josh." Adam berujar, dan Dahlia melambaikan tangannya sambil tersenyum simpul. "Sekaligus calon istri Bang Carlos."

Sekarang gantian wajah Dahlia dan Carlos yang berubah merah. Keduanya hanya bisa terpaku sementara semua orang tertawa. Termasuk Tante Anna yang melihat tingkah kikuk anaknya. Husein juga termasuk diantaranya.

°Selamat ya, Anna. Sebentar lagi kamu akan punya menantu yang sangat cantik.° Mr. Lee berujar usai ikutan tertawa.

"Dan yang ini, Gusti. Pacarnya Mike." Adam berujar sambil mengedipkan matanya.

Kali ini Dahlia kembali terkejut. Dia memang sudah curiga kalau Mike adalah gay. Tapi Gusti? Gay? Dan berpacaran dengan Mike? Tentu saja membuat Dahlia yang semula merasa iri, sekarang melirik curiga ke arah Carlos.

"Tenang aja, Lia. Bang Carlos pure straight, kok. Dia doyannya ama melon kembar." Adam mengusap dadanya sendiri. "Bukan ama cherry kembar." Adam melanjutkan sambil meremas selangkangannya sendiri.

°Husshh!! Adam!!°

"Hehehehehehe..." Adam cuma cengengesan menanggapi Opa-nya.

Mungkin kalau Opa-nya ada disitu bersamanya, Beliau sudah mementung kepala Adam dengan tongkatnya yang sudah tidak Beliau pakai lagi. Sejak Adam menyembuhkan sakit di pinggang dan di kaki Opa-nya, Mr. Lee memang sudah bisa berjalan dengan bebas. Bahkan Beliau sudah bisa menari Salsa lagi.

"Oh iya! Dan ini Hector, Opa. Untuk saat ini, dia adalah asisten pribadinya Kak Wisnu."

Semua mata tertuju pada Hector yang memberikan salam dengan membungkukan badannya.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now