°•¤ Re:XXX • Chapter 51 ¤•°

2.4K 159 17
                                    


••• ~~ ••• ~~ ••• ~~ •••

"Lembaran Buku"

Selalu kucoba tuk lupakan
Cerita lama yang menjadi buku
Terlanjur sudah ku membaca

Dari bab perkenalan

Tak semua halaman merana
Namun yang kelam terlalu berarti
Yang bahagia terlupakan
Terselimuti benci

Warna fana. Ragu.
Hanya karena. Kamu...

Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari
Tanpa tujuan henti
Halaman tawa yang aku cari
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali
Beranikan diri

Tak semua halaman merana
Namun yang kelam terlalu berarti
Yang bahagia terlupakan
Terselimuti benci

Fatamorgana ragu
Hanya karena kamu

Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari
Tanpa tujuan henti
Halaman tawa yang aku cari
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali
Beranikan diri

Tutup buku ini

Semua karena keyakinan
Aku padamu
Tapi baiknya terucap
Semua...

Seperti ku tegak berdiri
Hmm.
Seperti kencangnya berlari
Hooooo...
Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari (Kencangnya berlari)
Tanpa tujuan henti (Tanpa tujuan henti)
Halaman tawa yang aku cari (Tawa yang aku cari)
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali (Terangkan kembali)
Beranikan diri...
Tutup buku ini

••• ~~ ••• ~~ ••• ~~ •••

Rafael menghela nafas panjang. Meskipun ia berpikir sekarang bukan saatnya untuk cemburu, tapi melihat Amar yang sudah mau berhenti menangis. Juga sudah mau makan di suapi Adam, sebenarnya membuat hatinya memanas.

"Napa lu Raf? Cemburu?" Joshua bertanya santai pada Rafael.

Keempatnya memang sedang berada di dalam kamar inap. Meskipun bukan kamar VIP, tetapi Rafael sudah mengusahakan agar mendapatkan ruangan khusus untuk Amar. Bukan karena ia terlalu memanjakan Amar. Melainkan ia tidak mau pasien lain terganggu karena setiap kali membuka matanya, Amar selalu saja menangis.

"Raf... kalo misalnya Adam balikan ama Amar, kita jadian aja yuk." Joshua nyeletuk sambil mengupas jeruk yang ia bawa untuk Amar.

PLETAKKK!!!

Sendok yang dipakai Adam untuk menyuapi Amar, melayang dan mendarat tepat di jidat Joshua.

"PFFFTTT!!!" Rafael secara refleks menyemburkan juice yang ada dimulutnya ke wajah Joshua.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now