°•¤ Re:XXX • Chapter 53 ¤•°

2.2K 158 54
                                    

"So?... Cita-cita lu apa, Sean?"

Adam beralih bertanya pada Sean usai mendengar jawaban dari Husein, perihal dirinya yang akan meneruskan pendidikannya ke SMK dengan jurusan seni musik. Adam mendengarkan jawaban Husein, sambil sesekali manggut-manggut saat ia tengah menikmati Shakshuka atau Tomato Eggs yang merupakan salah satu sarapan pagi favoritnya.

Pagi ini, Adam mendadak ingin mendengarkan cita-cita kedua adiknya. Mengingat saat ini mereka sudah ada di awal tahun 2003. Dimana baik Sean maupun Husein, sudah akan disibukan dengan persiapan Ujian Nasional. Begitupun dengan dirinya yang juga akan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian kenaikan kelas.

Selama beberapa menit, Sean tidak menjawab. Dan hanya sibuk menikmati Cloud Eggs buatannya sendiri. Tentu saja, menu tersebut ia pelajari dari Adam. Selain mudah membuatnya, Sean juga tidak harus merepotkan Tante Anna saat ia bingung memberikan jawaban tiap ditanya mau sarapan apa.

*yang penasaran ama resep Shakshuka & Cloud Eggs, bisa cek di YouTube*

"Tadinya gue pengen banget jadi designer. Karena gue pengen punya brand sendiri dari fashion sense gue... Tapi..."

"... Tapi?" Wisnu yang duduk disebelahnya, bertanya dengan raut muka penasaran. Ia menunggu Sean meneruskan kalimatnya yang terhenti sambil menikmati Cloud Eggs buatan Sean, tapi ia iseng memberikan kuah Shakshuka buatan Adam sebagai saus.

"Tapi... Setelah gue pikir-pikir lagi... Kayaknya gue bakalan milih jadi arsitek aja." Sean akhirnya menjawab usai menghabiskan sarapan paginya.

"Alasannya apa, bisa ganti jalur gitu?" Wisnu kembali bertanya. Tampak sekali kalau ia penasaran.

Sean tersenyum lebar mendengar pertanyaan Wisnu. Ia senang dengan respon yang diberikan oleh Om kesayangannya itu. Mata Sean menatap Wisnu dan Adam bergantian. Kemudian berdeham pelan, lalu mulai buka suara untuk memberikan penjelasan.

"Kak Adam dan Om Wisnu... Kalian kan... kerja di bidang properti. Terus, Kak Josh, di keluarganya punya bisnis Hotel. Makanya, gue pengen ikutan kalian... Siapa tau, dengan gue jadi arsitek, gue bisa pakek skill gue buat kalian semua." Sean berujar dengan bangga. Satu tangannya terkepal bahkan ia pakai untuk menepuk dadanya sendiri beberapa kali.

"Yah... Berarti gue doang yang bakalan jadi seniman?" Husein menyela usai menghabiskan sarapan paginya.

"Meh!!" Adam memberikan ekspresi wajah yang terlihat tidak senang, dan terlihat mengejek saat mendengar penjelasan Sean.

Joshua yang melihat ekspresi wajah Adam, nampak terkejut dan langsung melempar pertanyaan. "Kenapa lu, Dam? Gak suka adek lu bantuin elu?"

"Modus aja dia itu, Josh. Palingan nih ya Josh... alesan utama Sean jadi arsitek tuh, biar bisa menikmati tubuh para abang-abang kuli di proyek!!" Adam menjawab dengan wajah mengejek. Sementara Joshua hanya berdengus dan terkekeh pelan mendengar jawaban Adam tersebut.

"Benar begitu, Sean?!" Wisnu bertanya dengan nada dingin. Tangannya yang dipakai mengusap kepala Sean, kini berubah mencengkram kepala Sean dengan erat.

Bukannya kesakitan, meskipun memang terasa sakit, Sean malah tertawa terbahak-bahak seperti yang Adam lakukan. "You know me so well, Kak!! Hahahaha!!!!" Celetuk Sean disela tawanya. Tidak mempedulikan ekspresi wajah Wisnu yang berubah dingin dan menakutkan.

"Wah! Udah jam segini! Yuk kita berangkat." Adam berdiri dan meraih tas ranselnya, lalu menggamit lengan Husein. "Sean biar ama Om Wisnu aja. Hihihihihi..."

"Woi! Sial lu Kak!!" Teriak Sean yang kepalanya masih dalam cengkraman tangan Wisnu. Sementara Adam sudah membawa kabur soulmate-nya, yaitu Husein. Joshua sendiri sudah ikutan kabur. Jam kuliahnya hari ini masih jam 10 pagi nanti. Sementara untuk mengisi waktu senggang, seperti biasanya ia akan pergi ke Paradise Cafe.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now