°•¤ Re:XXX • Chapter 35 ¤•°

2.6K 161 29
                                    

Marco memejamkan matanya dengan kepala terdongak. Kedua tangannya yang ia jadikan sandaran kepalanya, hanya bisa meremas rambutnya sendiri. Sementara seluruh tubuhnya bergetar dan sesekali menggeliat. Walaupun ia sudah mensetting suhu kamarnya dibawah 20 derajat Celcius, seluruh tubuhnya basah berkeringat.

Mata Marco yang terpejam kini sedikit terbuka, mengintip Kemal yang sedang sibuk mengulum kontolnya seolah sedang menikmati sebuah ice cream. Marco bisa melihat kalau bibir Kemal sedikit tersenyum disela kesibukannya mengulum kepala kontolnya. Bahkan meskipun ia sibuk melakukan itu, mata Kemal tetap tertuju menatap ke arah Marco.

Tangan Kemal yang sedari tadi sibuk meremas biji peler dan menahan kulup di kontol Marco, agar ia bisa leluasa melumat ujung kontol di mulutnya, kini merambat naik. Membelai perut Marco. Memilin dan mencubit gemas kedua puting milik Marco. Permainan tangan dan mulut Kemal tersebut, membuat seluruh tubuh Marco seolah tersengat aliran listrik, yang membuatnya menggelapar pelan beberapa kali.

Bahkan Kemal meminta Marco agar ia tidak mengeluarkan suara sedikitpun selama ia sibuk menikmati batang kontol milik Marco di dalam mulutnya. Kemal mengancam akan berhenti melanjutkan aksinya kalau Marco sampai mendesah atau pun melenguh.

'Dua orang... Keduanya laki-laki! Keduanya masih anak sekolahan. Tapi kenapa mereka bisa... Uuffffuuucckkk!!!'

Kepala Marco terasa blank saat mulut Kemal mampu melahap separuh batang kontolnya tanpa kesulitan. Marco merasakan sensasi luar biasa nikmat, yang terakhir kali ia dapatkan dari Adam setiap kali melakukan blow job.

"Hnghhhhh..."

Marco seketika panik saat ia mengeluarkan suara. Ia langsung menatap kearah Kemal, dimana ia masih berkutat dengan kesibukannya. Mencoba menelan utuh kontol panjang milik Marco, hingga melewati rongga kerongkongannya.

"Oofff... Fuck!" Marco merasakan seluruh tubuhnya meremang walaupun ia sadar kalau seluruh permukaan kulit di tubuhnya basah berkeringat. "Ah! Ah!! Kemal... Hnghhhhhhh..."

Marco meraih bahu Kemal, yang masih terus menggerakkan kepalanya naik turun dengan kontol milik Marco berada di dalam mulutnya. Kedua tangan Kemal yang tadinya berada di kedua puting Marco pun, kini kembali menahan pangkal kontol Marco. Sementara tangan kanan Kemal menggenggam dan meremas juga menarik lembut kedua biji peler Marco.

"Oh shit!" Kedua tangan Marco kini berpegangan pada pundak Kemal. Semakin erat remasan tangan Marco, maka semakin dalam kontolnya terasa melesak masuk ke dalam kerongkongan Kemal. "A... Ah! Aa...ahh!!!"

Kemal semakin bersemangat melahap kontol milik Marco. Ia tak lagi mempedulikan ancamannya, yang sebenarnya memang omong kosong belaka.

Nafas keduanya tersengal saat mulut Kemal melepaskan batang kontol milik Marco. Tapi tangan Kemal masih terus beraksi menggenggam dan menggerakkannya naik turun. Sementara mengatur nafasnya, mulut Kemal sesekali menghisap ujung kontol Marco yang mengkilat terkena saliva miliknya. Atau sekedar mengilik lubang kencing di ujung kontol Marco menggunakan ujung lidahnya. Membuat Marco semakin kelimpungan dan meremas pundak Kemal semakin kencang.

"Kemal... Ugh... I'm... cuminghhh... Hnghhhh... Aarrgghhhh....!!!"

Erangan Marco sampai memantul kesegala penjuru ruangan, saat kontolnya menyemburkan pejuh segarnya di dalam kerongkongan Kemal.

Marco sampai kelojotan merasakan hisapan mulut Kemal di bagian ujung kontolnya. Tak menyisakan sedikitpun cairan pejuh, yang kesemuanya ia telan.

"Hahhh... Hahhhh..... Gila lu Mal..." Marco membelai wajah Kemal, dimana saat ia sedang menyandarkan kepalanya di pangkal paha Marco. Mulutnya masih sibuk melumat biji peler sebelah kiri milik Marco. Dan berpindah menciumi batang kontol milik Marco yang masih berkedut akibat ulahnya.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now