°•¤ Re:XXX • Chapter 36 ¤•°

2.6K 156 29
                                    

Dua hari. Baru dua hari Adam menghilang. Meninggalkan misteri yang tak terpecahkan. Terutama Wisnu. Yang mencari tau dengan cara melihat rekaman kamera CCTV dari seluruh floor.

Rekaman di dalam lift, menunjukan kalau Adam. benar-benar berada di dalam lift dan terlihat berjalan menuju pintu roof apartemen. Awalnya ia curiga kalau Adam keluar dari lift, dan berlari melalui tangga darurat dengan mengecoh perhatian Wisnu dan Joshua. Tapi dari semua rekaman dari kamera CCTV, jelas terlihat, Adam menuju pintu roof apartemen di puncak tower.

Wisnu sempat berpikir kalau Adam melompat dari puncak tower. Tapi misalnya saja Adam melakukan hal tersebut, pasti semua orang di bawah sana akan jauh lebih panik. Kalau sampai hal itu terjadi, ia tak akan bisa memaafkan Joshua. Tapi melihat kondisi Joshua selama dua hari ini pun, membuat Wisnu prihatin juga.

Selama dua hari, Joshua mengurung diri di dalam kamar. Ia tak membiarkan seorang pun masuk. Bahkan ia tak menggubris panggilan Wisnu dari luar. Selama itu pula, Joshua terus meringkuk di kasur. Hanya menangis memeluk bantal dan guling yang biasa Adam pakai.

°Semua yang gue lakuin sekarang, bukan demi gue... Tapi demi kita!!°

Kalimat Adam terus terngiang di dalam kepalanya. Joshua tak bisa melupakan, bagaimana sakitnya ekspresi wajah Adam malam itu. Dan itu karena perbuatannya.

"...dam... Pulang Dam.... Maafin gue....." Joshua memanggil lirih disela tangisannya.

°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°

Di hari ketiga, pintu kamar tidur terbuka. Joshua melangkah keluar dengan langkah gontai. Ia berpapasan dengan Tante Anna yang baru saja selesai membuatkan sarapan untuk Joshua.

"Nak Joshua... Mau kemana?"

"... Nyari Adam, Tante..."

Tante Anna melangkah cepat menghampiri Joshua yang berdiri sambil berpegangan pada kursi di pantry. Ia nyaris terjatuh saat berjalan.

"Sarapan dulu... Nak Josh belum makan selama dua hari, kan?" Tante Anna mencengkram lengan Joshua erat, dan menariknya paksa agar duduk di kursi meja makan.

"Tapi Tante... Joshua gak... laper..." Joshua menyahut lemah.

Tante Anna bisa melihat dengan jelas wajah pucat Joshua "Tetap harus makan!" Serunya, kemudian berjalan menuju meja pantry, dimana Tante Anna meletakan sebuah piring dengan dua buah sandwich diatasnya.

"Tapi Tante... Joshua harus... cari Adam..." Joshua memberikan ekspresi wajah sedih saat memandang Tante Anna.

Tante Anna tersenyum dalam diam. Tangannya meraih wajah Joshua, dan menyeka air mata yang menetes perlahan di pipi Joshua.

"Kalau gak mau makan, lebih baik Nak Joshua tetap di dalam kamar! Ini sandwich spesial. Ayo! Di coba dulu."

Dengan malas, Joshua melirik kearah tuna sandwich di hadapannya. Alisnya berkerut saat melihat sandwich tersebut. Joshua mendadak merasa lapar saat melihat sandwich di hadapannya.

"Mm?!" Joshua bergumam pelan saat mulutnya melahap sedikit sandwich tersebut. Matanya fokus menatap sandwich di genggamannya. 'Aneh... Rasanya sangat otentik dengan buatan Adam. Sejak kapan Tante Anna bisa membuat sandwich seperti ini?' Joshua membatin seraya mengunyah sandwich di mulutnya. Bahkan mendadak ia merasa kalau dua buah sandwich tersebut terasa kurang.

"Di minum dulu..." Tante Anna menyodorkan segelas orange juice usai Joshua melahap habis semua sandwich yang terhidang untuknya.

'Tuna sandwich dan... orange juice? Ini kan sarapan kesukaan gue... Apa Tante Anna diam-diam memperhatikan Adam? Atau Tante...'

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now