°•¤ Re:XXX • Chapter 43 ¤•°

2.8K 186 71
                                    

Ditempat ia duduk, Felix bisa melihat beberapa orang juga memperhatikan Mike. Siapa yang tidak tertarik melihat Mike? Cowok normal sekalipun, Felix misalnya, pasti akan tertarik melihat Mike. Terutama saat melihatnya tersenyum. Terlebih saat ia tertawa. Seperti yang sedang Mike lakukan bersama dengan cowok berkulit sawo matang yang sedari tadi sudah menjadi pusat perhatian semua pengunjung cewek di Cafe tersebut.

Tanpa mencoba mencari tau alasannya, mengapa ia merasakan sensasi aneh tersebut, Felix langsung berjalan menghampiri Mike. Tanpa mengeluarkan kalimat, juga tanpa permisi, Felix meraih lengan Mike dan menariknya.

Tidak mempedulikan ekspresi terkejut di wajah Mike. Belum lagi, Mike sempat meringis dan mengaduh kesakitan karena Felix mencengkramnya teramat erat.

"Apa-apaan nih Fel?!" Kemal yang kebetulan melihat tingkah Felix, mendatangi dan membentaknya. "Kalo mau rusuh-"

"Diem lu Mal!"

"Bangsat! Kalo mau ribut, jangan di depan customer!" Kemal meraih kerah bagian depan kemeja Felix, dan menariknya ke bagian belakang Cafe. Kebetulan ada space disana yang belum di bangun karena Adam ingin melihat perkembangan Cafe terlebih dulu.

Dilain pihak, Gusti yang merasa kalau Mike mengenal cowok yang menarik lengannya itu, hanya diam dan memperhatikan. Tapi ia juga mengikuti keduanya. Berjaga-jaga kalau cowok tersebut melakukan kekerasan pada Mike.

Melihat Gusti yang menempelkan telunjuk di bibirnya sendiri, membuat Kemal hanya diam dan memberikan kode dengan kepalanya agar Gusti mengikutinya. Duduk diam di balik dinding, dimana mereka bisa mendengar pembicaraan diantara Mike dan Felix.

"Koko Felix kenapa sih?" Mike mencoba melepaskan diri dari cengkraman tangan Felix. "Lepasin... Sakit!" Mike meronta, tapi tenaganya memang masih kalah dengan Felix yang sedang dikuasai emosi.

"Dia siapa?!"

"... Maksudnya?"

"Gak usah pura-pura bego! Siapa cowok yang duduk bareng ama elu?"

Dahi Mike berkerut mendengar pertanyaan Felix. Belum lagi wajahnya terlihat merah. Mike sampai gemetar melihat mata Felix yang penuh kemarahan.

"Lepasin, Ko... Please..."

"Enggak! Sebelum elu jawab pertanyaan gue!"

"Bukan urusan Koko! Lagian kita udah putus!"

Mata Kemal terbelalak lebar mendengar kalimat Mike tersebut. Kemal juga salah satu dari segelintir orang yang mengetahui perihal hubungan diantara Mike dengan Felix selama setahun terakhir.

"Apa hak Koko ngelarang Mike bergaul dengan orang lain?! Sementara Koko sendiri kemari dateng ama cewek Koko!"

"T-tapi Mik-" Felix terpaku saat melihat Mike meneteskan air matanya. Tangannya yang mencengkram lengan dan bahu Mike, mengendur perlahan. "... Sorry Mike..."

"Gampang banget Koko bilang maaf! Apa Koko peduli dengan perasaan Mike?!"

Untuk pertama kalinya, Felix melihat Mike membentaknya. Kemal juga terkejut mendengar suara Mike yang terdengar sangat emosi. Cowok paling sabar yang pernah ia temui, kali ini tidak bisa menahan amarahnya. Memang Kemal-lah orang pertama yang memberikan julukan 'Manusia berhati Malaikat' kepada Mike.

"Dia itu temen kerja Mike di tempat Prakerin! Mike sengaja ajak kemari buat bantuin Koko Adam promosi-"

"Kenapa elu manggil Adam dengan sebutan Ko-"

"Bukan urusan lu!! Apa hak lu ngelarang gue ini itu?!!" Mike menyela dengan bentakan yang membuat Felix terkejut. Tangan Mike juga mendorong dada Felix. Memang tidak sampai membuat Felix terjatuh. Tapi cukup membuat Mike berhasil meloloskan diri dari cengkraman tangan Felix. "Kita gak ada hubungan apa-apa lagi!! Gue nyesel udah pernah jatuh hati ke makhluk enggak punya hati macam elu!!"

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now