°•¤ Re:XXX • Chapter 80 ¤•°

1.7K 146 47
                                    


Adam menyeka keringat di dahinya menggunakan lengan kemejanya. Kemudian menyerahkan Maple-Glazed Chicken Breasts buatannya kepada Ibu Hana. Adam sengaja membuat dua porsi. Satu porsi untuk tester yang di serahkan pada Ibu Hana, sementara porsi satu lagi untuk dirinya sendiri.

Sejak minggu lalu, Ibu Hana memang sudah memberitahukan kalau hari ini adalah hari untuk praktek. Semua bahan sudah disediakan pihak sekolah. Tak heran memang, SMK tempatnya bersekolah saat ini, selalu memakan biaya yang tidak sedikit.

Ditambah, sebagai murid kelas tiga, pada semester satu di kelas tiga memang lebih banyak jam untuk praktek di semua mata pelajaran. Dan menjelang semester kedua nanti, semuanya akan dibuat stress dengan banyaknya try out dan ujian praktek.

Bicara tentang stress, semua murid di kelas Adam, bisa melihat kalau orang yang terlihat tidak stress hanyalah Adam dan Amar. Walaupun terlihat diam, tapi prestasi dua orang itu memang selalu kejar-kejaran, dengan Adam sebagai pemimpin.

Dimata semua teman-temannya, kejadian tidak akrabnya Adam dengan Amar seolah baru terjadi kemarin. Berlanjut dengan kedekatan mereka secara tiba-tiba menjelang Festival Sekolah. Dan meskipun sempat tersiar kabar kalau keduanya bertengkar lagi, tapi mereka terlihat semakin akrab di sekolah. Meskipun sudah sangat jarang terlihat berkumpul lagi menjelang kenaikan kelas tiga yang lalu.

Alasannya? Tidak ada satu pun murid dan Guru yang tau. Hanya Adam, Amar dan mungkin Joshua saja yang mengetahui perihal hubungan rumit diantara mereka. Mengingat Joshua yang selalu terlihat kemanapun dan dimanapun Adam berada. Bahkan semua murid kelas tiga dan alumni seangkatan Joshua, mengetahui kalau mereka tinggal seatap.

"Dam... Boleh nyicipin masakan lu?"

"Nih. Silahkan. Gue juga nyicip punya lu." Adam mempersilahkan Amar yang duduk di sampingnya.

Keduanya terlihat saling bertukar hasil masakan yang mereka buat. Sementara murid-murid lain, hanya bisa memandang iri pada Amar. Sebab, mereka semua juga ingin mencicipi masakan buatan Adam tersebut. Terlebih, reaksi Ibu Hana yang terlihat sangat lahap menikmati Maple-Glazed Chicken Breasts buatan Adam.

Sama halnya seperti Adam, Ibu Hana juga terlihat lahap saat menikmati Peppercorn Chicken with Lemon Spinach buatan Amar.

"Enak, Dam?" Amar bertanya dengan wajah serius saat melihat Adam yang sangat lahap menikmati masakan buatannya.

Adam hanya merespon dengan menganggukan kepalanya dan tersenyum dengan mulut penuh. Membuat Amar mendadak teringat dengan kehidupan mereka berdua dulu. Saat mereka masih menjalin kasih di kehidupan mereka sebelumnya. Adam yang pulang kelelahan akan memberikan ekspresi dan reaksi yang sama seperti tadi.

Padahal, tidak seperti masakannya sekarang, dulu Amar hanya akan memasakan Adam nasi putih, sayur bayam dan tempe goreng beserta sambal tomat dengan sedikit cabai.

"Yah... Kok masakan gue di abisin, Dam?"

"Ewu wakang aha hunya huwe..."

"Hah? Telen dulu!"

"Elu makan aja punya gue. Kita tukeran."

"Hmmm... Oke. Tapi... bukannya lebih enak masakan buatan lu ya Dam?"

Adam tidak menjawab. Dengan kalimat dari mulutnya. Adam hanya mengeluarkan smartphone-nya. Mengetik sesuatu, lalu mengirimkannya melalui pesan messenger di nomor Amar.

°Gue selalu suka masakan lu, Amarillo...°

Amar hanya tersenyum. Ia hanya mengirim sebuah balasan berupa sticker yang bertuliskan terima kasih.

"Sama-sama." Adam menanggapi ucapan terima kasih dari Amar dengan mengacak-acak gemas rambutnya. "Udah... Makan gih! Sebelum gue berubah pikiran."

Dari kejauhan, Rere dan Shion melihat semburat merah di kedua pipi Amar saat menikmati Maple-Glazed Chicken Breasts buatan Adam. Baik Rere dan Shion lalu menatap Adam, yang masih lahap menikmati Peppercorn Chicken with Lemon Spinach buatan Amar.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Where stories live. Discover now