Selain karena kurang nyaman berada di antara teman-teman Jongin, gak munafik kalau adanya Jean juga jadi alasan kuat Jassy benci ada disini.
Terlebih setelah apa yg dilihatnya beberapa menit yg lalu, yg membuatnya terkejut sampai reflek membuka sedikit mulutnya seperti adegan di film-film.
Sebenarnya Jassy bisa saja bertingkah biasa karena seringnya dia mendapati kejadian serupa ketika di rumah, bahkan yg lebih parah sekalipun. Tapi ini bukan perkara kejadiannya, melainkan siapa pelakunya.
"Gue tidur duluan ya? Capek."
Itu yg diucapkan Jassy pada Jongin setelah kembali dari teras. Mengabaikan perintah kakaknya untuk makan malam dulu sebelum tidur. Lantas Jassy pergi ke kamar sembari mati-matian menahan apa yg ingin dilakukannya saat ini, sesuatu yg biasa terjadi ketika seseorang merasa sedih atau marah sekalipun, meski nyatanya sulit.
Tiap kali setitik air keluar dari ujung matanya, Jassy menghapusnya sampai kering. Ini bukan kamarnya sendiri dimana dia bisa bebas melakukan apa saja semaunya tanpa ada yg menganggu.
Menangis di saat seperti ini memang waktu yg tepat, tapi tidak di tempat ini.
Begitu banyak kenapa yg muncul di pikiran Jassy, yg pada akhirnya meruntuhkan pertahanannya. Dengan menekuk kedua lutut, menjatuhkan kepala di atasnya, Jassy membiarkan tangisnya tumpah. Dengan catatan, tanpa suara.
Kenapa Baekhyun?
Kenapa Jean?
Kenapa bukan dirinya?
Dan masih banyak lagi kenapa-kenapa yg belum bisa dia temukan jawabannya.
Ketika mendengar pintu kamar terbuka, muncul lagi satu kenapa serta makian dalam hati yg ditujukannya untuk dirinya sendiri.
Kenapa tadi gak gue kunci pintunya? Bego!
"Lo tidur sambil duduk apa gimana?"
Begitu tau kalau ini Jongin, Jassy langsung mengangkat kepalanya. Bodo amat kalau nanti dia diburu berbagai pertanyaan karena kedapatan sedang menangis.
"Lo kenapa?" Jongin yg datang membawa makanan, langsung meletakkan piring di meja lalu mendekatkan kepalanya untuk melihat wajah Jassy lebih jelas.
"Gue mau pulang.." Rengek Jassy sambil menutupi mulutnya dengan punggung tangan.
"Loh, kenapa?"
Tak ada jawaban. Tangis Jassy semakin pecah dengan mata yg tertutup. Ya dia udah ketauan, mau gak mau keluarin aja semua. Istilahnya, udah terlanjur basah, mandi aja sekalian.
"Besok sore juga kita udah pulang kok." Kata Jongin lagi.
Jassy menggeleng. "Sekarang.."
"Ya gak bisa lah Jas. Baru juga nyampe kita, masa pulang? Lo kenapa sih?"
"Gue mau pulang pokoknya!"
"Ya kenapa? Lo cuma bilang mau pulang, mau pulang, tapi alesan lo mau pulang tuh apa?"
Sejenak Jassy terdiam guna menemukan alasan yg masuk akal. Tapi yg keluar dari mulutnya justru kalimat yg sedari tadi diucapnya. "Pokoknya gue mau pulang kak. Gue udah bilang kan barusan? Gue mau pulang!"
"Gak bisa. Gue juga udah bilang kan barusan? Gak bisa! Lo liat gak tadi, hah, kita kesini pake mobil siapa?"
Pertengkaran kedua kakak beradik ini sontak mengundang perhatian Krystal dan yg lain. Hanya saja, cuma Krystal yg berani masuk ke kamar sedangkan yg lain cuma sampai di ambang pintu.