44

12.7K 1.6K 219
                                    

Ini hampir jam 00.00 dan Jassy masih tetap di posisi awal ketika dia pulang dari ketemuan tadi.

Duduk bersila di atas kasur dengan sisa-sisa air di pelupuk mata, mengenang percakapannya dengan Jean beberapa jam yg lalu. Entah kenapa, di hati Jassy muncul pembelaan bahwa apa yg diomongin Jean soal Baekhyun, itu gak bener.

Baekhyun nggak gitu.

Jassy gak nyangka, Jean yg awalnya Jassy kira hampir sempurna, ternyata mulutnya seblangsak itu.

Jassy menunduk, mencengkeram rambut belakangnya dengan kedua tangan, lalu menghembuskan napas keras-keras.

Rasanya masih gak percaya sama apa yg dialaminya malam ini, apa yg didengarnya dari Jean malam ini. Jassy gak pernah menduga kalau hubungannya dengan Baekhyun bisa se-drama ini.

Kenapa nggak bisa se-sederhana hubungan Jassy yg sebelumnya, dimana suatu hubungan cuma melibatkan dua orang? Emosi Jassy naik turun setiap kali dia ingat betapa hubungan ini terlalu berbelit-belit hanya untuk menjadi.

Belum lagi soal Jongin. Jassy nggak ngerti masalah apa yg Jongin alami, sampai-sampai kakaknya tersebut jadi lebih sensitif belakangan ini.

Tapi yg jelas, kedua masalah itu, Baekhyun dan Jongin, sudah cukup mampu menguras habis emosi Jassy.

Jassy mendongak, mengusap-usap matanya yg lembab.

Ketika kakinya turun hendak beranjak, ponselnya berdering.

Nomor tak dikenal.

Karena Jassy pikir orang iseng, diabaikannya panggilan tersebut. Lagian orang waras mana yg nelfon jam segini? Kecuali ada keadaan darurat.

Oh, iya. Darurat. Kali aja itu panggilan darurat.

Jassy berubah pikiran. Buru-buru disentuhnya tombol berwarna hijau di layar.

"Halo?" Ucap Jassy hati-hati.

"Jas? Belum tidur? Ini gue."

Raut muka Jassy langsung berubah begitu kenal suara tersebut.

"Belum."

"Oh.. Ngapain? Nugas?"

"Gak."

"Terus? Ngapain?"

"Gak ngantuk."

"Pelit amat ngomongnya?"

Jassy diem.

Apa harus sekarang juga dia kasih tau kalo dia gak mau lagi ngelanjutin ini semua?

Jassy gak mau dan gak bisa lagi.

"Jas? Halo?" Panggilan di sebrang membuyarkan lamunan Jassy.

"Gue capek, Baek."

"Capek kenapa?"

"Gue capek sama 'kita'. Gue nggak mau kayak gini terus."

Lolos juga akhirnya kalimat yg sedari tadi mati-matian Jassy tahan.

Katakanlah Jassy yg akhirnya menyerah. Semua gak segampang yg Baekhyun bilang, semua gak bakal semulus yg Baekhyun pikirkan.

Refrain • BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang