Keluarga Cemara (3)
Barachandra: Halo, adik-adik bandelku.
Barachandra: Lama tidak berjumpa
Calvin Raskara: Sinting lo, kampret
Dimitrio G. : Chan, kita udah jadi kakak-adek berapa tahun sih?
Barachandra: Mmm
Barachandra: Dua puluh tahun lebih kayaknya
Dimitrio G. : Aneh
Barachandra: Aneh apanya?
Dimitrio G. : Kenapa sampe sekarang gue masih juga kaget setiap kali lo bertingkah laku freak kayak gini.
Calvin Raskara: ...
Barachandra: Apanya yang freak sih?
Barachandra: Groupchat tuh ada buat dipake kan?
Dimitrio G. : Tapi nggak begini...
Barachandra: Nggak begini gimana?
Calvin Raskara: NGGAK KETIKA KITA LAGI TIDUR BERTIGA BERSEBELAHAN
Chat yang dikirimkan Calvin membuat kepala Chandra sontak tertoleh ke samping, hanya untuk mendapati dua adik laki-lakinya sedang menatapnya dengan sorot lelah, geram, kesal yang berbaur menjadi satu bersama sebentuk rasa geli. Chandra berlagak berpikir sebentar, tapi kemudian dia mengangkat bahunya dengan gaya tak peduli dan kembali mengetik di ponsel. Dan seperti biasa, meski sebal, Calvin dan Cetta tetap mengecek ponsel mereka masing-masing.
Barachandra: Ini cara elit kita berkomunikasi
Calvin Raskara: Cara elit jigong lo ijo
Barachandra: Yah, bego, itu mah lumut bukan jigong
Cetta mendengus kehilangan kesabaran. Mulutnya terbuka, siap untuk mendamprat Chandra yang masih saja terfokus pada layar ponselnya. "Mau ngom—" sayangnya, cowok itu tidak punya kesempatan untuk menyelesaikan kata-katanya karena jari telunjuk dan ibu jari Chandra menjepit bibirnya dengan sigap, membuat wajahnya jadi terlihat seperti ikan bermulut gepeng.
Barachandra: Jangan berisik. Ntar Suri bangun.
Calvin Raskara: Emang goblok si Tri
Dimitrio G. : JANGAN JEPIT BIBIR GUE!!!
"Ups." Lalu tanpa merasa bersalah, Chandra melepaskan jepitan tangannya dari bibir Cetta begitu saja.
Dimitrio G. : Bibir gue jadi ternoda
Barachandra: Yah bacot, bibir lo udah sering dijepit Rana juga
Dimitrio G. : Beda lah
Dimitrio G. : Bibir gue dijepit Rana pake bibirnya
Dimitrio G. : Bukan pake tangan yang bau terasi
Calvin Raskara: Bau... terasi...
Barachandra: Halah, Siena aja nggak protes
Dimitrio G. : Emang lo jepit bibir Siena?
Barachandra: Yoi
Calvin Raskara: Pake tangan... apa pake bibir?
Barachandra: Masih harus ditanya?
Dimitrio G. : MALIKA, SKRINSYUT SEKARANG!!!
Calvin Raskara: Kenapa gue?!
Dimitrio G. : Memori gue penuh
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIR
FantasyBook One - Noir [Completed] Book Two - Noir : Tale of Black and White [Completed]