10; permintaan Bunda

12.2K 561 10
                                        

Tok tok tok'
Tania meminta Haekal mengetok pintunya sambil tertawa kecil, tekikik.

bakal seru nih! bunda kan penakut, Haekal
dan Tania bersembunyi dibalik pintu agar tak ketahuan bunda yang pasti sedang mengintip di jendela.
' tok tok tok'
pintu masih tidak dibuka.

'tok tok tok'

Haekal mengetuk pintu lagi, Kata Tania kurang apdol kalau belum tiga kali.

Akhirnya pintu dibuka dengan pelan-pelan, terlihat bunda yang melongokan kepalanya dengan takut-takut Tania buru-buru berdiri dari jongkok-nya, Dan tersenyum kearah bunda.
"happy milad bunda" katanya, bunda mengusap dadanya dan membukakan pintu lebar-lebar.

"Bunda kira siapa" Sahut bunda pelan, dan mengusap air mata yang jatuh dipipinya. "Bunda, ih ko nangis?" Tanya Tania cemas.
"Bunda kira udah pada lupa sama bunda, ayahmu saja pagi-pagi sudah pergi, rumah jadi sepi" jawab bunda menohok hati tania ia menyerahkan kue kearah Haekal.
"pegang."pintanya, lalu memeluk bunda dengan sayang.

"Bunda maaf kalau Tania banyak salah sama bunda, maaf juga udah ninggalin bunda dan bikin bunda kesepian, bunda tenang aja meskipun kita jarang ketemu ,Tania ga akan pernah lupa sama bunda, Kan sekarang Tania punya ojek pribadi, yang siap mengantar kemana pun dan kapanpun " Tania tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya melirik Haekal, Haekal yang paham hanya mengangkat bahu lalu menghela napas.

"Suami kok dibilang tukang ojek?" Akhirnya bunda kembali bersuara, meski masih dnegan isakan.

"Bunda tenang aja kan ada Ekal, pangeran berkuda yang siap mengantar tuan putri dengan selamat" ulang Tania, Haekal tertawa kecil, Tania yang gemas mencubit Tangan Haekal, bunda yang melihat bersyukur karena tidak salah memilihkan pasangan untuk Tania.

Awalnya Bunda khawatir sebab pernikahan tanpa kemauan sendiri, tidak selalu berujung bagus.

Saat mereka asik berbincang-bicang di ruang tamu tiba-tiba muncul sang ayah yang masuk dengan terburu-buru.

"Assalamualaikum bunda" Ayah terkejut ketika melihat bukan hanya Bunda, ada Haekal dan Tania disana, Tania buru-buru bangkit dan mencium tangan sang ayah, haekal juga mengikutinya.

Ayah lalu duduk disamping bunda yang memasang ekpresi kesal. "Loh ada kue, berarti Ayah telat, Aduh maafin ayah bun" Kata ayah merasa bersalah, bunda manyun dan mengangkat bahu pura-pura cuek. Ayah berusaha membujuk.
"Bentar bun." Ayah melangkah
keluar, Bunda jadi tambah kesal, Tania berusaha menenangkan bunda yang kalau sudah ngambek, Ia pu pasti akan kena semprot.
Ayah masuk lagi kedalam dengan terburu-buru, gampir saja kakinya tersandung lemari kaca, tangannya membawa kado berukuran cukup besar.
Bunda yang tadinya kesal kemudian tersenyum memeluk ayah. " Ini buat bunda, maaf ayah pergi nggak bilang-bilang" kata ayah, Bunda terharu dan langsung membuka kado dari ayah, didalamnya terdapat sebuah mukena berwarna putih dan berenda ping yang melingkar dibagian bawah, sesuai selera bunda.

Ada juga kerudung syar'i warna pink soft, ketika Bunda mencoba mengeluarkannya, sebuah kalung liontin jatuh, berkilauan dilantai dengan bandul berbentuk bunga mawar.

"Ini suratnya jangan dijual, sini biar ayah pakaikan" Ayah menyerahkan surat-surat emas, dan memkaikan kalung itu dileher bunda yang tertutupi kerudung.

Tania diam-diam tersenyum kecil, Ia berharap kisah cintanya bisa semulus percintaan orangtuanya.

Semoga saja.

****

Tania sedang mengemut permen milkita sambil tiduran di kamar lamanya, tiba-tiba bunda masuk, "kamu ini malah enak-enakan dikamar, buoannya temani suamimu" cecar Bunda, Tania menyengir lebar, bunda duduk disampingnya, mengusap rambut Tania dengan sayang.

"Bun maaf ya, Tania cuma kasih kue aja" sesal Tania.
Bunda tersenyum manis, senyum penuh maksud.

"Bunda cuma punya satu permintaan dari kamu" Kata bunda tiba-tiba, Tania mengangguk mengiyakan.

"Bunda minta apa?" Tanya Tania antusias

"Emm bunda minta cucu" Jawab bunda dengan sangat pelan.

Bunda lagi ngeprank aku balik ya?

(Sengaja ga ku edit👇👇 hihi biar ada kenangan)
minggu senin selasa bakal jadi hari tersibuk gue mutusin buat update sekarang sekaligus
'please ini gue ngomong sendiri'
'emang ada yang nungguin cerita gue?' ah sudahlah
jangan lupa vote dan komen! sebagai penyemangat
lanjut jangan? gue ngerasa makin kesini-sini cerita gue makin absurd
coba deskripsiin cerita ini gimanasih?

pacar halalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang