Risih ga sih aku up berentet begini, maafken hehe lagi bagus mood nya :))
Tania merasa bersalah sejak insiden tadi, menurutnya Haekal tega membohongi dengan amplop kosong karna ulahnya yang tak peka bahwa Haekal sednag tak ememgang uabg sepersen
. pun.Rasa bersalah Tania bukan main, sebab dulu saat buka amplop setelah acara pernikahanya, ada beberapa amplop yang kosong, yang bikin tania sedih, kok ada sih yang tega ngasih amplop kosong, padahal Tania lebih baik nggak dikasih daripada dibohongi dengan amplop kosong. Kan galucu.
motor yang dikendarai Haekal mendadak berhenti di tengah jalan, Tania mencondongkan badannya ke depan.
"Loh kenapa berhenti" Tania langsung bertanya, Haekal mengangkat bahunya.
Haekal memarkirkan motornya dipinggir jalan, lalu Ia turun disusul Tania, cowok itu berjongkok didepan motornya,
Alisnya mengkerut kebingungan."Ada apa?" Tania bertanya cemas
"Enggak tahu, ban nya baik-baik aja kok"bjawab Haekal sambil menggaruk-garuk kepala bingung."Mesin nya kali Kal" sahut Tania, Haekal langsung menyalakan kembali motornya.
"Tetep nggak mau jalan" Keluh Haekal.
Tania mengangguk lemas. "Terus kita jalan?" Sangsi Tania, Haekal tertawa kecil, mengacak kerudung Tania membikin istrinya itu cemberut.
"Enggak, kita terbang, pinjem karpet terbang aladin" Tania cemberut lalu mencubit pinggang Haekal gemas.
"Punya orang lagi" Lirih Haekal mengeluh mengusap wajahnya kesal, pasti ia harus mengganti biaya bengkelnya nanti."Mungkin ini cobaan dari Allah, agar kita bisa lebih bersabar" Tania mencoba menenangkan Haekal, Haekal mengangguk berusaha untuk sabar tidak mengeluh lagi.
Haekal kembali menuntun motornya di susul Tania yang mengekor dibelakang.
Sesekali Haekal menghembuskan nafas berat Tania jadi merasa tak tega, Haekal terbiasa hidp senang jika membantu tapi apa yang bisa dia lakukan Tania merasa nggak berguna hanya menenangkan yang Ia bisa, ah lagipula hingga kini Ia tak tau apa alasan Haekal mengajaknya pindah, egonya memberontak.
Setelah menempuh jarak cukup jauh, Haekal menghentikan langkahnya, Lalu menengok kebelakang.
Bengkel disini ternyata sulit padahal banyak jalan berkerikil yang berpotensi membikin ban motor kempes, bisa aja.
"Kamu cape? mau istirahat dulu?" Tanya Haekal saat dilihatnya Tania bercucuran keringat, Tania hanya menggeleng lalu berusaha menyunggingkan sebuah senyuman manis.
Haekal tahu Tania kelelahan, maka dari itu Ia parkirkan motornya dibawah sebuah pohon dipinggir jalan.
Lalu tangannya melambai kearah Tania, menyuruh Tania mendekat.
Tania menurut, Ia duduk selonjoran di atas rumput dibawah pohon mangga.
"Maaf ya Tan, Kamu jadi harus jalan" kata Haekal pelan merasa bersalah, tangannya bererak mengusap keringat dipelipis gadis itu lantas membenarkan jilbabnya.
Tania menggeleng pelan lalu menggengam tangan suami nya, jalanan sedang lenggang tak seramai tadi.
"Kamu tahu kenapa kita harus merasakan keadaan seperti ini?" Tanya Tania, Haekal menjawab dengan menggeleng.
"Itu karna Allah sayang sama kamu." jawab Tania sambil mengulas senyum simpul, matanya menatap jauh kejalanan.
"Kamu ngaco! Sayang nggak dengan cara gini Tan, Jika sayang Dia pasti membuat hidup kita bahagia" kesal Haekal.

KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomanceHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...