36; Trauma

4.8K 269 12
                                    

Tania berjalan tergesa-gesa menuju gerbang rumah, membiarkan mama berteriak-teriak memanggilnya, Tania tak habis pikir bagaimana bisa mama meminta pada Tania untuk meninggalkan suaminya sendiri demi uang.

Lalu Mama ingin dirinya seolah bertindak jahat dan tutup mulut.

Eudan! Tania tegaskan dia bukan Dara yang gila Harta dan memanfaatkan Adam lalu pergi meninggalkan luka.

Tania mempercepat langkahnya menuju gerbang.

"Pak kunci gerbang nya" teriakan mama masih terdengar.

Satpam yang menjaga gerbang segera menuruti mama dan menutup gerbang.

"Pak, bukain pintunya, aku pengen keluar" teriak Tania pada satpam yang berjaga, satpam itu mengacuhkannya memilih masuk kembali ke pos sambil memutar mutar kunci gerbang ditangannya dibelakang Tania Mama menyusul mendekat.

Ambruk dibawah kakinya.

"Tania, mama mohon kembalikaaan Haekal ya, jangan ambil dia dari mama" Ujar mama terisak isak, memukul mukul dadanya sendiri.

"Maa.." Tania melirih.

Tania melihat dengan mata kepala nya sendiri, perasaan takut cemas dan trauma dalam diri seorang ibu.

Tania sebenarnya tak tega tapi biar bagaimanapun Ia tak ingin meninggalkan suami Sma nya itu apalagi kini ada kehadiaran bayi dalam perutnya.

jika memang Haekal bukan takdirnya Tania pasrah, tapi bukan dengan Ia yang meninggalkan dan membuat perpisahannya sendiri.

"Mama akan kasih apapun yang kamu mau." Rambut yang disanggul itu sudah tak berbentuk, riasan wajahnya kacau tak seperti biasanya.

Seakan sifat angkunya telah lenyap ditelan bumi hanya tersisa ketakutan besar.

Tania mencoba membantu mama bangkit, meski wanita itu tetap keukeuh akan posisinya.

"Ma janga gini.. tolong." Tania ikut terisak.

"Tania ngga akan ninggalin Haekal, begitupun Mama.
Haekal ngga aka ninggalin Mama, kami berbeda buka Adam dan dara." Tania berujar tulus, Mama bangkit menatap Tania marah lalu berdecih.

"Bohong!."

"Engga ma.."

"jalang iu juga dulu berkata begitu, tapi apaa??? Dia bikin anak saya berontak, lupa pada saya!!!! Buat anak saya gila setelah dapat apa yang dia mau, Adam depresi bunuh diri didepan ibu yang melahirkan nya susah payah.." jerit Mama frustasi.

" Tania bukan Dara." Tekan calon ibu itu.

"Kalian sama aja!!! bahkan Haekal mulai berubah seperti Adam."

"Kamu buat Haekal berontak sama saya demi mempertahankan hubungan sialan kalian, sejak awal saya ga suka Haekal dijodohkan sama perempuan kelas bawah seperti kamu!!!"

Tania ikut ambruk.

"Aku ngga tahu apapun Wallahi Mah." gumam Tania parau.

****

Flashback on.

"Apa maksud Mama ngasih Dara berlian biar ninggalin Adam????!!!" Lelaki itu mengaung marah.

"Adam." Panggil Tiara lembut menghentikan langkah kaki putranya di anak tangga terakhir.

"Mama mau bikin dia terlihat jalang dimata Adam?" Tanya Adan sinis, Tiara memejamkan matanya sesaat dengan Tenang di tatapnya Adam.

"Tapi dia terima kan?" Balas Tiara tenang.

"Tiara ngga gitu Ma, Mama yang aneh, wajar bukan kalau Adam mau mebahagiakan cewe Adam." Kesalnya, Tiara menghela napas.

"Cinta kamu yang salah, terlalu buta, apa sih yang kamu banggakan dari dia? Mama yang malu harus punya menantu kasta bawah, dia juga serakah, ibaratnya dia cuma jadiin kamu tambang emas aja, sudah dapat bisa aja kamu dibuang."

Adam tertawa keras, menaiki tangga penuh hentakan amarah lalu kembali dengan membawa koper.

"Adam pergi, jangan cari Adam anggap aja Adam udah terkubur dalam tanah."

pacar halalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang