30; kamu dan rumah

7.4K 390 10
                                    

Rumah adalah tempat berpulang saat rasa lelah menyapa, menawarkan kenyamanan, kehangatan dan kasih sayang, kuharap itu kamu. - syfshp

Jangan lupa bintang dipojokan sama comment nya ya, kasih saran juga buat kekurangan nya makasih :)

Ketukan pintu membuat Tania segera melepas mukenanya, Ia baru aja menunaikan solat ashar, diambilnya kerudung yang digantungan dibelakang pintu,
Tania lantas membuka pintu.

"Asslamaualaikum" Sapa Haekal, Haekal berdiri di depan pintu dengan baju batik yang kotor dibagian saku atas.

"Waalaikumsallam, itu kenapa?" Tanya Tania langsung dengan tangan masih menyalami suaminya, Haekal melirik bagian yang ditunjuk Tania.

"Oh ini ketumpahan jus"
Jawab Haekal santai, Tania mendesah lirih, meski begitu tetap mengangguk.

"Ayo masuk, nanti langsung ganti biar baju nya aku cuci" Kata Tania, Haekal menurut lalu masuk diikuti Tania yang menutup pintu terlebih dahulu.

"Nih" Haekal menyondorkan
plastik berisi sayuran.

"Kamu dapet uang dari mana?" Tania bertanya heran tapi tangan nya tetap menerima plastik itu.

"Ada temen bayar hutang" Jawab Haekal, Tangannya sibuk membuka kancing kemeja batiknya, aneh setiap Kali melihat Haekal ber telanjang dada Tania selalu ngerasa grogi maka dari itu Tania pura-pura sibuk dengan membuka plastik tadi.

"Dibuka ya?" Tanya Tania meminta izin.

Haekal bergumam, Cowo itu hampir saja menyemburkan tawa melihat salah tingkah nya Tania.

"Udah kok, liat nya sini dong" sahut Haekal tenang, Tania menoleh langsung mengerucutkan bibirnya saat Haekal masih asyik mempertontonkan dadanya yang anehnya begitu seksi.

"Kal kamu udah kaya rentenir aja" Tania membahas lagi Hal tadi.

"Dengan minjemin uang ke orang sama aja kita nabung diorang itu, ada bagusnya pas kita gini rezeki datang dari mana aja ngga terduga." Jelas Haekal sambil kedua tangannya bersedekap, bajunya sudah diganti dengan kaos berlengan pendek.

Tania sampao terperangah, inhi beneran Haekal kan bukan cicitnya bijakteguh.

"Oh jadi gitu ya?" Tania ber-oh.
Haekal mengangguk "Tapi ada syaratnya?" Tambah Haekal.

"Apa syaratnya?" Kepo Tania, matanya menatap lurus Haekal.

"Pertama orangnya harus dipercaya" Kata Haekal.

"Loh kalau orang nggak dipercaya kenapa?" Tanya Tania, Haekal menggaruk kepalanya padahal nggak kutuan, tapi ketombean sih, dikit.

"Bisa pura-pura lupa lalu ngilang" Jawab Haekal santai, Tania mengangguk-anggukan kepalanya tanda faham.

"Tapi ada syarat lain juga loh" sambung Tania.

Haekal mengerutkan alisnya bingung.

"Nggak boleh ambil bunga, itu riba namanya" kata Tania sambil tersenyum kecil.

"Emang Kenapa kalau Riba?" sekarang Haekal yang bertanya.

"Dosa dong, emang kamu mau dosa kamu makin numpuk?" tanya Tania menyindir halus,
Haekal langsung menggeleng cepat.

"Kamu nggak mintain mereka bunga nya kan?" tanya Tania hati-hati, matanya menyipit curiga.

Haekal menggeleng cepat sebagai jawaban.

"Nggaklah, dibalikin lagi aja udah syukur Tan" kata Haekal

Haekal mengajak Tania kedapur, dapurnya sempit hanya berukuran 3 meter kali 2 meter.

pacar halalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang