Tania langsung tersedak permen yang di emutnya, hidungnya jadi pengap dan keluar air.
Uhuk..uhuk..uhuk..
"Aduh bun sakit ini" Tania mengunyel hidungnya tapi nihil hidungnya serasa tersumbat, dan tenggorokannya sakit.
Bunda berdiri meraih air aqua gelas yang disimpan dimeja rias dan memberikannya pada Tania, Tania langsung menyambar dan meminumnya.
"makanya hati-hati, jangan ngemut permen sambil tiduran, untung ga masuk sama tusukanya" Kata bunda sedikit sadis mengingatkan, Tania memberengut kesal.
"Ucapan bunda yang nggak hati-hati" jawaban Tania dibalas dengan muka melongo bunda."Lo kok jadi salah bunda?" Bals Bunda tak terima, Tania menaikan bahunya, kembali berbaring masih dengan permen dimulutnya, Bunda menghela napas, lalu mengernyit curiga.
"emangnya kamu belum ehem-ehem Sama ekal?" pertanyaan Bunda membuat Tania mengernyit bingung.
"Ehem ehem apasih bun?" mendengar jawaban Tania, bunda jadi salah tingkah.
"Ehem ehem itu, masa kamu gatau" jelas bunda ambigu, Tania kembali menggeleng, Bunda jadi frustasi bingung ngejelasinnya.
Meskipun anaknya sudah baligh, tetap saja baginya tabu menjelaskan hal itu.
"itu.." Bunda kebingungan melanjutkan ucapannya, Tania masihemnunggu dnegan bingung.
"Bikin babynya lah" akhirnya Bunda mampu mengutarakan maksudnya.
Tania mengangguk paham dengan apa yang di maksud bunda
"Nanti deh bun, belum beli bahannya" Mendengar jawabn Tania sontak bunda menyentil kening jenong Tania.
Tania mengaduh sakit, Gadis itu memanyunkan bibirnya, cemberut.
"Bunda mikirnya udah jauh, Tania masih kecil, masih muda belum mikir punya anak, gimana kalau menantu kesayangan bunda itu belum mau punya anak" Jelas Tania dengan nada sedikit kesal.
Bunda menggeleng dan tersenyum penuh kemenangan "Kamu salah bunda udah bilang sama Ekal, Dan dia setuju dan mau mengabulkan permintaan bunda" Seru bunda antusias.
Tania menepok jidatnya. "Telinga Bunda udah panas sama tetangga sebelah, Bu rama yang selalu banggain anaknya si Ratna, yang katanya tokcer lah baru sehari nikah udah melendung" curhat bunda berapi-api, Tania menghela napas.
"Apa yang mau kamu kejar sayang? Perempuan itu kalau engga kerja ya dirumah ngurus rumah tangga, emang kamu mau kerja?" Tanya Bunda lembut.
Tania menggeleng cepat.
"Nanti Tania pikir-pikir lagi Bun"
..............
Sesampai di aprtement Haekal dan Tania saling diam-diaman, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Tan" Kal" "eh" mereka jadi salah tingkah.
"Kamu duluan deh" kata Tania
"Lo aja dulu" Haekal mengalah.
"Mending kamu aja dulu deh" suruh Tania."Mending Lo duluan Tan" Ucapan Haekal seakan tak mau dibantah, Tania akhirnya menyerah "Ini menyangkut permintaan bunda, emm..em... te.. terus.. mau.." Tania gugup, seketika ucapannya terbata-bata ,Haekal yang mengerti langsung menyela.
"Oh itu.. emang lo siap?" Tanya Haekal ragu, apalagi dilihatnya Tania sejak tadi salah tingkah, menggigiti bibirnya, tangannya tak mau diam memelintir ujung jilbabnya."Gue mah selalu siap" tambah Haekal lagi, tania menggigit bibirnya lalu menggeleng bingung.
"Gatau, aku..aku.. takut." Jawab Tania dengan nada memelan di akhir.
"Kalau takut jangan" potong Haekal, Tania meragu.
Emang kamu mau kerja?
Tergiang ucapan Bunda tadi siang."Eh-eh aku ngga papa" jawabnya sedikit dipaksakan.
"Kapan mau diprosesnya?" lagi-lagi pertanyaan Haekal dijawab gelengan oleh Tania.
"Sekarang yuk?" Seru Haekal, Tania langsung melotot dan memukul Haekal dengan bantal sofa.
"Yaelah Tan udah halal ini, Nanti gue ajarin tenang aja" kedip Haekal sambil bangkit menarik tangan Tania.
"Yang sering gue lihat di video korea kesukaan Rani, pertama-tama itu digendong cewenya dibawa kekamar" Ucapan gamblang Haekal mendapat cubitan keras dipinggangnya.
Tetapi akhirnya Haekal menggendong Tania ala penjahat yang mau nyulik anak-anak.
(Sengaja ga dihapus biar ada kenangan👇👇)
Gue serasa Dikejar setoran
Apdate nya kecepetan yo?
Hahahhahah
soalnya gue tahu rasanya digantung
gue putusin buat bikin cerita ini jadi short story, intinya bakal pendek per babnya

KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
Lãng mạnHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...