6; Mama mau cari istri baru buat Babang Ekal

12.8K 591 8
                                    

Sejak tadi Haekal sibuk izin ke wc, Pak pardi yang sedang mengajar merasa kesal buru-buru menegurnya.

" kamu ngapain aja di Wc haekal?"

Haekal geleng-geleng kepala
Wajahnya pucat, sejak pagi perutnya mules melilit, lebih tepatnya sejak makan masakan Tania yang asin plus pedes, Ia janji untuk tidak makan masakan Tania lagi (sebelum masakan itu lebih baik) Kapok.

"Kamu,ditanya malah geleng-geleng, Ayo jawab?" Pak pardi makin kesal.

Dari bangku paling belakang ada yang menyahut.

"Haekal abis Beol pak!"

sontak sekelas tertawa, Haekal menutupi mukanya dengan buku

" Pak izin ke Wc."
Kata haekal lagi sambil menahan rasa malu juga perut melilit

Baru saja Ia mencoba berdiri.

"Brukkk."

Haekal ambruk.

***&

Tania sedang memajang poto pernikahan-nya didinding, Ia tersenyum puas, backsound lagu sholawat terdengar dari handphone miliknya, Ia buru-buru mendekati meja rias, diambil nya handphone tersebut.

"Asa apa ya?" Gumam Tania bingung, buru-buru Tania angkat, takutnya perlu.

"Assalamualaikum Mah" sapa Tania pelan.

"Tania, Tadi pak guru telpon mamah, katanya Haekal sakit, Mamah butuh ngomong sama kamu"

Aduh, Tania menggigit bibirnya gugup jangan bilang gara-gara masakan perdananya.

" Iy--iya mah."
Jawab tania terbata-bata

"Temui mamah di rumah"

'tuttt'

'rumah? rumah siapa? rumah pak Rt, rumah sakit atau jangan-jangan rumah mamah?
Tania tepok jidat.
Pasti dirumah mamah.

****

Tania dengan gugup melangkahkan kakinya kekamar Haekal diantar pelayan yang memegang nampan ditangannya.

"Assalamualaikum"

Salam tania dari luar.

"Masuk Tan." dari balik pintu terdengar suara mamah, segera tania membuka pintu kamar yang katanya kamar Haekal,
dilihatnya sang mamah sedang duduk di pinggir kasur yang di tempati oleh haekal yang kini terbaring lemas, tania mendekati mamah lalu mencium tangan sang mamah, tania ikut duduk dipinggir kasur, dilihatnya Haekal dengan khawatir.

"Haekal sakit apa mah?"

Tania segera memegang kening Haekal dan menggenggam tangan Haekal dengan lembut.

"Kata Dokter Haekal kena diare, Kamu kasih makan apa Haekal?" Tanya mamah to the point, dari nada bicara Mama terdengar ketus ditelinganya.

"Tadi Tania bikinin nasi goreng" jawab tania pelan tania menunduk,takut takut melirik kearah Mamah rika.

"Kamu ini bisa ga sih jaga Haekal, tujuan saya menikahkan Kamu dengan Haekal itu agar ada yang menjaga Dia" ucap Mamah rika tegas.

'Dimana-dimana juga suami yang jagain istri,lagian suruh siapa main jodoh-jodohin' batin Tania kesal.

"emang kamu belum tahu?"
tanya mamah rika, Tania hanya geleng-geleng, mau jaeab apalagi Mama juga nanyanya ngga bentes.

'Orang belum dikasih tau,mana bisa tau'

"Haekal paling gabisa makan pedes sama alergi asin" Jawab Mamah rika.

Emang salahnya sih ga seharusnya tadi Ia memaksa Haekal memakan masakannya, yang Ia saja ngeri saat mencicipinya tadi.

"Hampir saja saya kepikiran buat cariin Haekal istri yang lebih baik dari kamu" Lanjut Mamah rika tajam.

"Tapi ngga jadi kan Mah?" Tania yang kesal ikut menimpali dengan cemas, Tania merasakan genggaman tangannya makin kuat, ditatap nya wajah Haekal wajah itu masih terlelap, lalu kenapa ia merasakan tangan nya digenggam balik.

"Iya beruntung kamu, saya ngin buat perjanjian dengan kamu jika satu minggu kamu gagal dalam membahagiakan Haekal, mungkin ide tadi bisa saya pikirkan kembali." Kata Mamah rika tenang tapi menyiratkan akan ancaman.

"InsyaAllah saya bisa Bahagiakan Haekal" Jawab Tania sambil mencoba menenangkan dirinya yang ketakutan setengah mampus.

"Mah..." Suara Haekal mengagetkan dua perempuan beda generasi itu.

"Iya Kal? Mau mamah ambilkan minum? sebentar" Jawab Mamah rika buru-buru ia keluar kamar.

Hening, hanya ada hembusab napas yang saling bersahutan.

Haekal menarik tangan Tania kuat, hingga tania ikut rebahan disamping haekal, mereka berhadap-hadapan, tatapan mereka beradu saling menyiratkan akan pesan.

" Kal mungkin dari awal aku memang ga pantes buat jagain kamu, Jika memang suatu saat nanti aku gagal jadi istri Kamu ,mungkin itu udah takdir kita." Kata Tania pelan dengan nada super melow, lebay sih, tapi entah kenapa ikut membuat sesak dada Haekal yang mendengarnya.

"Tan, Gue nikahin Lo tanpa paksaan, sejak awal Gue menerima perjodohan ini dengan hati lapang, harusnya Lo tahu selalu ada alasan kenapa setiap orang dipertemukan didunia, entah itu hanya menjadi penghias hidup atau menjadi teman hidup dan Gue percaya ada alasan pasti kenapa Allah mempertemukan kita" Kata Haekal tenang, ucapan nya begitu teduh, menggetarkan hati Tania, membuat permepuan itu terharu dan hampir meneteskan airmata mendengarnya.

Tania berharap agar jangan dulu dibangunkan dari mimpi indah ini.

"Gue mau minta sesuatu boleh?"
Tanya haekal tiba-tiba, Tania mengangguk.

"Mau minta apa?"tanya tania balik.

"itu yang dibawah" ucapanya tanpa menunjuk apapun.

Sorry apdate nya lama
'emang ada yang nungguin?'
maklum lagi ngirit kouta plus otak mendadak buntu
lanjut ga?

pacar halalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang