SELAMAT MENIKMATI :)
Haekal membuka pintu
aprtmentnya, ketika dia akan melangkah kekamar mandi, Haekal berpas-pasan dengan Tania yang sedang membenarkan kerudungnya.Tania tersenyum kearahnya
"Mau kemana?" Tanya Haekal kebingungan, penampilan Tania kini terlihat rapi dengan gamis katun berwarna kuning kunyit bercorak bunga-bunga juga kerudung syar'i polos berwarna senada, Tania hanya memakai bedak juga pelembab tapi bagi Haekal itu sudah cukup membuat Tania terlihat cantik, Tania mendekati Haekal lalu mencium tangan Haekal."uwak Dewi sama Atta ngadain pengajian dirumahnya, Uwak tadi telpon minta aku kesana, kamu mau ikut?" ujar Tania tersenyum semanis madu, Tapi bagi Haekal madunya terasa mengandung semacam racun.
"Nggak deh kamu aja"jawaban Haekql mendapat pelototan tajam dari Tania.
"kal, bukannya kamu nggak lagi sibuk, mending ikut yuk! itung-itung ladang ilmu dengan duduknya di pengajian aja kamu udah dapet pahala loh" Tania masih gencar dengan niat nya mengajak Haekal pada kebaikan, tapi memang dasarnya bebal Haekal menggelengkan kepala cepat.
matanya melirik sana-sini seperti sedang berpikir. "oh iya, sekarang Aku mau kerumah Deo katanya dia mau bayar utang, kan sayang kalau nggak di ambil"
Alasan Haekal membuat Tania memutar bola matanya malas.Gadis itu mencebik sebal.
"Alasan! ilmu itu lebih baik daripada harta, Ilmu ngejaga kamu sedang kamu menjaga harta, ayolah Kal, ngejar dunia nggak akan ada beresnya." Tania nggak akan menyerah dengan niatnya, Haekal menelan ludah kasar, Ia berhasil dibuat skak mat."siapa yang ngejar dunia sih? Gue kan cuma mau ngejar uang"
Haekal mencoba mengelak. "uang juga termasuk Harta dunia, uang mana bisa dibawa ke akherat" ujar Tania menatap Haekal kesal, Haekal tersenyum menyeringai. "Bisa! asal uangnya aku sodaqohin" Ujar Haekal tak mau kalah.Tania makin cemberut, bola matanya bergerak lincah, mmelirik ke segala arah, mencoba berpikir keras.
"Oke nanti kalau kamu ditanyain aku jawab aja suami Tania itu emang jarang ngaji uwak." Tania sebenarnya paling malas ancan- mengancam, tapi kalau hanya ini cara satu-satunya, terpaksa Ia lakukan.
"Terus?" Sahut Haekal tak mengerti.
Tania menyeringai, dibenarkannya kembali kerudungnya yang terasa agak miring.
"Paling-paling nyampe ke ayah." Jawabnya tenang, Haekal membulatkan mata, belingsatan ditempat.
"Jangan atuhh!" Paniknya.
Jangan sampailah citra baiknya turun dimata mertuanya.Sebelum ada baby diantara kita, Haekal berharap jangan ada kata pulangkan aku pada ibuku..
Apalagi kembalikan putri saya.
Duh horror!!"Yaudah makanya ayok!" Desis Tania judes, bagai kerbau dicucuk hidungnya Haekal mengangguk patut.
Tania menyondorkan sebuah koko lengkap dengan sarungnya.
Haekal kembali ingin protes namun melihat Tania berkecak
Pinggang, siap menyemburkan kekesalannya, diurungkan niat protesnya itu."Pakai kopiah juga?" Tanya Haekal merasa tak yakin, Ia kembali tak percaya diri, jika disekolah saja banyak yang mengatainya koko sok alim, Wajah setengah chinanya benar-benar tak mendukungnya memakai kopiah dan sarung.
Tania jingkrak-jingkrak kesenengan melihat Haekal dalam versi mashaAllahnya itu.
Coba aja sifatnya diperbaiki lagi, idaman bangett!! dehh pikirnya dalm hati."Ganteng tenan" puji Tania tulus, Haekal merasa ada yang aneh dengan dirinya, Ia mendadak ingin tersenyum lebar, pipinya pun ikut memanas, jangan bilang Ia tengah merona bak remaja abg yang diberi sepucuk surat cinta dan setangkai bunga oleh si kekasih.
"Koko halalin aku dong" Ucap Tania sembari cekikikan senang.
Haekal mencebik sebal kendati begitu Ia kembali tersenyum hangat, menelisik Tania lekat, tatapannya penuh arti jika Tania perhatikan lamat."Kenapa?" Tanya Tania dengan jantung yang sudah bertalu-talu tak mau diam.
"Istriku Juga cantik!" Bisiknya saat sudah didepan Tania, Gadis itu sontak tersipu malu sembari menunduk dalam.
Kendati begitu Ia akhirnya melingkarkan kedua tangannya diperut suaminya, sedangkan kepalanya Ia sandarkan nyaman didada hangat itu.
"Kalau engga inget mau berangkat, rasanya aku ingin iket kamu dikasur biar bisa aku peluk gini terus, nyaman.." bisik Tania yang mana malah membuat Haekal merinding, bergidik geli membayangkannya.
Didongakannya keatas dagu snag istrinya lalu dicubitnya pipi yang kini makin tembam itu dengan gemas, meski badannya terbilang mungil, namun herannya Tania memiliki pipi yang mengemaskan.
"Rasanya Aku juga ingin iket si mungil ini diranjang, lalu kubuai Ia dalam kehangatan hingga mampu membuat junior-junior kami hadir kebumi." Bisik Haekal tepat diatas bibir Tania, Tania menahan napas, kata-kata serta perlakuan Haekal membuat Ia merasa aneh juga geli sekaligus mungkin canggung.
"Udahhh ahhhh!! Kamu bikin telat aja deh." Keluh Tania meski sebenarnya waktu masih lumayan lama hingga dimulainya pengajian, Ia hanya takut kebablasan dalam buaian sang Imam menawan itu.
"Perusak suasana!" Desis haekal.
Votee and comment ya gaesss biar makin semangat, anti males-malesan :)

KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomanceHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...