Bukan hanya seorang ayah yang kehilangan putrinya setelah mengatarnkan ke pelaminan, namun juga seorang ibu yang merasa perhatian anaknya dicuri ketika anaknya sudah berpisah dan hidup dengan keluarga barunya.
(Ini paling sering terjadi dalam rumah tangga, makanya seringkali terjadi cekcok antara menantu perempuan dan mertuanya.)
Happy reading :)
Baru beberapa langkah dari gerbang kedua orang itu langsung disambut raut kaget, lebih tepatnya pada Haekal.
Haekal maju menyalami Mama, saat hendak dipeluk cowo itu menghindar, Mama menatapnya kecewa.
"Maafin ucapan terakhir mama waktu itu ya." Lirih Mama, Haekal menghela napas.
Tania mendekat untuk menyalami Mama mertuanya, raut Mama tiara kembali datar."Ayo masuk." Ditariknya lengan Haekal lembut. Tania mengikutinya dari belakang, pertemuan terakhir mereka memang tak baik ditambah Tania pernah mengabaikan pesan Mama dan malah menghindar.
Mama terus berbicara dengan menggenggam kedua tangan putranya lembut.
Rautnya penuh rindu, namun malah dibalas Haekal dengan raut datar.Tania cukup kaget akan tanggapan Haekal yang seakan memang tak ingin peduli.
Memang apa yang saat itu Mama bilang hingga suaminya itu berubah aneh.Mama tersenyum menyudahi obrolan sepihaknya.
"Kebetulan Mama buat sayur asem kesukaan kamu.""Ohiya kalau lagi kangen Mama selalu masak itu sampai, Papa bilang bosen hehe." Tania terenyuh.
Dimeja makan mereka duduk melingkar, Mama disamping Haekal, Tania memilih didepannya.
Mama dengan semangat mengambilkan piring diisinya dengan nasi banyak lalu Mama menambahkan bebera goreng bakwan.
"Mama selalu ingat kalau kamu suka makan nasi dengan kuah terpisah." Mama tiara mengisi mangkok kosong dengan sayur asem diletakannya sendok untuk diseruput haekal nanti.
Mereka makan dengan tenang, hingga mama tiara memecah keheningan.
"Pulang ya, kamu tinggal disini aja bareng Mama."
Uhuk.
Tania praktis tersedak, Mama meliriknya tajam.
Haekal bangkit tergesa menyondorkan air yang telah diisinya, tangannya dengan teelatrn menepuk nepuk punggung Tana lembut.Mama mengalihkan pandanganya kearah pintu dapur.
Haekal kembali ketempatnya.
Untuk pertama kalinya Ia berbicara lagi pada Mama."Haekal udah nyaman disana." Jawabnya, Mama tiara mengangguk kecewa.
"Ga bisa banget ya? Hmm yaudahlah."
"Asal Tania nyaman Ekal akan ikut nyaman." Tambah Haekal, Mata Tiara menghunus Tania tajam, Tania reflek menunduk dalam.
"Lupain ya apa yang terjadi kemarin, kamu bukan beban buat Mama, Kamu buah hati yang mama lahirkan penuh perjuagan dan kasih sayang, kamu anugrah." Mama terseyum.
"Termasuk ngebiarin Ekal memilih kebahagian Ekal sendiri?" Tanya Haekal penuh penekanan.
"Ekal tetap keukeuh sama pilihan Ekal?" Tanya mama lembut.
"Mama mau kamu pokuskan du sekolah sampai tinggi." Lembut Wanita itu, Haekal tersentuh sungguh rasanya Ia ingin menangis, Dia belum bisa membanggakan orangtua.
"Tanggung jawab Ekal bukan cuma sebagai suami tapi juga sebagai calon ayah." Ujar Haekal.
Mama tersedak, Haekal spontan memberikan segelas Air, namun tanpa disadari Mama tiara makin merasa berkecil hati saat menyadari Haekal berbeda dalam memperlakukan kedua orang tua itu.
****
Tania cemberut, di pegangnya erat pundak Haekal,Tania kesal bukan maen.
"Laki laki emang nggak punya rasa peka."dumelnya.
"Peluk Tan, nanti jatoh" ujar Haekal entah untuk keberapa kalinya.
Tania semakin memanyunkan bibirnya. "Bodo" ketus Tania, ampuni Tania ya Allah udah judes ke suami ucapnya dalam hati.
"Aku buat salah apalagi sih? Kamu tiba-tiba ngambek gini" ujar Haekal frustasi.
"Salah kamu banyak, Aku males jelasin satu-satu" jawab Tania sewot.
"Lah amarah." Cibir Haekal.
"Iyadeh ma'afin, kalau punya salah, minal Aidzin wal faidzin ya Tan." ujar Haekal dengan tawa kecilnya di akhir.
"Belum lebaran bego." sentak Tania.
Astagfirullah Tania berucap dalam hati. Ampuni Tania yaAllah nggak bisa jaga emosi ucapnya lagi masih dalam hati
"Yaudah, kalau kamu udah nggak nyaman sama aku, atau kamu udah ketemu calon suami idaman versi kamu, bilang aja ya?" Ujar Haekal pasrah bin lemas , ada nada mengancam didalamnya yang ditangkap Tania.
Tania terdiam, Haekal menancap gas dalam.
Tangannya reflek memeluk perut Haekal, Ada gurat cemas di wajahnya, berbanding terbalik dengan Haekal yang memasang raut bahagia, hanya Dia sendiri yang bisa melihat senyum sumringah yang sembunyi tertutup helm.
![](https://img.wattpad.com/cover/106774979-288-k741455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomanceHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...