Haekal melangkah dikoridor sekolah, kerah nya di tarik dari belakang haekal mengaduh kesuliatan bernapas, orang yang menarik kerahnya buru-buru melepaskan.
"Apaan sih lo?kalau sampai gue mati gimana?" omel Haekal, orang itu yang ternyata devan cuma cengar cengir.
"Daripada lo jatoh, tengok noh depan" penjelasan devan membuat Haekal mengalihkan pandanyannya dari devan, Ah jadi tadi dia ngelamun?
"Oh thanks devan. Lo nyelamatin Tania dari kejandaan" seru Haekal sambil sujud dilantai, Devan mendengus geli.
"Lebay lo. Tenang aja nanti Tania gue suruh nikah lagi" Kata devan santai, menyandarkan badannya didinding sambil bersidekap dada. Haekal melotot tak teirma.
"Enak aja. Baru 'ngelakuin' sekali" Protes Haekal.
Devan ketawa-ketawa ngakak sambil mukul-mukul tembok. Haekal memutar bola matanya malas.
"Sumpah! baru sekali?" Devan ketawa-ketawa lagi, Haekal menyesal keceplosan ngomong.
"Eh! ngelakuin apa?" Tanya Devan dengan wajah 100% ngeselin, Haekal menoyor jidat Devan lumayan kencang, hingga cowo itu mengaduh.
"Harus gitu gue jelasin?" Tanya Haekal datar.
"Haruslah"
"Jangan ah nantu Lo kebita lagi" elak Haekal lagi.
****
Haekal memencet bel kamar apartemen-nya, pintu terbuka, muncul Tania dengan memegang sodet yang mengacung ke depan hampir mengenai wajah haekal, haekal mendesis.
"ish, ngapain sih pegang-pegang begituan, kalau kecolok gimana?"protes haekal, Haekal menjauhkan sodet dari wajahnya, Tania cuma nyengir.
"Aku kira ada perampok, waktu itu Chacha penah cerita perampokan diapartmen, kan Aku jadi takut, lagian kamu kenapa main buka sih, ketuk dulu napa" balsan Tania panjang lebar, hanya dibalas gelengan kepala oleh Haekal.
Tania menarik tangan Haekal tiba-tiba,membawanya kedalam dan mengunci pintu, menarik lagi tangan Haekal ke arah dapur.
"Ini cobain! kata kamu kurang apa?" tanya Tania menyondorkan sendok ukuran besar kearah Haekal, Haekal melotot lalu menggeleng.
"Ini apaan?" Tanya haekal menatap ngeri kerah sendok tersebut, tania tersenyum bahagia, sambil menyeringai jahil.
"Coba tebak kata kamu ini masakan apa?" Tanyanya antusias. Haekal meneliti sendok tersebut lalu menjawab dengan ragu.
"Sayur daun hijo tua" Jawaban ngawur Haekal, dijawab gelengan penuh kekesalan oleh Tania.
"Ini tuh sayur bayem" Tania menjelaskan. "Nih cobain!" Tania menyondorkan lagi sendok tadi, Haekal menggeleng, membekap mulutnya, lalu lari ngibrit keruang tengah.
"Dijamin ngga asin Kal" seru Tania.
Tania mengejar sambil membawa mangkok isi sayur bayem.
Haekal yang panik langsung lari kearah pintu tania makin semangat mengejarnya.
"Tan STOP! Lo mau bunuh gue ya?!!" Haekal histeris menerima kenyataan bahwa pintu terkunci, entah sekarang kuncinya dimana.
Tania menyeringai menggoyang-goyangkan celemeknya yang mempunyai kantong teletabis didepan hingga terdengar bunyi
'cring cring'
Sial! Tania yang memegang kunci gemboknya, Tania makin melangkah mendekati Haekal, Haekal berusaha mencari cara agar selamat.
"Tan, Stop atau gue bakal teriak lo mau merkosa gue" seruan Haekal membuat Tania sebel.
"Siapa yang mau merkosa kamu, wong aku cuma nyuruh kamu cobain sayur bikinan aku" Tania pantang mundur, Ia terus mendekati Haekal yang sudah memasang wajah waspada.
Ketika Tania sudah didepannya, Haekal menjerit, Tania memanfaatkan keadaan untuk menjejalkan sendok kedalam mulut Haekal.
Haekal langsung diam, Tania bersorak senang dalam hati, berarti masakannya berhasil. lalu lima detik kemudian Haekal menyemburkannya keluar.
Tania yang kaget tak sempat menghindar dan naas-nya semburan Haekal mengenai wajah Tania.
Tania manyun wajahnya sudah merah, jika haekal tidak menarik tangan nya ke wastafel mungkin Tania sudah menumpahkan tangisannya ditempat dan mengadukan perlakuannya, lalu Haekal kena sidang bapak mertua.
Oke itu berlebihan, Tania tidak begitu.
****
Haekal merutuki janjinya, Jika tania tidak menangis mungkin ia tak akan berjanji untuk menghabiskan sayur buatan Tania.
"Tan gausah aja ya" tolak Haekal secara halus, yang kini sudah duduk di sofa, Tania sedang sibuk membawa nasi dan yang lainnya ke meja didepan haekal.
"kok gitu? kan kamu udah janji tadi" kata Tania memasang wajah bentar lagi mau nangis, Haekal jadi ga tega melihatnya.
"Tapi...sebenarnya... sayur kamu kemanisan" kata Haekal pelan takut Tania kesinggung.
"Itu aku sengaja loh bikinnya karena kata mamah Kamu, kamu gasuka pedes sama asin, jadi aku banyakin gula pasirnya." Haekal mengacak rambutnya frustasi.
Menatap ngeri mangkuk didepannya.
Dimatanya sesuatu berwarna hijau itu seperti monster yang akan melahapnya perlahan-lahan.
"Kamu bikin sayur bayem apa sayur kolek sih?"
"Kok gitu?"
"Nanti-nanti liat internet dulu"
"Manaa hapenyaa Kal???"
(Sengaja ngga gue hapus, biarada kenangan 👇👇 )
makin gaje ×_×
lanjut ga?
jangan lupa vote and comment biar semangat buat update
adegan kemaren gue skip,
takut salah, gue belum pernah soalnya hehe
![](https://img.wattpad.com/cover/106774979-288-k741455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomanceHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...