Tania sibuk melipat bajunya, sedangkan Haekal hanya duduk sambil melamun. Masalah kemarin tak lagi Tania ungkit.
Awalnya Tania ingin mengungkitnya namun saat melihat pandangan Haekal kosong dan banyak melamun, membuat Tania jadi urung dan membiarkannya saja.
"Tan" panggil Haekal, Tania langsung menoleh. Gerakannya yang tengah memindahkan tuumpukan baju kedalam lemari plastik ikut terhenti.
"Besok acara kelulusan aku, kamu nanti ikut ya."
Ujar Haekal, Tania mengangguk cepat, jadi dia boleh berkenalan dengan sekolah Haekal dan merasakan langsung suasananya.Setelah selesai dengan kerjaannya Tania mendekati Haekal dan berdiri dibelakangnya.
"Kamu lagi banyak pikiran? Melamun aja." Tanya Tania duduk dibelakang Haekal, tangannya memijat pundak cowo itu lembut.
"Cuma lagi bingung aja" jawab Haekal pelan.
"Kenapa ga cerita sama aku?" Tanya Tania lagi.
Haekal menghembuskan nafasnya pelan dan berat.
" kalau udah siap, kamu harus cerita." Ujar Tania tak terbantah.
"Aku cuma khawatir hari besok tan." Ukar Haekal melepaskan diri saat dirasanya pijatan nyaman Tania sudah cukup.
Cowo itu membaringkan tubuhnya di atas kasur yang telah diamparkan, berbatalkan tangan.
"Ngga ada yang perlu dikhawatirkan akan esok, kalau hari ini kita sudah berusaha sebaik kita, cukup jalani apa yang sudah jalannya." Nasihat tania lembut yag terdengar begitu adem dan menyegarkan batin Haekal yang dibuat bimbang sejak kemarin.
"Kau tahu, ada banyak hal yag ternyata aku belum siap menghadapinya."Lirih Haekal.
"Apa aku bisa jamin persalinan Aman buat Kamu, gimana nanti nasib hidup baby kita kedepannya? aqiqahnya? Susu nya? Mainannya? aku sanggup lihat kalian berdua hidup susah karna aku, aku mau semua yang terba-" Tania menyimpan telunjuknya didepan bibir Haekal. "Sttts" desisnya.
"Aku bisa lahiran di mak beurang, aqiahnya pake domba hago dulu ya, susunya kan ada di aku, mainannya ngga perlu, aku bakal jadi mainan apapun buat Baby agar selalu terhibur, hidup kami akan lebih mudah
Saat selalu bisa melihat kamu, kedegarannya bucin banget ya?" Tania mengembungkan pipinya yang memerah dengan senyum yang dikulum.Haekal tertawa mendekap Tania erat, membiarkan Tania bernyaman hangat didadanya.
"Manis banget sih cewe ini, istrinya siapa ya?"****
Besoknya Tania sudah siap memakai dress muslim terbaikanya, dress yang sengaja warnanya Ia samakan dengan warna dasi Haekal, biru tua, dres dengan potongan payung yang tidak terlalu ngetat, berhasil menyembunyikan perut buncit Tania, dipadukan brokat berwarna mocha dan hijab berwarna senada membuat Tania tanpa cantik dan manis dan elegant, sedangkan Haekal sudah rapi dengan kemeja dibalut jas juga dasi yang biru tuanya.
"Akhirnya Kamu lulus juga, kamu mau langsung ngelamar kerja apa kuliah?" Tanya Tania sambil membantu Haekal memasang dasinya."Pengennya kerja, tapi suruh papa kuliah dulu" jawab Haekal, ragu.
"Gapapa bagus itu, kamu harus jadi orang yang berpendidikan baik, harus jadi papa yang membanggakan" sahut Tania sambil mengusap-usap perutnya, seakan-akan mengajak anaknya mendukungnya.
Haekal yang melihatnya langsung mencubit pipi Tania dengan gemas, Tania mengaduh dan mengusap pipinya pelan.
"Yahh, blus on nya ilang dong" protes Tania, Haekal hanya tertawa kecil.
"Haekal lebih suka lihat Tania merona secara Alami. percaya, cantiknya jadi keliatan tambah deh" ujar Haekal dengan nada dibuat seatar mungkin, namun berhasil membuat kedua pipi Tania menghangat.
"Tuh kan, cantik banget" Kali ini Haekal sengaja menggunakan intonasi super alay, bukannya ilfiel dan jijik, Tania malah geli dan kembali merasakan pipinya memanas.
"Kal, aku nanti pura pura jadi pacar kamu?" Tanya Tania memastikan.
"Iya, kamu bakal aku kenalin sebagai pacar aku" ujar Haekal.
"dikenalin sebagai pacar halal." tambahnya bangga.
Tania tersenyum, senang mendengarnya dan reflek memeluk Haekal.'Tok...Tok...Tok..'suara ketokan pintu membuat Tania segera melepaskan pelukannya dan melangkah keluar kamar.
Setelah pintu terbuka didepan pintu seorang gadis cantik dengan dress peach nya berdiri di hadapan Tania,terus memperhatikan Tania dengan pandangan bingung.
"Teteh cari siapa?" Tanya Tania ramah, perempuan itu seperti hendak bicara sesuatu, namun hanya tangannya yang bergerak-gerak.
Tania mengernyit kebingungan, 'teteh ini kenapa sih? Kayanya si teteh kebanyakan maen tiktok nih' batin Tania keheranan.
Tania berusaha mencoba mengerti bahasa gerakan gadis didepannya, namun seberapa keras usaha Tania untuk paham, tetap saja membuat kepalanya puyeng.
Tania mengusap tengkuknya yang tertutupi hijab, perempuannya masih terus menggerakan Tangannya.
"Yaudah, ayuk teh masuk dulu" ajak Tania pada akhirnya. Tania memilih mengajak nya kedalam karena Tania merasa tak kenal, Tania pikir mungkin teman Haekal dan pastinya Haekal mengerti maksud gadis ini.
Perempuan itu menggeleng membuat Tania makin bingung.
"Eh ada Naynay" sapa Haekal dari dalam dengan suara riang.Tania menghela nafasnya lega.
Haekal melirik kearah Tania.
"Udah selesai Tan?" Tanyanya, Tania menganggguk."Bentar ambil tas dulu" kata Tania kembali kedalam.
kalau diceritakan mah nih,
Beneran Tania nyesal dan setengah kesal ikut dengan Haekal, saat Tadi akan menaiki mobil milik Rani yang di pinjam Haekal, Tania malah dibuat tertegun gadis itu yang dipanggil naynay, sudah duduk nangkring dijok depan disamping Haekal dan sekarang Tania malah terdampar di kursi belakang, sendirian.Haekal yang merasa kecanggungan menerpa sejak tadi akhirnya memutuskan menyalakan audio.
'Senang nya dalam hati...
Punya istri dua...'Asu, siapa yang simpan lagu lawas gini sih disini.
Haekal menelan ludahnya kasae, mukanya langsung pucat, punggungnya serasa memanas seakan tengah ditusuk dari belakang, diam-diam melirik Tania lewat kaca spion depan. Disana, dibelakang, Tania balik menatapnya tajam.'Ini bukan waktu yang tepat untuk bernyanyi bang ' batin Haekal sambil mematikan Audio cepat.
Tania mendesah, mengalihkan pandangannya keluar jendela, gimana dia mau terus berjuang bersama, kalau Haekal disini malah tak menghargainya.
Jangan lupa untuk vote and coment ^-^
Maafkan update di jam segini, lagi bagus moodnya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomanceHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...