"Hah?" Tania gagal paham, perempuan itu melotot, memprotes dan mencibir kesal. Haekal gemas melihat tingkah istrinya lalu menyentil keningnya pelan.
"pikiran kamu tuh!" Kata haekal tertawa geli, Tania jadi malu.
Tania melemparkan guling yang sejak tadi dipeluknya ke arah Haekal, Haekal Tertawa puas
"Ngomong dong guling gitu" Kata Tania sambil cemberut, Bisa-bisanya ia berpikiran kesana, Tuh kan Tania jadi malu sendiri, Segera ia rebut guling itu kembali dan menutup mukanya dengan guling tersebut.
'Ehemm' Tania dan Haekal tersentak kaget, mereka langsung menoleh kearah Mamah rika yang sejak tadi berdiri dipintu sambil membawa nampan air minum, Tania buru-buru duduk dan bergeser ketika Mamah melangkah kearah ranjang.
"Gimana Haekal, masih kerasa sakit?" Tanya Mamah lembut.
"Enggak mah, Ekal udah baikan."
Jawab Haekal tak kalah lembut"Bagus diminum obatnya, Mamah kebawah dulu, ada Anggel dibawah." Kata Mamah, sebelum Mamah rika mencapai pintu Haekal memanggilnya.
"Mah.." panggil Haekal.
"Haekal mau pulang aja" Kata Haekal, Mamah langsung menggeleng tak setuju.
"Keadaan kamu belum sembuh bener, nanti siapa yang jaga kamu?" Tanya Mamah khawatir
"Kan ada Tania mah.. Ekal juga bisa jaga diri kok mah.." Jawab Haekal tenang.
"yakin Tania bisa?" tanya Mamah meremehkan.
"InsyaAllah Tania bisa Mah.."
Jawab Tania sambil tersenyum
Mamah rika tak menjawab Ia melangkahkan kakinya keluar kamar, tangan Tania digenggam oleh Haekal."Bantu aku bangun"
.................."Kal, udah dong maen Ps nya, katanya sakit kok maen Ps bisa, bantuin nih"Kata Tania cemberut, siapa yang ngga kesel coba Datang ngeluh sakit minta dibikinin bubur, pas di iyahin malah enak-enakan maen Ps.
"Sakit nih gabisa bangun" Jawab Haekal beralasan.
"Alesan, bilang aja males" Tania makin manyun.
"Kal kalau meja kamu patah jangan salahin aku yah."Kata Tania dengan suara keras.
'kriekk'
Tania mendorong meja yang ada didapur segera Ia menaiki meja tersebut dan jingkat-jingkat mencoba meraih sesuatu.
"Astagfirullah Tania Lo ngapain sih?"
Haekal datang tiba-tiba sambil mengusap mukanya, kelihatan sekali frustasi, Tania cuma nyengir sambil terus berusaha meraih sesuatu.
"Bentar, dikit lagi, Kamu tunggu aja di sana" Jawabnya sambil mengusap keringat yang keluar dikening nya.
"Aduh, turun gih nanti jatuh, Udah tau Mejanya reot" kata Haekal ada nada khawatir dalam suara-nya, itu yang ditangkap pendengaran Tania.
Ia makin semangat dan terus menggapai-gapai.
'Bruk'
Meja yang tadi digunakan Tania mendadak patah satu penyangga nya, tania tersungkur dengan kening mencium lantai.
"Aduh, sakitt..." ringgis tania kakinya terkilir, Ia kesulitan untuk bangun.
"Tuh kan, dibilangin ga nurut sih, coba sini liat?" Haekal menarik satu kaki Tania dan menyentuhnya 'Aww' teriak Tania
"Jangan disentuh dong sakit tahuu" protes Tania sambil mengipas-ngipasi kakinya.
"Lagian kamu ngapain sih naek ke meja, kaya ngga ada kerjaan aja" Tanya Haekal geran.
"ngambil panci" jawab Tania memamerkan gigi kelincinya, Haekal mendengus kesal.
"Kan ada panci yang satu lagi, ngapain susah-susah ambil yang diatas" kata Haekal 'bisa naek darah gue tiap hari kalau terus dideket Tania' batin Haekal menjerit.
"Bolong kemarin jatuh" jawab Tania pelan
sambil menggigit bibirnya menunggu reapon Haekal."Lah ko bisa jatuh?" Tanya Haekal bingung, Tania meringis sambil menggaruk tengkuknya.
" Yah pokonya jatuh. Abis dirumah kamu ada tikus, Aku takut aku yang kebetulan lagi pegang panci, Aku lemparin aja itu panci kearah tikus dan akhirnya jadi penyok" jawab tania menunduk merasa bersalah, sikit.
"Cuma penyok kan?" Tanya Haekal lagi, Ia tak habis pikir, panci penyok dibilang bolong.
"Iya awalnya gitu, aku berinisiatif buat betulin pake palu, tapi bablas terus bolong."
Haekal mengusap mukanya dengan kasar, istrinya waktu kecil diimunisasi dimana sih?
"Astagfirullah" ucapnya beristigfar, mengusap dadanya pelan, mencoba sabar.
"Gapapa ya?" Tanya Tania sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Yaudah teserah" Jawaban Haekal membuat Tania bernapas lega.
"Sekarang bantuin bangun" Kata Tania sambil menyondorkan tangan nya ke arah Haekal, dengan terpaksa Haekal menarik tangan tania. "Gendong." Rengek tania.
Haekal menghembusakan nafas kasar
'Sabar Sabar Sabar' Sambil mengusap dada.
Sorry kalau typo+gaje
Otak lagi lancar
kecepetan ya update nya?
jngan lupa vote+coment ya
Vote adalah penyemangat
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar halal
RomantizmHati hati selaon banyak typo, bikin leneung mual muntah, banyak juga silent reader. :) "Tan lo mau ga jadi pacar gue" "loh kita kan udah nikah Kal,masa kita harus cerai dulu" "jangan dicerai Tan,cukup lo anggap kita lagi pacaran,bedanya ini pacar hi...