Abigail berulang kali mengumpat dalam hati.
Dia baru saja melakukan casting sebagai model untuk salah satu merk majalah lokal. Tapi, baru saja dia memasuki tempat casting dilaksanakan dan para panitia melihat penampilannya, mereka langsung menolak mentah-mentah Abigail dengan alasan karena kriteria model yang mereka cari tidak sesuai dengan wajah Abigail yang terlalu terlihat bahwa dia adalah warga asing. Sementara mereka mencari perempuan dengan kecantikan alami asli Indonesia.
Abigail baru menyadari kecerobohannya, seharusnya sebelum dia datang ke sana dia memeriksa syarat dan ketentuan untuk mengikuti casting itu dengan cermat dalam iklan yang dia lihat di majalah lokal itu sendiri.
Padahal tadinya dia berpikir mungkin dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan memanfaatkan penampilannya yang bisa dibilang cukup lumayan untuk seukuran model amatir. Meskipun dia tidak memiliki pengalaman apa pun seputar dunia permodelan. Tapi, kalau dia berusaha dan bekerja keras, Abigail yakin bisa melakukannya.
Sekarang hilang sudah satu-satunya harapannya untuk mendapatkan pekerjaan.
Beberapa bulan yang lalu hidup Abigail tidak seburuk ini. Namun karena sebuah insiden membuatnya harus kehilangan keluarganya hingga dia terpaksa meninggalkan negeri kelahirannya-Rusia-dan datang ke Indonesia karena sebuah tujuan, dan hanya dengan begitulah satu-satunya cara untuk bisa memperbaiki hidupnya kembali.
Dan, saat dia pergi dulu. Abigail hanya membawa uang tabungan keluarganya yang tersisa lalu dengan tekad kuat langsung terbang ke Indonesia. Tabungan itu bahkan sebenarnya tidak cukup untuk hidupnya selama dua bulan ini di Indonesia. Abigail masih harus tetap mencari pekerjaan, setidaknya dia harus memiliki pendapatan dulu sebelum bisa memulai apa yang menjadi tujuannya datang ke sini.
Untungnya, Abigail termasuk gadis yang cepat dalam beradaptasi dan mempelajari hal baru. Dia sudah cukup pasif untuk berbicara dalam Bahasa Indonesia. Meskipun kadang-kadang dia tetap harus menggunakan Bahasa Inggris juga. Tapi, untuk sekadar kalimat-kalimat dasar seperti menyapa, menanyakan alamat, harga sesuatu dan bertanya soal peraturan tertentu Abigail sudah cukup pandai dalam mengucapkan setiap kata dengan benar.
Abigail terus berjalan menelusuri jalanan kota Jakarta yang padat, mendatangi daerah pertokoan. Mungkin dia bisa segera mendapat lowongan pekerjaan jika dia memeriksa ke sekitar sana.
Abigail terus berjalan sambil sesekali memeriksa ke setiap toko yang mungkin memasang iklan lowongan kerja. Tapi, sejak setengah jam dia berkeliling di daerah itu tidak ada satu pun toko yang sepertinya membutuhkan pelamar seperti dia.
Akhirnya Abigail memutuskan untuk masuk dan bertanya soal lowongan itu ke setiap pertokoan maupun Cafe yang dia lewati.
Pertama, dia mencoba bertanya ke salah satu toko peralatan make-up dan aksesoris yang ada di sana. Namun, pemilik toko mengatakan bahwa mereka sudah memiliki cukup karyawan sehingga dengan kata lain mereka tidak membutuhkan jasa Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings ✔
RomanceSequel 'After You-came and changed my life' series kedua novel keluarga Anderson. Dianjurkan untuk membaca 'After You-came and changed my life' terlebih dahulu agar dapat mengerti jalan cerita yang saling berhubungan serta para tokoh yang akan diper...