Tumben sekali ini cepet update, hehehe...
Cuma mau mengingatkan sekitar beberapa part lagi masuk bagian prolog, artinya semakin dekat dengan konflik yang sebenarnya 😉 (enggak kok, konfliknya masih lama kok, yg jelas setelah bagian prolog berlangsung. Masa baru bentaran mereka bahagia udah langsung dihancurin aja kebahagiannya 😜)
Happy reading! Jangan lupa vomentnya okay?!
2 minggu kemudian...
Abigail sedang bekerja seperti biasa di apartemen Levi.
Dia baru saja selesai membereskan kamar Levi, sementara Levi sendiri sejak pulang hanya sibuk menelepon di bawah. Abigail juga tidak tahu Levi menelepon siapa, yang jelas saat Levi pulang dia hanya menyapa Aby, lalu ganti pakaian sebentar, turun lagi dan mulai menelepon di balkon bawah.
Aby juga punya pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi dia lebih memilih mengerjakan tugasnya daripada mengganggu Levi. Sebenarnya, dia tidak mau terbawa suasana seperti saat terakhir kali Levi juga menelepon seseorang seperti ini.
Seperti saat Levi menghubungi Chloe pacarnya, dan Abigail dengan bodohnya malah menguping pembicaraan mereka.
Ah, benar-benar memalukan...
Abigail keluar dari kamar Levi sambil membawa dua gelas kotor--bekas kopi--seperti biasa, Levi pasti selalu meninggalkan gelas begitu saja di kamarnya.
Berapa banyak kopi yang dia minum setiap hari? Melihat gelas- gelas di tangannya membuat Aby berpikir, berapa banyak kopi yang Levi minum setiap hari? Jika setiap hari dia minum tiga sampai empat gelas bukannya itu berlebihan? Itu jumlah yang Aby lihat saat Levi di rumah, lalu bagaimana saat dia kantor?
Aku rasa aku harus ingatkan dia untuk tidak terlalu banyak minum. Pikir Aby, bagaimanapun sesuatu yang berlebihan itu tetap memiliki dampak buruk, walau kopi sekalipun.
Aby turun ke bawah, salah satu pintu kaca teras terbuka. Abigail bisa melihat Levi masih berdiri di luar, masih belum selesai menelepon. Aby pergi ke dapur untuk mencuci gelas kotor, setelah selesai dia kembali lagi ke ruang tamu bersamaan dengan Levi yang baru masuk ke dalam.
Levi masih melihat layar ponselnya, dia melihat sebentar ke arah Aby, lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Kau sudah selesai?" tanya Aby.
"Sudah," jawab Levi singkat. Tapi kemudian Levi memandangnya dengan tatapan geli sambil tersenyum jahil.
"Apa?" tanya Aby curiga melihat ekspresi Levi.
"Tidak. Aku tahu kau bertanya pasti karena kau penasaran, kenapa aku menelepon sampai selama itu. Apa kau penasaran dengan siapa aku bertelepon?"
"Tidak! Kapan aku bilang begitu?" ucap Aby kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings ✔
RomanceSequel 'After You-came and changed my life' series kedua novel keluarga Anderson. Dianjurkan untuk membaca 'After You-came and changed my life' terlebih dahulu agar dapat mengerti jalan cerita yang saling berhubungan serta para tokoh yang akan diper...