"Aku senang kalau akhirnya kau mau diajak makan denganku juga. Kenapa sulit sekali untuk membujukmu Kak? Aku hanya memintamu menemaniku sebentar," Nadine mengomel di depan Levi sembari membuka halaman demi halaman buku menu di tangannya.
"Ya...ya...aku tahu. Tapi sekarang kita sudah di sini kan? Seperti yang kau mau," Levi merasa jenuh dengan kelakuan adiknya yang sangat pemaksa.
Saat ini mereka berdua, kakak beradik itu sedang duduk satu meja di sebuah kafe. Sebenarnya ini adalah hari liburnya Levi, dan seharusnya hari ini dia menuntaskan tugasnya untuk 'lebih sering mengunjungi rumah' seperti janjinya pada Nade.
Tapi, ketika harusnya hari ini dia ingin pulang ke rumahnya, Nadine datang ke apartemennya dan mengatakan kalau Levine dan Nade sedang pergi keluar (berdua saja). Jadi percuma saja bagi Levi jika dia datang berkunjung kalau tidak ada siapa pun di sana.
Dan sebagai gantinya, Nadine lah yang datang ke tempatnya lalu mengajaknya (atau lebih tepatnya memaksanya) untuk menemaninya makan siang. Hanya itu, adiknya hanya memintanya makan bersama.
Tapi, Levi menyanggupi permintaannya dengan sangat berat. Levi berpikir mungkin dia bisa beristirahat karena tidak jadi mengunjungi rumah, tapi Nadine tetap bersikeras dan memaksanya. Akhirnya dia setuju dan mereka pergi ke kafe terdekat di daerah sana.
Nadine berdecak, lalu mengalihkan perhatiannya pada menu dan memandang Levi kesal. "Kau sepertinya benar-benar tidak ikhlas menemaniku ya? Aku kan cuma ingin menghabiskan sedikit waktu bersamamu Kak."
"Bukan Nadine...Bukan begitu maksudku. Aku hanya merasa malas untuk keluar, kenapa kita tidak memesan makanan dan makan di apartemen saja? Kita juga bisa menonton film bersama. Tidak perlu keluar kan? Saat kau bilang Mom dan Dad pergi aku pikir mungkin aku bisa istirahat. Belakangan ini aku kelelahan," Levi menjelaskan keadaannya yang memang agak kewalahan beberapa hari ini.
Setelah itu tampaknya Nadine sudah tidak terlalu kesal, malah dia sepertinya sedikit merasa bersalah. "Aku minta maaf kalau soal itu. Tapi, kita kan hanya pergi sebentar. Setelah ini aku tidak akan mengajakmu ke mana pun lagi. Lagi pula, keluar sesekali dan menghirup udara segar bagus untukmu Kak. Kau seharusnya pergi seperti ini di hari liburmu, bukan cuma berdiam diri di rumah."
"Kau memang benar, tapi belakangan sebenarnya aku kurang tidur."
"Baiklah, baiklah. Setelah makan kita akan langsung kembali ke apartemen." Jawab Nadine cepat.
Levi sedikit tersenyum melihat adiknya yang sebenarnya cukup pengertian. "Kalau begitu cepat buat pesanan."
Nadine pun memanggil pelayan di kafe itu untuk memesan.
Seorang pelayan perempuan datang menghampiri meja mereka dan mulai bertanya, "Iya. Mau pesan apa Nona?" ketika dia sudah di depan Nadine."Aku mau pe--"
"Kau lagi?" ucapan Nadine dipotong oleh Levi yang sedang menunjuk ke arah perempuan itu. Ya, perempuan itu adalah Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings ✔
RomanceSequel 'After You-came and changed my life' series kedua novel keluarga Anderson. Dianjurkan untuk membaca 'After You-came and changed my life' terlebih dahulu agar dapat mengerti jalan cerita yang saling berhubungan serta para tokoh yang akan diper...