Two Feelings Part 10 (2) - Jealous Helpers

3.9K 212 37
                                    

Seminggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu kemudian...

"Kau mau mengajakku ke mana?" tanya Abigail pada Levi.

"Kan sudah kubilang aku ingin mengambil hadiahku," jawab Levi tanpa menoleh dari jalanan di depannya. Sekarang mereka berdua memang sedang berada di dalam mobil. Levi mengajak Abigail pergi bersamanya, atau lebih tepatnya menemaninya pergi untuk mengambil hadiah yang sudah dia pesan seminggu lalu.

"Kau ingat seminggu yang lalu aku bilang memesan hadiah lewat sekretarisku kan? Pesananku itu sudah selesai dan aku ingin melihatnya." Sambung Levi lagi.

"Kenapa kau tidak menyuruh sekretarismu saja yang mengambil pesananmu?" tanya Aby. Sebenarnya Abigail sedikit malas untuk diajak pergi, hari ini dia sendiri juga memiliki urusan penting yang harus dilakukan. Yah, tapi karena majikan yang mengajak, mau tidak mau Abigail harus ikut. Ditambah seperti biasa saat ingin mengajaknya tadi, Levi juga mengancamnya dengan ancaman penundaan gaji, mengingat besok adalah hari gajiannya. Abigail tidak mau mengambil risiko kalau sampai gajinya benar-benar ditunda hanya karena hal ini.

"Aku tidak mau. Hal ini sangat penting bagiku, jadi harus aku yang mengambilnya sendiri. Aku tidak bisa mempercayakan masalah ini bahkan pada Hana. Sudah kubilang kan kalau hadiah ini untuk seseorang yang sangat berharga? Jadi semuanya harus benar-benar sempurna dan sesuai keinginanku."

"Oh ya...Benar," jawab Aby singkat. Sekarang dia jadi penasaran seberapa berharganya pacar Levi sampai-sampai Levi sendiri yang turun tangan untuk masalah ini. Memang sih, gadis itu cantik...Baiklah, Abigail akui dia sangat cantik. Dia juga terlihat pintar, baik, putri dari keluarga yang berkecukupan, punya selera Fashion yang bagus, dan benar-benar seorang perempuan modern dan juga...Ah! Kenapa Aby malah memuji-muji pacarnya Levi?!

Sadarlah Aby! Kau ini kenapa? Abigail merutuki dirinya dalam hati.

"Kita sudah sampai," ucap Levi tiba-tiba.

"Hah?" Abigail terlalu sibuk berpikir hingga dia tidak sadar kalau mereka ternyata sudah sampai di tempat tujuan.

"Ayo," Levi keluar dari mobil disusul oleh Aby di belakangnya.

Abigail memerhatikan daerah sekitar, mereka berada di pusat kota. Dan di sekitar mereka sekarang banyak sekali gedung pencakar langit, seperti apartemen, hotel, dan toko-toko dengan Brand ternama. Abigail baru sadar kalau ternyata Levi juga membawanya ke salah satu toko perhiasan yang dia tahu termasuk salah satu Brand mahal.

"Kita akan masuk ke dalam?" Abigail masih bertanya padahal jelas-jelas Levi memang berjalan ke arah pintu masuk toko.

"Tentu saja, memangnya untuk apa kita datang ke sini?"
Abigail pun akhirnya hanya diam dan mengikuti langkah Levi.

Saat mereka sudah memasuki pintu kaca otomatis toko, sebelumnya Abigail sempat melihat beberapa perhiasan yang dipajang di etalase di depan toko, semua perhiasan seperti kalung, gelang, dan cincin. Semuanya benar-benar indah dan terlihat sangat mahal. Abigail tidak percaya ternyata hadiah yang dimaksud Levi dipesan dari sini.

Two Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang