Beberapa hari kemudian,
Levi baru saja pulang dari kantor dan sedang berjalan menuju apartemennya, sampai dia melihat Abigail yang ternyata sudah berdiri menunggunya di depan pintu. Levi tersenyum sambil berjalan makin dekat ke arah Aby.
Pembantunya ini benar-benar baik sekali...Mau menunggunya pulang seperti sekarang.
"Selamat malam, Pembantuku yang pencemburu," sapa Levi pada Abigail begitu dia sudah sampai di depannya.
Sementara Aby sejak tadi memang sudah kesal pada Levi semakin kesal lagi ketika mendengar panggilan Levi untuknya, dan sapaan itu kembali membuatnya sedikit merona karena mengingat kejadian beberapa hari lalu yang sangat memalukan, yang menjadi alasan panggilan itu tercipta untuknya.
Abigail hanya diam saja dengan wajah cemberut.
"Kenapa wajahmu cemberut begitu? Seharusnya kau tersenyum saat menyambut majikanmu pulang."
"Bagaimana aku bisa tersenyum?! Aku sudah menunggumu sejak tadi, kemarin kau bilang padaku, Abigail, besok kau datang jam enam TEPAT ya, tidak boleh terlambat atau aku akan memotong gajimu! Enam tepat. Aku bahkan sudah datang sejak setengah jam sebelum jam enam! Dan sekarang sudah jam delapan. Kau membuatku menunggu sampai dua jam Levi! Dua jam aku berdiri di sini sampai kakiku sakit!" Abigail menumpahkan semua kekesalannya panjang lebar pada Levi.
Sementara Levi hanya terdiam saat Aby marah-marah padanya.
Bukannya seharusnya majikan yang memarahi pembantunya? Kenapa ini malah terbalik? Batin Levi."Ya salahmu sendiri, aku tidak pernah menyuruhmu menungguku. Lagi pula kenapa kau tidak meneleponku saja tadi?" ucap Levi tidak mau disalahkan.
"Aku sudah meneleponmu sekali, tapi ponselmu mati," Abigail menghela napas lelah.
"Benarkah?" Levi mengambil ponselnya dari dalam saku lalu menyalakannya, ternyata memang ada panggilan tidak terjawab dari Aby. "Maaf, seharian ini aku tidak sempat memegang ponsel karena terlalu sibuk," sambungnya. Sejak tadi siang dia memang mematikan ponselnya karena seharian ini dia ada banyak rapat.
"Lalu kenapa kau tidak pulang saja dulu?"
"Lalu setelah aku pulang tiba-tiba kau juga sudah pulang? Sama saja aku membuang waktu untuk bolak-balik ke sini lagi."
"Baiklah, maaf. Lain kali aku akan mengabarimu kalau aku pulang lama. Ya sudah, ayo masuk," Levi membuka pintu dan masuk ke dalam diikuti Abigail yang masih cemberut.
"Abigail, buatkan aku kopi ya, tolong bawakan ke kamar," perintah Levi sambil berjalan naik ke lantai atas.
"Iya," jawab Aby dengan malas. Lalu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi Levi.
"Dia bahkan tidak membiarkanku istirahat sebentar, dasar!" gumam Aby kesal sambil mengaduk kopi yang telah diseduh. Setelah membiarkan Aby berdiri di luar selama dua jam lebih,
Levi langsung memberinya tugas tanpa membiarkan Aby duduk sebentar untuk mengistirahatkan kakinya yang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings ✔
RomanceSequel 'After You-came and changed my life' series kedua novel keluarga Anderson. Dianjurkan untuk membaca 'After You-came and changed my life' terlebih dahulu agar dapat mengerti jalan cerita yang saling berhubungan serta para tokoh yang akan diper...