Two Feelings Part 35 - Moments

2.6K 172 50
                                    

"Jadi, kita akan benar-benar tidur bersama?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kita akan benar-benar tidur bersama?"

"Tentu saja, apa kau pikir aku sedang bercanda?" Levi bertanya dengan alis naik sebelah.

"Tapi Levi ini agak..." Aby memandang horor ke arah tempat tidur. Dia masih berdiri di sisi tempat tidur sementara Levi sudah merangkak naik dan menutupi kakinya dengan selimut.

"Apa lagi?" Levi berdecak tidak sabar. "Tidurlah," dia menepuk-nepuk sisi sebelahnya yang kosong.

"Kau yakin tidak apa-apa?" Aby lagi-lagi ragu.

"Kita sudah pernah tidur bersama Aby, jadi apalagi yang kau cemaskan?"

"Waktu itu keadaannya kan berbeda, aku sudah tidur lebih dulu saat kau membawaku ke kamarmu. Aku bahkan tidak tahu kita tidur bersama."

"Apa bedanya?"

"Tentu saja beda! Waktu itu aku kan dalam keadaan tidak sadar."

"Tinggal tidur saja apa susahnya? Aku tidak akan macam-macam denganmu, aku janji."

"Bukan begitu... tapi-"

"Duduk saja Aby!"

"Baiklah baik! Tidak perlu membentak kan?" Aby akhirnya duduk di sebelah Levi dengan kesal.

"Makanya jangan keras kepala. Sudah, tidurlah sekarang," Levi membaringkan tubuhnya.

"Iya iya," Aby hanya mengomel lalu menarik selimut. "Eh, apa ini?" namun gerakannya berhenti begitu kedua matanya tidak sengaja melihat sebuah botol kemasan-semacam kemasan obat-di atas meja nakas. Aby mengambil botol itu dan menunjukkannya pada Levi.

"Obat apa ini Levi? Apa kau sedang sakit?"

"Oh..." tanpa pikir panjang Levi segera merampas botol itu dari tangan Aby. "Bukan apa-apa, ini hanya vitamin dari Mom, kau tahu dia selalu khawatir berlebihan kan? Dia menyuruhku meminum ini agar aku tidak mudah lelah," Levi pura-pura terkekeh lalu cepat-cepat menyimpan botol itu ke dalam laci nakas.

Bahkan Aby belum sempat membaca dengan benar tulisan di kemasannya. "Oh... dari Aunty?Apa kau sudah meminumnya hari ini?" tapi dia tidak mencurigai Levi sama sekali.

Levi hanya mengangguk. "Ya sudah, ayo tidur sekarang," Levi kembali berbaring disusul oleh Aby.

"Kemarilah Aby," Levi sedikit merentangkan tangannya memberi isyarat agar Aby bergeser mendekat.

Aby hanya terkekeh sebelum dia menggeser tubuhnya dan masuk ke dalam pelukan Levi."Baiklah, kau ingin begini kan?"

"Ya..." Aby bisa merasakan tarikan dan embusan napas Levi mengenai puncak kepalanya. Lalu usapan perlahan telapak tangan pria itu di sekitar bahu dan punggunggnya. Benar-benar hangat dan nyaman.

"Seperti ini jauh lebih baik, jangan ke mana-mana ya?"

"Memangnya aku bisa ke mana kalau kau memelukku seerat ini?"
"Hanya untuk berjaga-jaga, sudah sekarang tidurlah," Levi mengusap punggung Aby sekali lagi sebelum memejamkan mata, Aby juga demikian. Levi bisa mencium aroma rambut Aby, wangi samponya masih tertinggal, baunya seperti bunga-bungaan. Dan Levi menyukainya, membuatnya tenang dan semakin mengantuk.

Two Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang