Two Feelings Part 23 - You're Not Alone

3.3K 186 35
                                    

Kalau bosen baca part ini, gapapa
Author cuma mau ngingetin, tinggal dikit lagi kok.
Setelah ini, dijamin kalian gak bakal bosen lagi

Tidak terasa sudah hampir sebulan mereka berdua pacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak terasa sudah hampir sebulan mereka berdua pacaran. Baru sebentar memang, tapi mereka sudah mengenal satu sama lain lebih lama.

Dan Levi benar-benar menikmati perjalanan hubungan mereka sejauh ini, dia bahkan rasanya selalu ingin membawa Aby jalan-jalan atau menyenangkannya dengan mengirimkan berbagai buket bunga atau berkotak-kotak cokelat.

Entahlah, Levi juga tidak tahu kenapa dia bersedia melakukan semua itu. Mungkin karena hubungan yang dijalaninya sekarang jauh berbeda daripada saat dia pacaran dengan mantan-mantannya dulu. Aby berbeda, dia tidak pernah meminta apa pun dari Levi, dia gadis yang sederhana. Mungkin karena hal itulah Levi merasa harus memperlakukan Aby lebih istimewa.

Sekarang ini Levi dalam perjalanan ke apartemennya, dia baru pulang dari kantor. Dia pulang sejam lebih awal dari biasa, karena pekerjaannya memang tidak terlalu banyak hari ini.

Levi sampai di depan apartemen dan langsung membuka pintu. Tapi, Aby tidak menyambutnya seperti biasa. Gadis itu tidak ada di ruang tamu.

"Aby?" Levi menutup pintu dan masuk ke dalam. Dia melihat ke sekitar rumahnya, tapi Aby tidak ada. Padahal pintunya tidak dikunci, seharusnya Aby ada di dalam kan?

Levi terus berjalan ke arah tangga, dia menengadah ke atas. Mungkin saja Aby sedang di atas, makanya dia tidak bisa mendengar panggilan Levi.

Levi mulai menaiki anak tangga menuju lantai dua, ke kamarnya. Aby pasti sedang membereskan kamarnya seperti biasa.

"Aby," ucapnya bersamaan dengan gerakan tangannya membuka pintu kamar.

Aby memang ada di sana, berdiri di depan meja kerjanya. Tempat di mana komputer dan semua berkas-berkas penting Levi berada--yang seharusnya tidak boleh Aby sentuh.

Aby terlihat terkesiap, langsung menoleh ke arah Levi dengan ekspresi terkejut, wajahnya benar-benar pucat. Dan, salah satu tangannya terhenti di udara, tepat di depan layar komputer.

"Eh," Aby segera menjauhkan tangannya dan menatap Levi. Kelihatan sekali dia masih terkejut. "Kau sudah pulang," Aby tersenyum, berusaha kembali tenang.

"Kau sedang apa?" Levi membuka pintu lebih lebar, tapi dia tidak melangkah masuk ke dalam.

"Sedang beres-beres. Kau membuatku terkejut Levi, tiba-tiba muncul sambil berteriak."

"Maaf, aku tidak sengaja. Kau tidak ada di bawah, jadi aku memeriksa ke sini."

Aby tersenyum, sambil berjalan ke arah Levi. "Kau sudah makan?"

Levi menghela napas, membalas senyum Aby dengan lembut. "Belum."

"Mau aku buatkan nasi goreng?"

Two Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang