Two Feelings Part 27 - What Will Happen In The Future?

2.6K 163 18
                                    

"Lalu, apa keputusan kalian berdua?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu, apa keputusan kalian berdua?"

"Itu..." Nade menghentikan ucapannya. "Sudahlah, lupakan saja. Sekarang keputusan kami sudah tidak penting."

"Tidak Mom, aku ingin mendengarnya. Aku ingin tahu apa yang akan kalian lakukan."

Nade terdiam melihat tatapan serius putranya. Cukup lama dia diam mempertimbangkan apakah sebaiknya dia mengatakan hal ini atau tidak.

"Kami pikir kalau kau setuju, mungkin kami bisa menerima Aby... sebagai anak kami."

"... apa?"

******

"Mom bilang apa? Maksudnya kalian berniat menjadikan Aby sebagai putri kalian? Bagian dari keluarga kita?"

Nade mengangguk. "Itulah keputusan kami, tapi masalah seserius ini sebenarnya harus benar-benar dipastikan. Sebelum mengambil langkah, kita seharusnya memastikan apakah Aby memang punya hubungan darah dengan ayahmu atau tidak. Jika perlu kita juga harus melakukan pemeriksaan medis dan tes DNA. Dan setelah tahu hasilnya, mau nantinya seperti apa barulah diputuskan, kalau memang kenyataannya benar. Maka kami bersedia menerima Aby menjadi putri kami."

Levi masih diam mendengarkan perkataan Nade.

"Tapi, karena saat ini Aby sudah tidak ada di sini... dan kau juga sudah memutuskan untuk melupakan semuanya. Aku rasa sudah tidak ada yang bisa kami lakukan, kecuali kalau kau mau berubah pikiran dan—"

"Mom." Levi menyela ucapan Nade. "Aku sangat lelah, aku ingin istirahat."

Nade terdiam memandang Levi, dia mengerti bahwa putranya sudah tidak mau membahas masalah ini lagi. Seharusnya Nade bisa menghargai keputusannya, bagaimanapun juga tetap Levi lah yang paling belum siap menerima masalah ini dibandingkan mereka semua.

"Maaf, Mom. Aku bukannya bermaksud.... tapi, bisakah Mom pulang sekarang?"

Nade menghela napas, lalu tersenyum lembut. "Tidak apa-apa Sayang. Aku mengerti, lupakan saja pembicaraan kita dan istirahatlah. Pikirkan saja soal pekerjaanmu, tapi jangan terlalu memaksakan diri, kau harus selalu menjaga pola makan dan pastikan juga kau tidur dengan—"

"Aku tahu Mom. Aku bisa menjaga diri."

Nade mengangguk-angguk, lalu bangkit berdiri. "Baiklah, kalau begitu aku akan pulang sekarang."

"Biarkan aku mengantarmu."

"Tidak perlu, aku bisa pulang naik taksi. Lebih baik setelah ini kau langsung istirahat."

"Setidaknya biarkan aku mengantarkanmu sampai ke bawah."

"Tidak usah Levi, aku bisa turun dan menyetop taksi sendiri. Ayahmu benar, kau memang keras kepala sama sepertiku. Istirahat saja, mengerti?"

"Baiklah Mom," akhirnya Levi hanya mengantarkan Nade sampai ke depan pintu. "Oh ya, aku punya satu permintaan."

"Apa itu?"

Two Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang