Two Feelings Part 18 - Just Perfect Like You

3.8K 213 69
                                    

Nanti pas baca jangan lupa puter lagu di bawah ya 👇 ada di pertengahan part, biar pas aja gitu sama adegan yg akan berlangsung. Puternya NANTI aja pas masuk bagian setelah ***** yg kedua.

Keesokan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan malamnya...

Abigail sedang bekerja di apartemen Levi seperti biasa. Dia juga selalu datang di jam yang sama setiap hari. Seperti permintaan Levi, dia ingin agar Aby datang di jam-jam yang sama saat Levi pulang ke apartemen.

Tapi hari ini Levi pulang terlambat. Sekarang sudah jam delapan malam, Levi sangat jarang pulang selama ini, kalaupun Levi pulang terlambat biasanya paling lama hanya sampai jam tujuh dia pasti sudah tiba di rumah.

Dan Aby tetap menunggu, karena kalau sampai Levi pulang nanti dan dia tidak melihat Aby di apartemennya, Levi pasti akan memarahinya habis-habisan. Lalu Aby akan diberi hukuman yang aneh-aneh lagi seperti waktu itu.

Semua pekerjaannya sudah selesai, dia hanya perlu menunggu Levi pulang agar dia bisa 'menunjukkan wajahnya' sebentar pada Levi lalu dia juga akan segera pulang ke kos.

Aby menunggu sambil duduk di sofa ruang tamu. Dia tidak menyalakan Tv atau memainkan ponsel, dia tidak melakukan apa pun. Aby hanya menunggu.

Aby memandang pintu dari tempatnya duduk. Entah kenapa dia tidak bosan menunggu Levi seperti ini, malah ada perasaan lain yang sekarang mengganggunya.

Sekitar lima belas menit sudah berlalu dan Aby masih sabar menunggu. Akhirnya suara bel terdengar. Aby segera bangkit dan membuka pintu.

"Kenapa lama sekali?" bukannya sapaan seperti 'Hai' atau ucapan selamat malam, Aby menyambut kedatangan Levi dengan pertanyaan protes dan wajah kesal.

"Memangnya kenapa? Kau cemas?" balas Levi juga langsung menggoda Aby.

"Siapa yang cemas? Kau membuatku menunggu sangat lama," Aby terliht seolah-olah kesal dengan ejekan Levi, padahal sebenarnya dia juga cemas menunggu Levi sejak tadi.

"Aku ada rapat hari ini. Rapat yang sangat panjang, makanya aku pulang lebih lama," Levi masuk ke dalam, dan Aby menutup pintu.

Levi berjalan ke sofa ruang tamu sambil membuka jas dan dasinya. Dia lalu melemparkan keduanya sembarangan ke sofa.

"Aby, buatkan aku kopi ya. Tapi jangan terlalu manis," perintah Levi saat dia sudah duduk di sofa sambil membuka kedua sepatunya.

Aby hanya mengangguk, dia mengambil jas dan dasi yang tadi Levi lempar sembarangan. Aby bisa melihat bahwa Levi kelelahan, sepertinya hari ini dia melakukan banyak pekerjaan.

Aby pun pergi ke dapur untuk meletakkan pakaian Levi ke dalam keranjang pakaian kotor lalu membuatkan segelas kopi untuknya.

"Ini ko--" ucapan Aby terhenti ketika dia kembali ke ruang tamu dan melihat Levi yang ternyata sudah tertidur pulas di sofa. Sofa itu memang cukup panjang dan ukurannya pas sekali dengan tinggi badan Levi, sehingga dia bisa berbaring dengan posisi sedikit menyamping sambil melipat kedua tangannya di dada.

Two Feelings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang