Part 8

2.7K 164 17
                                        

Gracia sedang mengurut tengkuk leher Maminya. Setelah makan Frieska mengeluh mual, Gracia langsung mengambil baskom yang disediakan rumah sakit lalu didekatkan kearah Maminya. Frieska langsung memuntahkan semua makanan diperutnya.

"Udah Mi?"tanya Gracia masih mengurut tengkuk leher Mami.

Frieska mengangguk lemah kemudian bersandar lemas di bangsalnya.

"Mami mau minum?"

Frieska menggeleng. Ia memilih memejamkan matanya sejenak. Menahan rasa sakit di perutnya, kepalanya juga terasa pusing.

"Gre panggilin Dokter ya Mi."ucap Gracia sambil beranjak. Namun Frieska menahannya.

"Gak perlu Gre, Mami gapapa."ucap Frieska lemah. Gracia hanya menghembuskan nafas kasar.

Gracia POV

Sebelumnya Mami gak pernah sakit kayak gini. Tapi sekarang.,,
Kalo aja aku bisa ganti'in posisinya pasti aku lakuin sekarang.

Kenapa Mi? Apa yang Mami pikirin sampe Mami jadi kayak gini?

Kulihat ia masih betah memejamkan matanya. Tanganku perlahan memijit kaki dan tangannya.

Pintu terbuka. Papi masuk dengan membawa kantong plastik berisi makanan.
"Mami udah makan?"tanya Papi.

Aku hanya mengangguk.
"Tadi Mami muntah juga."ucapku.
Papi menghembuskan nafas kasar.
"Kamu makan dulu ya. Dari tadi kamu belum makan."

"Gre gak laper Pi."

"Sayang nanti kamu sakit, Mami juga pasti gak suka liat kamu sakit."

"Tapi sekarang malah Mami yang sakit."ucapku sambil memandang wajah Mami.

"Mami kuat kok, makanya kamu juga harus kuat buat Mami."ucap Papi megusap pipiku.

Aku pun mengangguk menuruti nasehat Papi.

Gracia POV end

Frieska mengerjapkan matanya. Tangan kanannya terasa berat, ia menoleh mendapati Naoki tertidur sambil duduk dengan kepala ditepi bangsal. Ia tersenyum menatap suaminya. Frieska menarik tangannya perlahan supaya tidak mengganggu tidur Naoki. Tapi pergerakan kecil Frieska tetap membuat Naoki terbangun.

"Kamu udah bangun."tanya Naoki dengan suara khas orang bangun tidur.

"Kamu juga udah."ucap Frieska menanggapi.

"Mau makan?"
Frieska menggeleng.
"Tadi udah makan."ucap Frieska.

"Tapi keluar lagi kan."

"Gre mana?"tanya Frieska.

"Aku suruh pulang. Kasian dia kalo disini terus. Tadi aku suruh jemput Pak Imam."

Naoki beranjak mengambil baskom berisi air hangat dan lap handuk. Kemudian ia mulai membasuh tangan dan kaki Frieska.

"Kamu gak ikut pulang?"

"Kalo aku pulang terus yang jaga kamu siapa?"

"Aku gapapa Ki kalo cuma ditinggal sebentar."

"Gak, aku bakal disini jagain kamu."

Naoki masih sibuk dengan kegiatannya mengelap tubuh Frieska.
"Ki.,,"panggil Frieska. "Aku pengen ketemu Viny."ucap Frieska lirih.

Naoki menghentikan kegiatannya. Ia menaruh kembali baskom ke tempatnya.
"Besok kalo kamu udah sembuh kita kesana ya."
Naoki menatap Frieska sendu.

~

Melody, Farish, dan ketiga putrinya berjalan menuju ruangan Dokter Sinka. Mereka akan menemani Shania untuk memeriksa pergelangan kakinya.

KARNA KITA SAUDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang