Sudah 3 hari Frieska dirawat di rumah sakit, namun kondisinya tak kunjung membaik. Naoki dan Gracia masih setia menemani Frieska.
Naoki keluar dari kamar mandi, terlihat rambutnya sedikit basah karna habis mandi.
"Kamu gak kerja?"tanya Frieska.
"Aku ambil cuti, mau jagain kamu disini."ucap Naoki sambil duduk di kursi sebelah bangsal Frieska.
"Kamu gak perlu sampe harus cuti Ki, aku gak papa ditinggal."
"Gak, aku bakal tetep disini. Udah ya kamu sekarang istirahat. Gak usah mikir yang berat-berat."ucap Naoki sambil mengusap puncak kepala Frieska.
"Ki.,,?"panggil Frieska.
"Hmm? Kamu mau sesuatu?"tanya Naoki.
"Boleh aku minta tolong?"
"Minta tolong apa?"
"Tolong bawa Viny kesini, aku pengen ketemu dia."ucap Frieska lirih.
Naoki menghela nafas panjang. Ia sungguh tak tega melihat istrinya seperti ini. Naoki mengusap pipi Frieska.
"Nanti aku bawa Viny kesini ya, sekarang kamu istirahat."ucap Naoki lembut. Frieska hanya mengangguk.
~
Gracia duduk di bangku taman sekolah. Ia duduk sendiri, merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.
Viny dan Lidya baru saja kembali dari perpustakaan. Viny melihat dari kejauhan Gracia sedang duduk sendiri.
"Ehh Lid, loe duluan aja. Gue masih ada urusan."ucap Viny.
"Gaya loe ada urusan, udah kayak Idol ae."jawab Lidya.
"Loh, gue emang Idol. Kan loe fans gue."
"Idihh, ogah banget gue ng'fans sama kertas tutup gorengan kaya loe."ucap Lidya kesal.
"Awas ntar gue gak ada nyari'in lagi."goda Viny sambil berjalan meninggalkan Lidya.
"PD gila loe dasar cungkring."teriak Lidya. Sontak semua murid langsung menatapnya. Membuat lidya nyengir sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.
"Hai Gre."sapa Viny sambil duduk di sebelah Gracia.
"Kak Viny.,"
Viny tersenyum manis. "Ngapain sendirian disini?"tanya Viny.
"Lagi ngadem aja Kak."jawab Gracia sambil balas tersenyum.
"Oh iya Mami kamu gimana?"
Wajah Gracia berubah sendu. "Masih di rumah sakit Kak."
"Nanti kapan-kapan aku ikut jenguk ya."ucap Viny. Gracia mengangguk.
Selanjutnya hanya keheningan yang menyelimuti mereka.Viny POV
Aku memang baru beberapa hari mengenal gadis di sebelahku ini. Tapi rasanya kami sudah begitu dekat. Beberapa hari ini wajahnya terlihat murung. Mungkin karna Maminya sedang sakit.
Ya. Aku pun juga akan begitu jika Mama yang sakit.Jujur aku penasaran dengan Ibu kandungku. Ingin sekali aku bertanya pada Mama. Tapi aku takut Mama akan marah lagi.
"Emm Kak Viny punya Kakak?"tanya Gracia membuatku menoleh.
Aku mengangguk.
"Aku punya dua Kakak perempuan. Kakak aku yang kedua juga sekolah disini."ucapku."Gre juga punya Kakak, tapi Gre belum pernah ketemu dia."
Aku menaikkan sebelah alisku.
"Maksudnya?"tanyaku bingung."Kakak Gre gak ikut sama keluarga Gre. Gre juga baru tau kalau Gre punya Kakak."ucap Gracia. Kini aku mengerti maksud ucapan Gracia. Ternyata tidak hanya aku yang memiliki masalah keluarga yang rumit.

KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA KITA SAUDARA
FanfictionTentang lika-liku kehidupan sebuah keluarga. Tentang berartinya keberadaan seseorang. Dan tentang sakitnya arti kehilangan., . . . . .